Seperti yang sudah Anda ketahui, penyakit kelamin adalah penyakit yang menyerang organ kelamin seseorang. Jenis penyakit ini biasanya ditularkan oleh kegiatan seksual, maka dari itu disebut penyakit menular seksual. Dampaknya bermacam-macam, dari mulai gatal-gatal, nyeri hingga menyebabkan kemandulan atau ketidaksuburan.
Tentu ini sangat tidak menyenangkan bagi semua orang yang mengalaminya, mengingat sangat pentingnya alat kelamin bagi manusia untuk reproduksi. Namun, tahukah Anda apa penyebab penyakit kelamin?
Kebanyakan penyebab penyakit kelamin adalah bakteri
Ada macam-macam organisme yang menjadi penyebab penyakit kelamin, yaitu jamur, virus, hingga bakteri.
Namun, pada umumnya, bakteri adalah penyebab utama yang menyerang kelamin seseorang sehingga dapat menyebabkan penyakit. Bakteri penyebab penyakit kelamin berbeda-beda, sehingga menyebabkan gejala yang berbeda pula.
Seperti yang Anda ketahui, bakteri adalah organisme terkecil yang hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Bakteri akan menyerang sel-sel tubuh sehingga bisa menggandakan jumlah mereka. Sel-sel yang diserang akan kehilangan fungsinya dan menyebabkan gejala dan tanda penyakit pada jaringan alat kelamin.
Bakteri apa saja yang jadi penyebab penyakit kelamin?
1. Chlamydia trachomatis penyebab klamidia
Chlamydia trachomatis menyebabkan penyakit klamidia. Chlamydia trachomatis termasuk dalam genus Chlamydia dan mempunyai bentuk yang tidak beraturan. Ia membutuhkan inang pada sel makhluk hidup lain, sehingga bakteri ini tidak mungkin hidup di luar tubuh makhluk hidup. Inilah sebabnya bakteri ini senang menyerang sel epitel kolom pada leher rahim (serviks), uretra, dan rektum pada manusia.
Bakteri ini menginfeksi 131 juta orang secara global per tahunnya. Angka ini pun hanya perkiraan kasar, karena pada umumnya klamidia tidak memunculkan gejala khas. Ini menyebabkan orang tidak mengetahui apakah mereka sudah terinfeksi penyakit ini atau tidak.
Kalaupun memunculkan gejala, biasanya sering disalahpahami sebagai penyakit umum lain seperti nyeri pada alat kelamin, keputihan atau keluarnya cairan dari penis.
Gejala lain yang bisa ditimbulkan oleh klamidia adalah demam, pembengkakan vagina atau testis, sakit pada bagian perut bawah, cairan vagina tidak normal, keluarnya cairan dari penis yang tidak normal, nyeri saat pipis, dan sakit selama berhubungan seksual.
Hebatnya, klamidia tidak hanya menginfeksi alat kelamin, tapi juga bisa menjangkiti mata dan menyebabkan terjadinya peradangan selaput mata (konjugtivitis). Ini terjadi jika cairan vagina atau sperma yang terinfeksi terkena mata.
Bakteri ini hanya dapat tertular melalui hubungan seks dan bukan terjadi karena sebab lainnya, misalnya menggunakan toilet umum atau menggunakan handuk orang yang tertular.
2. Neisseria gonorrhae penyebab gonore atau kencing nanah
Neisseria gonorrhae merupakan bakteri penyebab penyakit gonore atau biasa disebut kencing nanah. Bakteri ini termasuk jenis bakteri gram negatif yang berbentuk kokus atau bulat. Biasanya, bakteri ini menempel dua-dua sehingga disebut diplokokus.
Bakteri ini dapat dengan mudahnya berkembang biak di membran mukus seperti di mulut, tenggorokan dan anus serta di organ genital seperti serviks, tuba fallopi dan uterus.
Penderita gonore dapat memiliki tanda dan gejala seperti nyeri atau sensasi panas saat buang air kecil, kencing nanah, sakit tenggorokan, nyeri pada alat kelamin hingga pembengkakan atau kemerahan pada lubang pipis laki-laki.
3. Treponema pallidum penyebab sipilis atau raja singa
Treponema pallidum adalah sejenis bakteri gram negatif yang berbentuk spiral. Bakteri ini menyebabkan penyakit sifilis atau biasa disebut dengan raja singa. Seperti kedua jenis bakteri lain penyebab penyakit menular seksual, bakteri ini juga merupakan bakteri gram negatif. Bakteri penyebab penyakit sifilis ini ditemukan awalnya pada tahun 1912 di Jepang oleh Hideyo Noguchi.
Sipilis atau raja singa sudah lama ditakuti oleh orang-orang, karena dampaknya yang meluas bahkan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ vital seperti otak dan jantung. Selain itu, sifilis juga dapat tertular dari ibu ke anak di rahimnya. Ini yang disebut dengan sipilis kongenital.
Gejala awal dari penyakit ini adalah muncul bisul di kelamin, anus, atau mulut, namun tidak terasa nyeri. Bisul ini biasanya akan sembuh dalam waktu lima minggu. Kemudian muncul demam, sakit kepala, nyeri sendiri, sakit tenggorokan, membengkaknya kelenjar limpa pada ketiak, paha atau leher hingga muncul ruam pada penis, vagina atau mulut dan telapak tangan serta telapak kaki. Tahap ini bisa bertahan selama bertahun-tahun.
Kemudian, dalam kurun waktu 10 hingga 40 tahun kemudian, sipilis tidak memunculkan gejala khas hingga timbul kerusakan pada otak dan jantung. Tentu inilah yang dapat berakibat fatal jika tidak dideteksi di awal. Cara mencegahnya dengan segera konsultasikan ke dokter jika di daerah selangkangan Anda muncul ruam-ruam.
Bagaimana cara melindungi vagina dari bakteri penyebab penyakit kelamin?
Bakteri dapat hidup dan berkembang di vagina. Vagina Anda merupakan tempat yang cocok bagi bakteri karena kelembapannya.
Salah satu cara untuk mencegah tertularnya bakteri penyebab penyakit kelamin adalah dengan selalu berhubungan seks saat pasangan Anda menggunakan kondom. Kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat mencegah penularan penyakit menular seksual.
Selain itu penting juga untuk menjaga area kelamin Anda bersih setelah melakukan seks.
Vagina adalah tempat yang mendukung berkembangbiaknya bakteri, terutama saat menstruasi. Maka dari itu, Anda bisa menggunakan pembersih wanita yang mengandung povidone iodine untuk membersihkan bagian luar vagina. Dengan kandungan Povidone-Iodine 10%, cairan ini efektif membunuh bakteri penyebab penyakit kelamin.
[embed-health-tool-ovulation]