Salah satu dampak yang kerap dikhawatirkan dari saraf terjepit adalah menurunnya gairah seksual alias libido. Banyak penelitian telah membahas hal ini, dan saraf terjepit memang terbukti bisa menurunkan gairah seksual dan menyebabkan impotensi.
Pada penelitian yang dilansir dari jurnal Spine terhadap pria berusia 50 tahun, sebanyak 34 persen penderita saraf terjepit mengalami impotensi. Kendati telah menjalani operasi perbaikan saraf tulang belakang, sebagian besar responden ternyata masih mengalami kondisi yang sama.
Hal serupa ditemukan dari penelitian dalam Journal of Neurosurgery. Penurunan gairah seksual terjadi pada 55 persen pria dan 84 persen wanita yang menderita saraf terjepit. Selain itu, sebanyak 18 persen pria penderita saraf terjepit juga mengalami impotensi.
Bagaimana saraf terjepit menurunkan gairah seksual?
Fungsi seksual pria bergantung pada serangkaian proses yang terdiri dari rangsangan pada organ intim, ereksi, orgasme, hingga ejakulasi. Seluruh proses ini dikendalikan oleh sistem saraf dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi, yakni testosteron.
Agar penis bisa mengalami ereksi, saraf pada otak, sakrum, toraks, dan lumbar harus mengirimkan sinyal menuju penis. Sinyal ini merilekskan otot corpora cavernosa dalam penis sehingga penis menjadi lebih berongga. Darah pun mengalir mengisi rongga tersebut sehingga penis membesar dan mengalami ereksi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar