Human papilloma virus atau HPV adalah jenis virus yang paling sering ditularkan melalui hubungan seksual. Kemungkinan, orang yang aktif secara seksual akan mengalami infeksi HPV satu kali semasa hidupnya. HPV dapat dengan mudah ditularkan karena hanya memerlukan sentuhan antar kulit, termasuk pada mulut.
Bagaimana HPV dapat menginfeksi bagian mulut?
Infeksi HPV pada mulut dikenal dengan istilah HPV oral.
Virus tersebut dapat dengan mudah menginfeksi ketika mukosa mulut tidak dapat menahan paparan virus, seperti karena adanya luka atau celah pada permukaan mukosa.
Risiko penularan HPV oral akan cenderung sangat tinggi ketika adanya sentuhan pada mukosa mulut, seperti ketika sedang melakukan hubungan seks oral atau berciuman, terutama dengan berganti-ganti pasangan.
Meskipun demikian, masih banyak faktor lainnya yang dapat menyebabkan seseorang terkena infeksi HPV pada mulut.
Beberapa kebiasaan lain yang dapat mengganggu kesehatan mulut adalah merokok karena menyebabkan mukosa mulut lebih rentan terhadap infeksi HPV dari lingkungan.
Selain itu, HPV memiliki sekitar lebih dari 100 subtipe virus, sehingga lebih memudahkan untuk menginfeksi.
Hingga saat ini masih belum diketahui pasti bagaimana penularan infeksi HPV dapat terjadi. Beberapa penelitian telah dilakukan tetapi hasilnya cenderung saling bertentangan.
Siapa yang berisiko terkena infeksi HPV di mulut
Berdasarkan data statistik di Amerika Serikat, infeksi HPV di mulut lebih banyak dialami pria. Sedangkan faktor lainnya yang bisa menjadi pemicu adalah:
- Sering melakukan hubungan seks oral dan aktivitas lainnya dengan mulut
- Cenderung berganti-ganti pasangan atau pernah memiliki sekitar 20 atau lebih pasangan
- Merokok – asap panas yang dihembuskan dari mulut menyebabkan mukosa mulut lebih rentan dan dapat menyebabkan luka terbuka
- Sering minum minuman beralkohol
Apa akibatnya kalau terkena HPV di mulut?
Gejala HPV oral bisa tidak muncul sehingga orang yang terinfeksi tidak menyadari hal tersebut.
Infeksi HPV dapat menimbulkan tanda kerusakan pada mulut atau tenggorokan, namun cenderung jarang.
Meskipun demikian, HPV oral sangat berkaitan dengan kanker mulut atau kanker orofaringeal.
Sekitar dua dari tiga sel kanker pada kasus kanker orofaringeal memiliki DNA HPV dengan sub-tipe yang paling umum adalah HPV-1.
Kanker orofaringeal dapat terjadi di berbagai bagian mulut mulai dari lidah, tonsil dan faring dapat menjadi tempat munculnya sel kanker yang dipicu oleh HPV.
Gejala awal dari kanker orofaringeal adalah:
- Kesulitan menelan
- Nyeri terus menerus di bagian mulut yang berdekatan dengan telinga
- Batuk berdarah
- Penurunan berat badan secara tiba-tiba
- Pembesaran kelenjar limfa
- Sakit tenggorokan terus menerus
- Pembengkakan di sekitar pipi
- Pembengkakan pada leher
- Sering mengalami suara serak
Bagaimana ciri-ciri HPV oral?
Hingga saat ini, tidak ada tes yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi HPV di mulut.
Meskipun demikian, dokter mungkin dapat menemukan adanya gangguan pada mukosa mulut, misalnya adanya lesi yang tidak diketahui penyebabnya.
Hal tersebut dapat berperan sebagai upaya deteksi dini sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dengan pemeriksaan biopsi dari bagian mukosa mulut yang mengalami lesi.
Jika ditemukan adanya HPV, maka hal tersebut dapat berguna untuk penanganan dini atau pengobatan munculnya sel kanker.
Apa yang harus dilakukan jika terkena HPV oral?
Sebagian besar HPV oral akan hilang tanpa menimbulkan masalah kesehatan.
Jika ditemukan pertumbuhan kutil pada mukosa mulut, maka kemungkinan penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan cara menghilangkannya.
Baik dengan dengan operasi ringan, membekukan bagian yang ditumbuhi kutil (cryotherapy) atau dengan injeksi obat.
Mengetahui adanya HPV atau tidak jika Anda mengalami tumor atau kanker juga diperlukan untuk penanganan kanker orofaringeal.
Hal tersebut diperlukan untuk mencegah kambuhnya pertumbuhan sel abnormal.
Bagaimana agar tak terkena infeksi HPV di mulut?
Pencegahan HPV oral dapat dilakukan salah satunya dengan vaksinasi HPV serta beberapa upaya untuk mengurangi risiko infeksi, di antaranya:
- Membatasi jumlah pasangan seksual
- Memastikan pasangan Anda terbebas dari infeksi HPV dan penyakit menular seksual lainnya
- Hindari melakukan oral seks dengan orang yang tidak dikenal
- Menggunakan kondom ketika berinteraksi seksual
- Periksakan kesehatan mulut secara rutin, terutama ketika Anda sering melalukan oral seks
- Periksakan kesehatan mulut sendiri dengan memperhatikan adanya tanda abnormal pada mukosa mulut.
Dapatkan informasi lengkap tentang HPV di link ini.
[embed-health-tool-ovulation]