backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Apakah Tisu Pembersih Vagina (Feminine Wipes) Terbukti Aman?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 11/06/2021

    Apakah Tisu Pembersih Vagina (Feminine Wipes) Terbukti Aman?

    Vagina adalah organ reproduksi wanita yang rentan terhadap infeksi, meskipun organ ini memiliki tingkat keasaman tinggi yang bisa membunuh bakteri. Oleh karena itu, wanita harus rajin membersihkan wilayah pribadinya ini. Bila infeksi terjadi karena pertumbuhan jamur yang berlebih, vagina akan mengalami iritasi, bengkak, dan terasa gatal. Salah satu tindakan pencegahan agar infeksi jamur vagina (kandidiasis vagina) tidak terjadi, mungkin Anda banyak yang merekomendasikan penggunaan tisu khusus untuk vagina (feminine wipes). Namun, apakah tisu pembersih vagina tersebut aman digunakan?

    Apakah tisu pembersih vagina aman?

    Tisu bayi yang bebas alkohol mungkin aman dan cukup lembut untuk membersihkan daerah intim Anda. Namun, penggunaan tisu tersebut kurang tepat bila digunakan untuk membersihkan vagina.

    Untuk itu, feminine wipes dibuat khusus untuk membersihkan vagina. Wanita pun mulai menggunakan tisu ini sebagai pengganti tisu toilet.

    Walaupun dibuat khusus untuk menjaga kebersihan vagina, sebagian besar tisu kemasan, termasuk tisu ini, mengandung bahan kimia, misalnya seperti bahan pengawet dan pewangi. Ini bisa menyebabkan reaksi alergi.

    Dilansir dari Women Voices, sebuah proyek penelitian singkat dilakukan dengan meninjau 150 ulasan online negatif mengenai penggunaan feminine wipes. Ulasan-ulasan tersebut mengeluhkan reaksi kulit terhadap beberapa merek tisu tersebut.

    Namun, belum ada penelitian yang pasti dan dalam skala besar mengenai dampak jangka panjang penggunaan tisu kewanitaan bagi kesehatan.

    Kemudian, dr. Alyssa Dweck, seorang asisten profesor ginekologi di Mt. Sinai School of Medicine mengatakan bahwa penggunaan produk kebersihan ekstra higienis untuk vagina justru berisiko berfungsi sebaliknya.

    Bahan-bahan kimia yang terkandung bisa mengganggu keseimbangan bakteri normal dan sehat pada vagina. Ini bisa membuat vagina menjadi lebih rentan terhadap infeksi, keputihan, dan bau tidak sedap.

    Apa saja bahan kimia yang terkandung pada tisu pembersih vagina?

    Semua produk kemasan yang bisa bertahan lama pasti menggunakan bahan kimia di dalamnya. Begitu juga dengan tisu pembersih vagina. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada tisu tersebut seperti:

    Pewangi

    Produk yang memiliki wewangian biasanya bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Oleh karena itu, penggunaan wewangian pada tisu untuk vagina sangat dikhawatirkan akan menyebabkan iritasi.

    Pengawet

    Bahan ini wajib digunakan pada produk untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur, contohnya pada tisu pembersih vagina yang basah.

    Banyak orang yang sensitif terhadap bahan pengawet ini, sehingga menimbulkan reaksi alergi. Bahan-bahan pengawet yang digunakan adalah paraben, formaldehid, phthalate, dan masih banyak lagi.

    Bila Anda ingin menggunakan tisu ini, sebaiknya perhatikan label kemasan dan bahan-bahan yang terkandung pada kemasan dengan teliti. Bila mengandung bahan-bahan yang bisa menyebabkan iritasi, sebaiknya memang dihindari.

    Lalu bagaimana cara membersihkan vagina yang benar?

    Jawabannya adalah cukup dengan membersihkan vagina dengan air. Kandungan produk pembersih belum terbukti 100 persen aman digunakan untuk vagina, apalagi bila Anda memiliki alergi terhadap suatu bahan yang terkandung pada produk tersebut.

    Air bisa membersihkan dan membilas semua kotoran yang dikeluarkan dari vagina tanpa mengubah pH dan menyebabkan iritasi. Anda bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu untuk kepada dokter sebelum menggunakan suatu produk pembersih vagina.

    Kemudian, yang lebih penting adalah bagaimana membersihkan vagina Anda. Jangan menggosok daerah intim Anda dengan terlalu keras. Ini bisa menyebabkan lecet, apalagi bila kuku Anda panjang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 11/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan