Sampai saat ini, penyebab kanker memang belum diketahui secara pasti. Namun, Anda bisa mengurangi risikonya dengan menerapkan gaya hidup sehat, salah satunya dengan mengonsumsi makanan pencegah kanker.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Sampai saat ini, penyebab kanker memang belum diketahui secara pasti. Namun, Anda bisa mengurangi risikonya dengan menerapkan gaya hidup sehat, salah satunya dengan mengonsumsi makanan pencegah kanker.
Lantas, makanan seperti apa yang bisa membantu mencegah kanker? Apakah selama ini Anda sudah megonsumsinya? Simak ulasan berikut untuk informasinya.
Pencegahan kanker bisa dilakukan dengan mengurangi faktor-faktor risikonya, mulai dari melakukan skrining kesehatan, berhenti merokok, hingga menjaga pola makan.
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang dipercaya bersifat antikanker.
Tak hanya menyegarkan, nanas atau Ananas comosus rupanya dapat membantu mencegah perkembangan sel kanker berkat kandungan enzim bromelain di dalamnya.
Bromelain bekerja dengan cara menghambat aktivitas protein MUC1. Aktivitas MUC1 yang berlebihan merupakan faktor risiko kanker, terutama kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker pankreas.
Selain itu, nanas termasuk makanan yang bisa memicu apoptosis (kematian sel-sel yang sudah rusak). Perkembangan sel abnormal penyebab kanker bisa dicegah ketika sel memperbarui diri secara teratur.
Tak hanya mengandung agen antikanker, nanas juga kaya akan serat, kalium, kalsium, fosfor, serta berbagai vitamin. Zat gizi yang lengkap ini dibutuhkan untuk melawan peradangan dan memperkuat sistem imun.
Makanan selanjutnya yang yang dibenci sel kanker adalah teh hijau. Walaupun lebih sering disajikan sebagai minuman, ekstrak teh hijau bisa ditambahkan atau dibuat menjadi makanan.
Manfaat teh hijau sebagai agen antikanker berasal dari katekin, turunan polifenol yang bersifat antioksidan. Dengan sifat ini, kerusakan sel sebagai salah satu faktor penyebab kanker bisa diminimalkan.
Di dalam katekin juga terdapat kandungan epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang berpotensi sebagai zat anti kanker, khususnya kanker mulut, kanker paru-paru, kanker kandung kemih, dan kanker esofagus.
Meski begitu, manfaat teh hijau sebagai agen antikanker memang masih perlu diteliti lebih lanjut.
Sayuran cruciferous merupakan golongan sayuran yang terdiri dari brokoli, pakcoi, kubis, kembang kol, dan kale.
Kelompok sayuran ini mengandung glucobrassicin yang setelah diolah di dalam tubuh akan menjadi indole-3-carbinol, zat yang sering disebut sebagai pencegah kanker.
Indole-3-carbinol akan melindungi DNA dari kerusakan, merangsang apoptosis, menonaktifkan karsinogen, serta menghambat penyebaran sel tumor (metastasis).
Sayuran cruciferous juga bersifat antivirus, antiradang, dan atibakteri sehingga bagus untuk menjaga sistem imun.
Selain menyedapkan makanan, bawang putih ternyata termasuk dalam bumbu dapur yang bisa membantu mencegah kanker.
Jenis bawang ini mengandung senyawa fitokimia, seperti flavonoid, inulin, dan saponin, yang dapat mengurangi peradangan, memperlambat pertumbuhan sel kanker, dan memperbaiki DNA.
Melansir dari laman American Institute for Cancer Research, manfaat bawang putih memang lebih banyak ditemukan pada kanker kolorektal.
Meski begitu, tidak ada salahnya jika Anda ingin mengonsumsi bawang putih secara rutin untuk mengurangi risiko kanker lainnya.
Studi tahun 2016 terbitan jurnal Nature menemukan bahwa tomat atau Solanum lycopersicum memiliki potensi dalam menghambat perkembangan kanker prostat.
Manfaat ini didapatkan dari senyawa aktif bernama likopen yang bisa menekan kemampuan sel tumor prostat pada manusia (LNCap) untuk memperbanyak diri.
Tak hanya itu, kandungan karotenoid pada tomat juga dipercaya dapat menurunkan risiko kanker paru-paru dan kanker payudara.
Namun, manfaat ini tentu tidak bisa didapatkan tanpa melakukan langkah pencegahan kanker lainnya, seperti berhenti merokok, mengurangi makanan manis, dan rutin olahraga.
Makanan pencegah kanker selanjutnya adalah jamur. Contoh jamur yang memiliki manfaat ini adalah shitake dan enoki.
Jamur shitake mengandung lentinan, serat yang berpotensi merangsang sistem imun dan mengaktifkan sel serta protein tertentu yang membuat sel kanker mati.
Ekstrak jamur shitake yang diberikan bersamaan dengan pengobatan kanker ternyata berdampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker paru.
Sementara itu, jamur enoki dapat membantu mengurangi risiko kanker melalui kandungan antioksidannya yang mampu melawan radikal bebas.
Anda mungkin pernah mendengar bahwa kacang kedelai merupakan makanan penyebab kanker payudara. Namun, laman American Institute for Cancer Research telah menyebutkan bahwa hal tersebut tidak benar.
Sebaliknya, kacang kedelai justru menunjukkan potensi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara.
Selain itu, senyawa isoflavon yang ditemukan pada kacang-kacangan ini justru bisa bisa menurunkan risiko kanker paru-paru. Namun, manfaat ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Perlu diingat bahwa berbagai makanan di atas tidak bisa secara langsung mencegah kanker, tetapi mungkin mengurangi risiko Anda untuk mengalaminya.
Selain memilih sumber makanan yang tepat, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membuat makanan pencegah kanker terasa lebih nikmat.
Ingat, Anda tetap perlu menerapkan pola hidup sehat, terutama jika Anda termasuk golongan orang yang berisiko tinggi mengalami kanker.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.