2. Berhati-hati menggunakan cairan pembersih vagina
Sebenarnya, Anda bisa membersihkan vagina dengan membasuhnya pakai air hangat yang bersih.
Namun, jika ingin menggunakan pembersih kewanitaan, sebaiknya tidak dilakukan setiap hari.
Idealnya, gunakan cairan pembersih untuk daerah kewanitaan hanya sesekali dan tidak dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, pastikan Anda menggunakan cairan tersebut hanya untuk membersihkan area luar vagina.
Jika Anda benar-benar memerlukan cairan antiseptik untuk area intim, misalnya untuk membersihkan luka pada vagina atau anus, pilihlah pembersih yang mengandung povidone iodine.
Menurut Mohammed Khairy Ali dari Assiut University, povidon iodin atau yodium povidon merupakan senyawa yang efektif membunuh kuman dan menjaga kadar pH normal vagina.
3. Perhatikan penggunaan pembalut saat menstruasi
Saat menstruasi, sebaiknya pilih pembalut yang tidak mengandung pewangi.
Ini karena zat pewangi bisa saja memiliki pH yang tidak cocok untuk vagina. Pastikan pula permukaannya lembut agar kulit tidak iritasi.
Selain itu, segera ganti pembalut jika sudah waktunya. Hal ini untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi pada vagina Anda.
4. Gunakan pakaian yang menyerap keringat
Pakaian dalam atau celana yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat berpotensi menyebabkan area kewanitaan jadi lembap.
Kondisi ini dapat memicu pertumbuhan bakteri jahat sehingga mengganggu pH normal vagina.
Hindari pula pakaian yang terlalu ketat agar sirkulasi udara di area kewanitaan tetap terjaga.
5. Mengonsumsi makanan kaya probiotik
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar