Puasa di bulan Ramadan mengharuskan Anda untuk tidak makan dan minum sejak matahari terbit hingga matahari tenggelam. Tidak hanya itu, Anda pun tidak diperbolehkan berhubungan seksual saat berpuasa. Jika Anda ingin berhubungan intim saat puasa bersama pasangan, apa saja yang harus diperhatikan?
Kapan waktu yang tepat untuk berhubungan intim saat puasa?
Anda dan pasangan perlu memilih waktu yang tepat untuk berhubungan intim di bulan puasa agar tak mengganggu ibadah.
Memilih waktu berhubungan intim yang tepat saat puasa ternyata bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Apa kaitannya?
Berhubungan seksual bisa memengaruhi kerja sistem pencernaan, sama halnya dengan olahraga.
Bercinta merupakan aktivitas fisik yang membutuhkan energi. Riset dalam jurnal PLos One menunjukkan dari jumlah kalori yang terbakar seks tak ubahnya olahraga intensitas sedang.
Anda tidak dianjurkan untuk langsung melakukan aktivitas fisik yang cukup intens setelah makan, apa pun bentuknya.
Terlebih, setelah buka puasa pencernaan harus bekerja lebih keras untuk memecah dan menyerap zat gizi dari makanan yang Anda konsumsi.
Melakukan hubungan badan dalam kondisi perut yang penuh akan menghambat proses pencernaan, bahkan bisa memicu mual dan muntah.
Proses pencernaan makanan di lambung setidaknya membutuhkan waktu 2–4 jam. Setelah itu, perut akan kosong dan makanan berpindah ke usus.
Jadi, jika Anda buka puasa pada pukul 18.00, waktu yang tepat untuk berhubungan intim adalah pukul 20.00–22.00. Pada waktu ini, makanan sudah turun dan tubuh lebih berenergi.
Anda dan pasangan pun bisa lebih nyaman bercinta dengan berbagai posisi, tanpa khawatir perut terasa mengganjal, penuh, atau kembung.
Sebaiknya Anda juga tidak langsung berhubungan badan setelah berbuka puasa. Hal ini mungkin bisa meningkatkan asam lambung.
Merebahkan tubuh sesaat setelah makan membuat katup antara kerongkongan dan lambung (sfingter esofagus) melemah.
Akibatnya, asam lambung naik mengiritasi kerongkongan sehingga timbul sensasi terbakar di perut bagian atas hingga dada.
Waktu tersebut juga cukup ideal untuk berhubungan intim saat puasa karena tidak terlalu malam.
Anda dan pasangan sebaiknya tidak terjaga sampai larut karena memerlukan istirahat dan tidur yang cukup sebelum sahur.
Tips berhubungan intim saat berpuasa
Tak bisa dipungkiri seks berperan penting dalam menjaga hubungan pasangan suami-istri tetap harmonis.
Anda dan pasangan bisa tetap berhubungan intim saat bulan puasa di waktu yang sesuai.
Di samping itu, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan saat melakukan hubungan di bulan puasa.
1. Lakukan dengan durasi yang cepat
Tubuh sebenarnya tak cukup berenergi setelah seharian berpuasa. Anda tidak mendapat asupan apa pun selama sekitar 13 jam menahan lapar dan haus.
Dari hasil penelitian yang disebutkan di awal, berhubungan seksual bisa membakar energi hingga 85 kkal per menit. Jadi, seks bisa menghabiskan sebagian energi yang Anda peroleh dari asupan buka puasa.
Sebaiknya, lakukan seks dengan cepat untuk menyimpan tenaga dan mendapatkan jam tidur yang lebih panjang. Terlebih, Anda juga harus beristirahat cukup untuk bangun dan mempersiapkan sahur.
2. Segera lakukan pemanasan dan posisi seks favorit
Jika Anda ingin mengeksplorasi berbagai posisi seks, sebaiknya tunda dulu saat bulan Ramadan.
Pasalnya, ada kemungkinan Anda atau pasangan tidak menyukainya dan justru sulit membangun hasrat seks.
Studi terbitan Urology Journal (2015) menemukan bahwa puasa Ramadan mampu menurunkan gairah seksual pada laki-laki.
Sebaiknya, sepakati dengan pasangan untuk melakukan pemanasan seks dan posisi seks yang sama-sama disukai. Hal ini membantu Anda dan pasangan orgasme lebih cepat.
Seks yang efektif juga bisa menyegarkan dan merilekskan tubuh sehingga Anda dan pasangan bisa mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.
3. Tetap jaga asupan gizi harian
Meskipun berpuasa, tubuh tetap membutuhkan jumlah asupan zat gizi yang sama seperti hari-hari biasa.
Dalam menu berbuka maupun sahur, Anda tetap harus mengonsumsi vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat dalam jumlah yang seimbang.
Pemenuhan gizi harian ini nantinya membantu mengisi energi untuk berhubungan intim saat puasa. Penuhi isi piring makanan Anda dengan pembagian berikut.
- Karbohidrat terdiri dari makanan pokok sebanyak 2/3 piring.
- Lauk pauk sumber protein sebanyak 1/3 piring.
- Sayur-sayuran sebanyak 2/3 piring.
- Buah-buahan sebanyak 1/3 piring.