3. Embolisasi fibroid

Embolisasi fibroid adalah metode mengecilkan miom dengan menyuntikkan polivinil alkohol (PVA) lewat arteri. Obat ini akan memblokir suplai darah ke miom sehingga ukurannya lambat laun akan menyusut.
Ini bukan operasi, tapi mengharuskan pasien untuk rawat inap. Setelah penyuntikkan, pasien kemungkinan akan mengalami gejala mual, muntah, sakit, dan tubuh lemas dalam beberapa hari pertama.
4. Operasi miomektomi

Langkah ini tidak menggunakan obat, tapi melalui prosedur pembedahan untuk menghilangkan miom. Caranya dengan membedah perut dengan menggunakan histeroskop atau laparoskop untuk mengangkat miom tanpa harus membuat sayatan besar pada perut pasien.
Miomektomi akan sangat direkomendasikan untuk dilakukan jika pasein memiliki rencana untuk hamil. Sayangnya, operasi ini akan menyebabkan jaringan parut sehingga meningkatkan risiko tidak subur. Setelah prosedur ini, miom mungkin bisa tumbuh kembali jika tidak diangkat secara keseluruhan.
5. Operasi histerektomi

Sama seperti miomektomi, histerekomi juga merupakan prosedur bedah. Bedanya, histerektomi akan mengangkat rahim seluruhnya sehingga miom tidak akan terbentuk lagi.
Prosedur ini dapat dilakukan dengan membuat sayatan besar di perut atau dengan laparoskopi. Metode pengobatan ini biasanya akan direkomendasikan bagi wanita yang tidak ingin lagi memiliki anak.
6. Menjalani endometrial ablation

Prosedur ini dapat menghancurkan lapisan rahim untuk mengurangi perdarahan akibat adanya miom. Caranya, alat khusus yang memiliki arus listrik atau energi gelombang mikro akan dimasukkan ke dalam rahim. Setelah lapisan pertumbuhan abnormal rahim dihancurkan, maka aliran darah hebat yang keluar selama menstruasi dapat diatasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar