backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Afatinib

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 02/06/2022

    Afatinib 

    Saat Anda didiagnosis oleh dokter menderita kanker paru-paru, mungkin dokter akan meresepkan afatinib.

    Simak informasi berikut tentang dosis penggunaan, efek samping, hingga perhatian khusus apa saja yang mungkin diperlukan terkait penggunaan obat ini.

    Golongan obat: sitotoksik

    Merek dagang afatinib: Giotrif

    Apa itu afatinib?

    Afatinib adalah obat yang digunakan untuk mengobati kanker paru-paru nonsel kecil (NSCLC) yang telah bermetastase atau menyebar.

    Obat ini biasanya diberikan bila pasien telah menerima obat-obatan yang mengandung platinum, tetapi tidak menunjukkan perkembangan.

    Afatinib bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan kanker. Obat ini memblokir sinyal atau pesan dari protein tertentu sehingga sel kanker tidak jadi membelah dan tumbuh.

    Karena bersifat sitotoksik (mampu menghancurkan sel), obat kanker paru ini hanya bisa Anda dapatkan dengan resep dokter.

    Dosis dan sediaan afatinib

    loperamide imodium obat diare dosis tablet, afatinib

    Dosis afatinib pastinya akan berbeda untuk masing-masing pasien. Jadi, tetap ikuti dosis penggunaan dari dokter Anda.

    Apabila dosisnya berbeda dengan penjelasan berikut ini, jangan sesekali mengubahnya kecuali atas arah dokter.

    Berikut dosis alfatinib berdasarkan penyakitnya.

    Kanker paru-paru nonsel kecil metastatik

    • Dewasa oral: 40 mg sekali sehari. Jika tubuh mampu menoleransinya, dosis dapat ditingkatkan menjadi 50 mg sekali sehari.

    Dosis di atas merupakan dosis normal untuk pasien tanpa adanya riwayat penyakit tertentu. Akan tetapi, jika afatinib diberikan pada kelompok pasien khusus dan gangguan ginjal, ikuti aturan berikut ini.

    Kelompok pasien khusus

    Terdapat dua kelompok pasien khusus yang harus Anda perhatikan penggunaannya.

    • Pasien yang menggunakan inhibitor P-gp: kurangi dosis harian sebesar 10 mg, sebaiknya diberikan dengan interval 6 jam. Lanjutkan ke dosis biasa jika inhibitornya telah dihentikan.
    • Pasien yang memakai penginduksi P-gp: tingkatkan dosis harian sebesar 10 mg. Setelah 2–3 hari penghentian penginduksi, lanjutkan dosis afatinib biasa.

    Pasien gangguan ginjal

    Untuk pasien dengan nilai kreatinin klirens 15–29 mL/min/1,73 m2, kurangi dosis awal menjadi 30 mg sekali sehari.

    Sementara itu, pasien dengan nilai kurang dari 15 m–/min/1,73 m2 atau sedang menjalani hemodialisis tidak dianjurkan mengonsumsinya.

    Aturan pakai afatinib

    gula darah normal berhenti minum obat diabetes

    Pemberian afatinib dilakukan pada saat perut kosong. Berikan obat sekurang-kurangnya 1 jam sebelum atau 3 jam sesudah makan.

    Untuk pasien yang kesulitan menelan obat, afatinib dapat dilarutkan dalam 100 mL air tanpa karbonasi.

    Apabila Anda melewatkan satu dosis afatinib, minumlah sesegera mungkin. Akan tetapi, jika sudah waktunya untuk mengonsumsi dosis berikutnya, Anda bisa lewati saja dosis tadi dan kembali ke dosis yang sudah dianjurkan dokter.

    Ingat, jangan menggandakan dosis karena hal ini berpotensi menimbulkan efek yang tidak diinginkan.

    Efek samping afatinib

    Seiring dengan manfaat yang Anda butuhkan, afatinib pun akan menyebabkan beberapa efek samping. Meskipun tidak semua efek samping obat di bawah ini akan terjadi, Anda tetap memerlukan perhatian medis.

    Efek samping umum

    Berikut ini efek yang mungkin hampir dirasakan oleh semua orang, tapi tetap bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing.

    • Urin berdarah atau keruh.
    • Mata seperti terbakar, kering, atau gatal.
    • Diare.
    • Kesulitan buang air kecil.
    • Sasa terbakar saat buang air kecil.
    • Demam.
    • Sering ingin buang air kecil.
    • Kemerahan, nyeri, atau pembengkakkan pada mata, kelopak mata, atau lapisan dalam kelopak mata.
    • Kemerahan, bengkak, atau nyeri pada kulit.
    • Kesemutan pada tangan dan kaki.

    Efek samping langka

    Jika gejala yang Anda temui seperti berikut ini, segera beritahu dokter supaya Anda mendapatkan penanganan yang tepat.

    • Batuk.
    • Sulit bernapas.
    • Tinja berdarah, hitam, atau lembek.
    • Maag.
    • Gangguan pencernaan.
    • Mual.
    • Sakit peruh yang parah, kram, atau rasa terbakar.
    • Muntah bahan yang tampak seperti bubuk kopi terus menerus.

    Peringatan dan perhatian saat menggunakan obat

    mencegah sakit jantung saat hamil

    Ada beberapa peringatan dan perhatian khusus yang harus Anda ketahui sebelum menggunakan afatinib.

    Masalah medis tertentu dapat memengaruhi penggunaan obat. Jadi, pastikan Anda memberi tahu dokter apabila memiliki masalah medis seperti:

  • diare,
  • masalah mata (keratitis, keratitis ulseratif, mata kering parah),
  • penyakit jantung,
  • penyakit paru-paru,
  • masalah perut atau usus.
  • penyakit ginajal berat, atau
  • penyakit hati.
  • Obat-obatan untuk mengobati kanker memiliki efek sangat kuat dan efek sampingnya juga lebih banyak daripada obat biasanya.

    Jadi, sebelum menerima obat ini, pastikan dulu bahwa Anda sudah paham akan semua risiko dan manfaatnya.

    Konsumsilah obat ini persis seperti yang sudah diarahkan dokter kepada Anda. jangan mengonsumsinya lebih banyak, lebih sering, dan lebih lama dari yang diperintahkan dokter.

    Masing-masing obat memiliki brosur informasi. Jangan lupa sempatkan waktu Anda untuk membaca informasi tersebut. Pastikan untuk bertanya pada dokter tentang apa pun yang tidak Anda pahami.

    Dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaaan darah secara rutin untuk memeriksa efek samping yang tidak diinginkan. Jadi, selalu ikuti perintah dokter dalam menggunakan obat ini.

    Apakah afatinib aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Pengujian afatinib pada hewan tidak menunjukkan adanya potensi kerusakan pada janin. Tidak terdapat juga efek beracun pada ibu hamil.

    Untuk saat ini, memang risiko penggunaan afatinib pada ibu hamil tidak diketahui. Akan tetapi, tetap konsultasikan dulu pada dokter jika Anda sedang hamil atau pun merencanakan kehamilan saat menggunakan obat tersebut.

    Dari data farmakokinetik yang tersedia, uji pada hewan percobaan menunjukkan bahwa afatinib dapat bercampur dengan air susu. Berdasarkan hal tersebut, kemungkinan afatinib juga bisa bercampur dengan air susu ibu (ASI).

    Oleh sebab itulah, risiko pada anak yang sedang menyusu tidak dapat dikecualikan. Anda disarankan untuk tidak menyusui selama menerima obat ini.

    Interaksi dengan obat lain

    obat pyrimethamine

    Obat-obatan tertentu kadang tidak boleh digunakan bersama-sama karena dapat saling berinteraksi. Namun, pada beberapa kasus, ada beberapa obat yang ternyata boleh digunakan bersama.

    Dalam memberikan afatinib, mungkin dokter akan mengubah dosis atau melakukan tindakan pencegahan lain supaya obat tidak berinteraksi.

    Penggunaan afatinib bersama obat di bawah ini biasanya tidak dianjurkan, tetapi tidak menutup kemungkinan pada beberapa kasus. Berikut daftar obat-obatan tersebut.

    • Amiodaron.
    • Apalutamide.
    • Karbamazepin.
    • Capmatinib.
    • Klaritromisin.
    • Cobicistat.
    • Conivaptan.
    • Siklosporin.
    • Dronedarone.
    • Eritromisin.
    • Flibanserin.
    • Fosfenitoin.
    • Itrakonazol.
    • Lapatinib.
    • Fenitoin.
    • Kuinidin.
    • Ritonavir.
    • St John’s Wort.
    • Telaprevir.
    • Verapamil.
    • Vemurafenib.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 02/06/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan