Ejakulasi dini adalah masalah performa ranjang yang paling banyak ditemui khususnya oleh kaum Adam. Padahal, masalah seksual pria bukan cuma itu saja. Banyak pria di luaran sana yang mengeluhkan susah orgasme. Hal ini juga dikenal dengan istilah kesulitan ejakulasi (delayed ejaculation).
Beda dengan orang yang mengalami ejakulasi dini, pria yang kesulitan ejakulasi justru tak kunjung mencapai klimaks meskipun penis sudah ereksi (tegang) dan merasa cukup terangsang.
Apakah Anda atau pasangan mengalami hal ini? Yuk, simak lebih lanjut penjelasan seputar kesulitan ejakulasi di bawah ini.
Gejala kesulitan ejakulasi (orgasme) pada pria
Setiap orang memiliki rentang waktu yang berbeda-beda untuk mencapai klimaks ketika berhubungan seks atau masturbasi. Akan tetapi, rata-rata pria bisa orgasme dalam waktu lima menit setelah melakukan peneterasi seks (penis ke vagina).
Nah, hati-hati kalau Anda belum bisa orgasme meskipun sudah ereksi selama 20 hingga 30 menit lamanya. Apalagi kalau masalah ini sudah berlangsung selama enam bulan atau lebih. Anda mungkin saja mengalami kesulitan ejakulasi.
Untuk memastikan apakah Anda benar-benar susah orgasme, Anda bisa langsung memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, cuma dokter yang bisa memberikan diagnosis yang tepat untuk kondisi Anda.
Mengapa saya susah orgasme padahal bisa ereksi?
Ada beberapa alasan mengapa Anda susah orgasme meski penis sudah ereksi. Menurut klinik kesehatan pria yang dikelola oleh University of California, Los Angeles (UCLA) di Amerika Serikat, tiga faktor utama yang membuat pria susah orgasme adalah kerusakan saraf, gangguan hormon, dan kondisi psikologis seseorang. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Kerusakan saraf
Orgasme sendiri dikendalikan salah satunya oleh saraf-saraf yang ada di penis dan bagian tubuh lainnya. Saraf di seluruh tubuh Anda menerima stimulasi (rangsangan) seksual dan mengirimkan sinyal rangsangan tersebut ke otak.
Dari situ, otak akan merespon dengan cara mengalirkan darah ke penis dan memproduksi sperma di testis. Bila sudah cukup terstimulasi, seharusnya sperma dialirkan menuju penis dan keluar dalam air mani (cairan ejakulasi). Nah, gangguan pada saraf tubuh yang manapun bisa menghambat atau mengacaukan proses ejakulasi tersebut. Akibatnya, Anda jadi tidak bisa mengeluarkan air mani.
Kerusakan saraf yang menyebabkan gangguan ejakulasi biasanya dialami orang yang mengidap penyakit seperti diabetes, stroke, dan multiple sclerosis. Pria yang pernah menjalani operasi panggul atau pernah mengalami cedera sumsum tulang belakang juga rentan mengalami kerusakan saraf yang bisa menyebabkan susah orgasme.
2. Gangguan hormon
Selain sistem saraf, orgasme juga diatur oleh kadar hormon dalam tubuh Anda. Bila kadar hormon Anda tidak seimbang, Anda jadi susah orgasme.
Penyebab hormon yang tidak seimbang ada macam-macam. Misalnya karena konsumsi obat-obatan seperti obat antidepresi dan obat penenang. Hormon Anda juga bisa berubah-ubah seiring bertambahnya usia.
Di samping itu, pria dengan kadar hormon testosteron yang terlalu rendah umumnya juga memiliki masalah kesulitan ejakulasi.
3. Kondisi psikologis
Kesulitan ejakulasi bisa juga disebabkan oleh kondisi psikologis Anda. Jadi, perhatikan kalau sebelum atau saat berhubungan seks Anda merasa kurang percaya diri, takut menghamili pasangan, merasa bersalah karena melakukan hubungan seks, atau Anda sebenarnya belum sreg dengan pasangan.
Beberapa pria juga susah orgasme karena pernah mengalami kejadian traumatis di masa lalu. Contohnya adalah korban kekerasan seksual atau saat kecil pernah menyaksikan tindak kekerasan seksual.
Cara mengatasi kesulitan ejakulasi
Sebaiknya langsung periksa ke dokter kalau Anda curiga Anda mengalami kesulitan ejakulasi. Dokter akan memberikan diagnosis yang tepat setelah menjalani serangkaian tes. Barulah Anda bisa mulai menjalani pengobatan yang sesuai.
Pengobatan yang diberikan untuk mengatasi kesulitan ejakulasi bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Bila Anda susah orgasme karena konsumsi obat antidepresan, dokter mungkin akan mengganti obatnya dengan jenis lain.
Kalau Anda mengalami gangguan hormon, Anda mungkin disarankan untuk menjalani terapi hormon. Sedangkan kalau Anda kesulitan ejakulasi karena ada kerusakan saraf, kuncinya adalah mengatasi penyakit atau kondisi yang jadi penyebab kerusakan saraf.
Di samping obat-obatan, Anda juga mungkin dianjurkan untuk menjalani konseling bersama seorang psikolog. Terapi atau konseling bisa membantu Anda mengendalikan perasaan dan pikiran Anda agar lebih rileks saat berhubungan seks.
[embed-health-tool-ovulation]