backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Cara Mengobati Miom yang Direkomendasikan Dokter

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    6 Cara Mengobati Miom yang Direkomendasikan Dokter

    Meskipun tidak berpotensi kanker, miom bisa menimbulkan gejala yang membuat sebagian besar wanita tidak nyaman bahkan juga hingga anemia karena kehilangan banyak darah selama menstruasi. Bila Anda memiliki kondisi ini, ada beberapa cara mengobati miom yang mungkin dianjurkan dokter. Berikut ulasan lengkapnya.

    Sekilas mengenai miom

    Miom adalah tumor jinak yang terdiri dari otot polos myometrium. Pertumbuhan sel-sel otot yang berada di dalam rahim tersebut tidak normal, membentuk kumparan, dan akan menggumpal menyerupai bola.

    Kondisi ini bisa menimbulkan gejala maupun tidak; dan akan menyusut dengan sendirinya setelah menopause atau setelah kehamilan. Beberapa gejala yang muncul meliputi perdarahan deras saat menstruasi, haid lebih dari seminggu, sembelit, nyeri pada pinggul, punggung, dan kaki.

    Walaupun tidak akan menjadi kanker, Anda tetap harus rutin memantau pertumbuhan miom. Terutama saat gejala yang dirasakan sangat parah dan mengganggu.

    Cara mengobati miom yang direkomendasikan oleh dokter

    Apakah miom perlu diatasi? Pertumbuhan miom kadang tidak disadari oleh beberapa wanita. Sebab kondisi ini kadang tidak menimbulkan gejala apa pun. Pada kasus ini, miom mungkin tidak perlu diobati apa-apa.

    Sebaliknya, jika miom menimbulkan rasa sakit dan berisiko menyebabkan komplikasi, berarti miom perlu diobati. Dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa cara mengobati miom, baik untuk mengurangi gejala maupun mencegah miom tumbuh lebih besar.

    1. Minum ibuprofen

    obat diare

    Untuk mengurangi rasa nyeri baik itu di kaki, punggung, maupun di pinggul, dokter akan memberikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen. Namun, pastikan Anda mengikuti petunjuk dan aturan minum obat. Sebab obat ini tidak boleh digunakan dalam jangka panjang.

    2. Menjalani terapi hormon

    minum pil kb saat puasa

    Jika ibuprofen tidak berpengaruh, dokter akan merekomendasikan Anda untuk mempertimbangkan mengikuti terapi hormon. Dokter tetap meresepkan pil KB,  untuk mengontrol pendarahan hebat dan mencegah anemia, meski obat tersebut tidak akan memengaruhi ukuran miom.

    Selain pil KB, GNRH (Gonadotropin Releasing Hormone) dapat diberikan pada pasien miom untuk mengecilkan miom dan mengurangi pendarahan hebat. Tapi obat hormon ini tidak boleh digunakan lebih dari 6 bulan karena akan meningkatkan osteoporosis.

    Begitu juga dengan SERM (obat modulator reseptor estrogen selektif) yang akan mengecilkan ukuran miom. Namun, penggunaan obat ini belum diketahui lebih jauh apakah efektif atau tidak sebagai cara mengobati miom.

    3. Embolisasi fibroid

    seks setelah suntik kb

    Embolisasi fibroid adalah metode mengecilkan miom dengan menyuntikkan polivinil alkohol (PVA) lewat arteri. Obat ini akan memblokir suplai darah ke miom sehingga ukurannya lambat laun akan menyusut.

    Ini bukan operasi, tapi mengharuskan pasien untuk rawat inap. Setelah penyuntikkan, pasien kemungkinan akan mengalami gejala mual, muntah, sakit, dan tubuh lemas dalam beberapa hari pertama.

    4. Operasi miomektomi

    operasi jantung di siang hari

    Langkah ini tidak menggunakan obat, tapi melalui prosedur pembedahan untuk menghilangkan miom. Caranya dengan membedah perut dengan menggunakan histeroskop atau laparoskop untuk mengangkat miom tanpa harus membuat sayatan besar pada perut pasien.

    Miomektomi akan sangat direkomendasikan untuk dilakukan jika pasein memiliki rencana untuk hamil. Sayangnya, operasi ini akan menyebabkan jaringan parut sehingga meningkatkan risiko tidak subur. Setelah prosedur ini, miom mungkin bisa tumbuh kembali jika tidak diangkat secara keseluruhan.

    5. Operasi histerektomi

    pantangan setelah operasi angkat rahim

    Sama seperti miomektomi, histerekomi juga merupakan prosedur bedah. Bedanya, histerektomi akan mengangkat rahim seluruhnya sehingga miom tidak akan terbentuk lagi.

    Prosedur ini dapat dilakukan dengan membuat sayatan besar di perut atau dengan laparoskopi. Metode pengobatan ini biasanya akan direkomendasikan bagi wanita yang tidak ingin lagi memiliki anak.

    6. Menjalani endometrial ablation

    dideteksi lewat pap smear

    Prosedur ini dapat menghancurkan lapisan rahim untuk mengurangi perdarahan akibat adanya miom. Caranya, alat khusus yang memiliki arus listrik atau energi gelombang mikro akan dimasukkan ke dalam rahim.  Setelah lapisan pertumbuhan abnormal rahim dihancurkan, maka aliran darah hebat yang keluar selama menstruasi dapat diatasi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan