Miringitis merupakan istilah medis untuk menunjukkan peradangan pada membran timpani (gendang telinga). Kondisi ini dapat menyebabkan sakit parah di telinga, demam, hingga gangguan pendengaran. Lebih lengkap, simak penjelasannya berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Miringitis merupakan istilah medis untuk menunjukkan peradangan pada membran timpani (gendang telinga). Kondisi ini dapat menyebabkan sakit parah di telinga, demam, hingga gangguan pendengaran. Lebih lengkap, simak penjelasannya berikut ini.
Seperti yang telah disebutkan, miringitis adalah infeksi telinga yang terjadi pada gendang telinga. Kondisi ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kronis dan akut.
Miringitis kronis atau sering disebut sebagai miringitis granular merupakan hilangnya epitel gendang telinga, yang terdapat di liang telinga, selama lebih dari satu bulan. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai otitis media kronis.
Radang gendang telinga akut merupakan peradangan pada gendang telinga yang terjadi dalam waktu relatif singkat dan gejalanya muncul secara tiba-tiba. Jenis-jenis miringitis akut termasuk miringitis bulosa dan miringitis jamur.
Berbeda dengan radang gendang telinga granular, radang gendang telinga jenis ini justru sering dikaitkan dengan penyakit telinga bagian tengah dan kerusakan fungsi pada telinga bagian dalam.
Miringitis bulosa ditandai dengan bula atau lepuhan pada gendang telinga, tanpa memengaruhi telinga luar atau tengah. Jika telinga tengah ikut terinfeksi, berarti radang gendang telinga dibarengi dengan otitis media akut.
Gejala yang ditimbulkan akibat kondisi ini sering kali sama, meskipun jenisnya berbeda-beda. Berikut tanda-tanda dan gejala yang mungkin muncul:
Dikutip dari MedlinePlus, dalam kasus yang jarang terjadi, kehilangan pendengaran tetap terjadi meskipun peradangan telah diatasi.
Peradangan pada gendang telinga dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, termasuk infeksi virus, bakteri, atau jamur. Berikut penyebab radang gendang telinga sesuai dengan jenisnya.
Sebuah ulasan dalam Journal of Otology menyebutkan bahwa penyebab pasti dari kondisi ini tidak diketahui. Namun, trauma pada permukaan gendang telinga karena pembersihan telinga berulang dan operasi diduga menjadi penyebabnya.
Sementara itu, jurnal yang dipublikasikan Tufts University School of Medicine menyebut bahwa bakteri, virus, dan jamur mungkin merupakan penyebab kondisi ini, tetapi belum ada bukti yang kuat.
Beberapa penelitian yang disebutkan dalam jurnal itu menunjukkan bahwa bakteri Staphylococcus aureus, S. epidermidis, dan Pseudomonas aeruginosa paling umum ditemukan sebagai penyebab radang gendang telinga kronis. Sementara itu, penyebab radang kronis akibat virus dan jamur jarang ditemukan.
Radang gendang telinga akut, seperti jenis miringitis bulosa dianggap disebabkan oleh virus. Namun, bakteri Streptococcus pneumoniae sering ditemukan sebagai penyebab kondisi ini. Selain itu, bakteri lainnya yang juga ditemukan sebagai penyebab kondisi ini adalah:
Sementara itu, virus yang biasanya menyebabkan radang gendang telinga akut adalah Respiratory syncytial (RSV) atau influenza. Tak hanya itu, kondisi ini juga dapat terjadi setelah iritasi kimiawi pada ruang telinga tengah pada membran timpani.
Pengobatan akan ditentukan dokter setelah mendiagnosis kondisi Anda. Berikut pemeriksaan yang biasanya diminta dokter untuk menentukan diagnosis radang gendang telinga:
Pengobatan untuk mengatasi radang gendang telinga tergantung pada penyebabnya. Antibiotik biasanya menjadi solusi dari kondisi ini. Berikut pilihan pengobatan yang mungkin direkomendasikan dokter:
Obat-obatan di bawah ini biasanya digunakan untuk mengatasi radang gendang telinga jenis ini:
Selain obat-obatan, ablasi laser karbon dioksida disebut sebagai pengobatan radang gendang telinga yang efektif. Tindakan pembedahan juga dapat dilakukan untuk kasus yang paling sulit disembuhkan.
Pengobatan kondisi ini terdiri dari:
Meskipun beberapa pasien yang menerima steroid mengalami pemulihan pendengaran total, banyak pula yang mengalami pemulihan sebagian. Tindakan pembedahan pun dapat dilakukan dalam kasus yang parah.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar