backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Apa Saja Pantangan Makanan untuk Penderita Kista Cokelat?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Apa Saja Pantangan Makanan untuk Penderita Kista Cokelat?

    Kista cokelat bisa disembuhkan dengan minum obat rutin sesuai dengan saran dokter atau melakukan operasi. Namun, bukan hanya itu. Pasien juga harus menghindari pantangan makanan untuk kista cokelat sebagai bagian dari bentuk perawatan. Apa saja pantangan makanan untuk kista cokelat? Simak ulasannya berikut ini.

    Proses terbentuknya kista cokelat

    Normalnya, saat menstruasi semua hormon dan sel-sel telur yang menempel pada endometrium (lapisan rahim) akan luruh karena tidak dibuahi oleh sel sperma dan akan dikeluarkan melewati vagina dalam bentuk darah. Darah menstruasi yang mundur ke organ sebelum rahim, seperti tuba falopi, merupakan sebab utama terjadinya pembentukan kista cokelat.

    Kondisi yang disebut dengan menstruasi retrograde ini akan menyebabkan banyaknya aliran darah, hormon, sel-sel telur, dan enzim peradangan berkumpul dan menebal membentuk dinding. Ini dinamai dengan kista cokelat karena darah yang berkumpul terlihat berwarna merah tua kecokelatan. Kista ini bisa pecah kapan saja dan bisa menyebar ke dinding rahim, organ perut, dan panggul.

    Ada banyak nama dari kista cokelat. Misalnya endometrial kista, endometriosis, dan endometrioma ovarium. Penyakit ini menimbulkan nyeri panggul dan nyeri perut yang tak tertahankan, dan disertai terganggunya kesuburan wanita karena siklus menstruasi terganggu dan sulit untuk hamil. Kadang penyakit ini tidak menimbulkan gejala, sehingga sering kali terlambat didiagnosis atau diketahui oleh pasiennya.

    Bagaimana perawatan untuk wanita dengan kista cokelat?

    Setelah didiagnosis, dokter akan memberikan obat untuk membantu mengecilkan kista yang disebut dengan agonis Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), yang bisa membuat pasiennya mengalami menopause sementara. Ini terjadi karena ovarium dipaksa berhenti memproduksi estrogen dan ini membantu meredakan gejala yang muncul.

    Namun, obat ini biasanya menyebabkan hilangnya kepadatan tulang dan menurunnya dorongan untuk melakukan hubungan seksual. Namun, bila kondisi pasien lebih parah dan tidak bisa diatasi dengan penggunaan obat ini maka akan dilakukan operasi pengangkatan kista.

    Selain minum obat atau melakukan operasi, ada pantangan makanan untuk kista cokelat yang dihindari

    Bila Anda memiliki kista cokelat, penting untuk mempertimbangkan diet dan gaya hidup sebagai bentuk perawatan untuk meringankan gejala dan mendukung kepulihan dari kondisi ini. Sebab beberapa makanan dapat memicu atau memperparah kondisi. Berikut beberapa pantangan makanan untuk kista cokelat, seperti:

    1. Makanan yang diproses

    Beberapa makanan olahan dapat mengandung zat aditif atau pengawet tertentu yang dapat menyebabkan peradangan pada beberapa orang, apalagi pada pasien kista cokelat. Makanan tersebut mungkin mengandung lemak jenuh dengan sedikit nilai gizi. Semua makanan tersebut meliputi makanan ringan kemasan, minuman ringan, makanan yang digoreng, daging asap yang diolah, makanan yang dipanggang, dan makanan bergula.

    2. Makanan yang mengandung gluten

    Dilansir dari Nutritionist Resource, sebuah laman informasi mengenai nutrisi di Inggris, mengatakan bahwa pasien dengan kista cokelat yang membatasi makanan yang mengandung gluten, gejalanya menjadi lebih ringan. Pasalnya, kepekatan gluten pada makanan bisa memberikan respon negatif pada usus sehingga meningkatkan rasa sakit.

    Cobalah untuk memilih makanan bebas gluten alami sepeti nasi, quinoa, dan ubi jalar. Hindari makanan tinggi gluten seperti roti dan pasta.

    3. Makanan berlemak

    Produk susu berlemak penuh relatif mengandung lemak jenuh yang bisa menyebabkan peradangan. Namun, ini tidak berarti Anda tidak boleh minum susu. Anda tetap bisa menikmati susu rendah lemak dan yogurt sebagai sumber kalsium. Alternatif susu lainnya adalah susu almond.

    Selain itu, daging merah, mentega, dan margarin juga mengandung lemak tinggi sehingga lebih sulit dicerna dan memicu peradangan.

    Mulailah membatasi penggunaan alkohol, kafein, dan kedelai yang bisa meningkatkan kadar estrogen, memengaruhi kadar vitamin D, dan mengandung phyto-oestrogendan toksin tinggi yang dapat memicu gejala endometriosis. Untuk mengatur menu makanan yang sesuai dengan kondisi Anda, konsultasi ke dokter serta ahli gizi sangat diperlukan untuk mencegah kondisi bertambah buruk karena komplikasi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan