backup og meta

Bolehkah Berhubungan Seks Setelah Melakukan Pap Smear?

Bolehkah Berhubungan Seks Setelah Melakukan Pap Smear?

Pap smear merupakan tes pemeriksaan wajib dilakukan wanita di usia dewasa, terlebih saat Anda telah menikah atau sudah aktif secara seksual. Ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebelum atau sesudah pap smear, salah satunya adalah berhubungan intim. Peraturannya, Anda diwajibkan untuk tidak melakukan hubungan seks satu hari sebelumnya. Namun, kalau sudah pap smear, apa sudah boleh bercinta lagi dengan pasangan? Berikut jawabannya. 

Apa itu pap smear?

Sebelum Anda mengetahui kapan diperbolehkan berhubungan seks setelah pap smear, ada baiknya ketahui dulu penjelasan mengenai tes untuk wanita ini. Pap smear adalah tes yang dilakukan untuk mencari perubahan dalam sel-sel serviks (leher rahim) yang dapat menunjukkan gejala-gejala kanker serviks atau kanker leher rahim.

Selama tes, sebuah alat kecil akan dimasukkan ke dalam vagina Anda. Ini bertujuan untuk mengambil sampel kecil dari sel-sel pada permukaan leher rahim. Sampel tersebut kemudian disebar pada slide (Pap smear) atau dicampur dalam fiksatif cair (sitologi berbasis cairan).

Lalu sampel akan dikirim ke laboratorium untuk diteliti di bawah mikroskop. Sel diperiksa untuk kelainan yang mungkin menunjukkan perubahan sel abnormal, seperti displasia atau kanker leher rahim.

Selain itu pap smear biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul. Seluruh wanita dianjurkan untuk melakukan pap smear pada usia 21 tahun. Tes pap ini dilakukan untuk mendeteksi dini adanya kanker leher rahim. Wanita usia 21-29 tahun dianjurkan untuk melakukan tes ini setiap tiga tahun, tanpa disertai tes Human papillomavirus (HPV).

Lalu, bolehkah melakukan hubungan seks setelah pap smear?

Berhubungan seks setelah pap smear boleh saja dilakukan. Akan tetapi, hal ini berlaku ketika tidak ada kondisi kesehatan vagina yang terjadi setelah tes pap, seperti perdarahan. Vagina mengeluarkan darah setelah berhubungan seks masih terbilang normal dan umum terjadi. Hal ini belum tentu disebabkan oleh pap smear itu sendiri. 

Namun, kalau memang Anda mengalami perdarahan setelah tes, ada baiknya Anda tidak melakukan hubungan seks terlebih dahulu. Selama mengalami perdarahan sehabis tes, gunakan pembalut. Penting juga untuk menghindari pemakaian tampon, berhubungan seks, ataupun berenang.

Jika perdarahan setelah pemeriksaan masih berlanjut dan semakin parah, segera hubungi dokter Anda. 

Di samping itu, seks setelah pap smear tidak dianjurkan apabila sebelum pap smear Anda memang sudah mengalami gejala-gejala dan mencurigai penyakit kelamin tertentu. Untuk mencegah penularan penyakit kelamin, sebaiknya tunggu dulu sampai hasil pap smear Anda keluar.

Perhatikan hal berikut ini sebelum melakukan pap smear

Tidak banyak hal yang dilarang setelah melakukan pap smear. Hal ini juga dipertimbangkan dengan kondisi kesehatan Anda setelah melakukan tes Pap. Namun, ada baiknya Anda memerhatikan beberapa hal yang harus Anda persiapkan sebelum melakukan pap smear. Ini berguna untuk memaksimalkan keakuratan hasil tes. Hal tersebut yaitu:

  • Tidak berhubungan seksual dua hari sebelum pap smear.
  • Tidak membersihkan vagina dengan douche atau sabun kewanitaan dua hari sebelum pap smear. Cukup bersihkan vagina Anda dengan air hangat.
  • Hindari kontrasepsi vagina seperti busa, krim, atau jeli yang diletakkan di vagina dua hari sebelum pap smear.
  • Hindari juga penggunaan obat-obatan untuk vagina (kecuali yang diresepkan dokter Anda) dua hari sebelum pap smear.
  • Kosongkan kandung kemih Anda sebelum melakukan pap smear.

Anda juga harus memberi tahu dokter sebelum melakukan pap smear, jika Anda:

  • Sedang mengonsumsi obat-obatan, misalnya pil KB yang mengandung estrogen atau progestin. Obat tertentu dapat memengaruhi hasil tes.
  • Pernah melakukan pap smear sebelumnya dan hasilnya tidak normal.
  • Anda sedang hamil.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pap Test https://medlineplus.gov/ency/article/003911.htm Diakses pada18 Januari 2018.

Pap Smear test procedure https://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/gynecology/pap_test_92,P07783 Diakses pada18 Januari 2018.

Versi Terbaru

06/11/2020

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Irene Anindyaputri


Artikel Terkait

Ovaritis

Menghadapi Perubahan Gairah Seksual Ibu Hamil di Trimester Kedua


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 06/11/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan