Tiap tahunnya, jutaan umat muslim pergi ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Agar ibadah berjalan lancar, melakukan vaksin sebelum berangkat haji dan umrah jadi salah satu persiapan yang penting dilakukan. Imunisasi pneumonia menjadi salah satu yang dianjurkan.1 Yuk, pahami lebih lanjut!
Persiapan sebelum berangkat haji dan umrah
Sebelum adanya pandemi COVID-19, jemaah haji indonesia mencapai 2.489.406 orang pada tahun 2019.2
Sementara, untuk jemaah umrah 2018-2019 berjumlah 974.650 orang.3
Tingginya angka ini tentu perlu disertai dengan persiapan yang matang, termasuk perlindungan Kesehatan bagi Jemaah yang akan beribadah.
Berikut persiapan yang sebaiknya dilakukan sebelum Anda berangkat ke tanah suci.
Memeriksakan kondisi kesehatan
Pastikan Anda menemui dokter untuk memeriksakan kondisi kesehatan setidaknya 4 minggu sebelum keberangkatan. Dokter yang bisa anda temui adalah Dokter Umum atau Klinik Kesehatan Biro Perjalanan. Diskusikan jenis vaksin yang Anda butuhkan dan nasihat kesehatan yang perlu Anda perhatikan.1
Pastikan juga untuk menyediakan obat – obatan rutin yang mencakup keseluruhan perjalanan Anda.1
Melakukan imunisasi pneumonia sebelum haji
Pneumonia berasal dari kalimat Pneumon yang berarti paru, yang secara medis dapat diartikan sebagai radang paru-paru yang sering ditemukan pada parenkim paru, Penyebab radang paru-paru ini sangat beragam yaitu bakteri, virus, jamur, dan parasite.4
Cuaca ekstrem, kerumunan, dan lamanya waktu ibadah memungkinkan penyebaran penyakit tinggi khususnya penyakit yang menular melalui udara, seperti pneumonia.5,6,7
Sebuah penelitian dalam Saudi Medical Journal, menyatakan 57% kasus yang sering terjadi saat haji adalah penyakit pernapasan, dan pneumonia sebagai penyebab utamanya.8
Banyaknya jamaah dari seluruh negara membuat satu dengan lainnya bersentuhan, bertukar udara, dan berbagi kendaraan yang sama.6
Untuk itu, membekali diri dengan imunisasi pneumonia sebelum berangkat haji dan umrah membantu Anda menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman. Belum lagi para jamaah lanjut usia dengan kondisi komorbid berkontribusi pada tingginya angka masuk rumah sakit karena penyakit radang paru.8
Siapkan obat yang dibutuhkan
Jika Anda harus minum obat tertentu selama perjalanan ibadah haji atau umrah, pastikan jumlah obat tercukupi hingga Anda kembali ke rumah.1
Memastikan kelengkapan dokumen
Selain memperhatikan persiapan fisik, pastikan juga Anda telah mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi.
Siapkan beragam dokumen penting yang perlu dibawa seperti paspor termasuk dokumen visa, buku imunisasi, uang dan nomor kontak darurat. Taruh dalam satu tas khusus agar mudah dicari saat dibutuhkan.9
Pentingnya vaksin pneumonia sebelum haji
Semua jamaah haji atau umrah harus sudah memenuhi imunisasi dasar, seperti campak, gondok dan rubella (MMR), difteri, tetanus dan pertusis (dTpa) dan polio.1
Selain itu, mengingat risiko penyakit pernapasan seperti pneumonia cukup tinggi, Anda direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin pneumonia sebelum berangkat haji atau umrah, bila belum pernah mendapatkan vaksin pneumonia sebelumnya.6
Beberapa negara di dunia seperti Abu Dhabi dan Malaysia juga merekomendasikan vaksinasi pneumonia bagi jemaah haji.11,12
Dengan melakukan vaksinasi pneumonia sebelum berangkat ke tanah suci, Anda bukan hanya telah melindungi diri sendiri tetapi juga orang lain.
Ibadah haji atau umrah akan terlaksana dengan nyaman karena tidak khawatir terserang pneumonia.
Tips menjaga kesehatan saat haji dan umrah
Berikut ini beberapa hal yang bantu menjaga kesehatan Anda saat ibadah haji dan umrah.
- Usahakan agar tubuh selalu terhidrasi. Minum cukup cairan agar tubuh terhindar dari dehidrasi yang membahayakan.1
- Atur waktu istirahat agar tubuh tetap fit selama ibadah berlangsung.1
- Dikarenakan cuaca yang cukup ekstrem, disarankan untuk selalu menggunakan sunscreen pada wajah dan tubuh yang terekspos matahari.1
- Pastikan selalu menjaga kebersihan tubuh dengan rajin cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.1
Meski sudah mendapatkan imunisasi, usahakan untuk tidak berada dalam kerumunan yang terlalu padat ketika haji atau umrah.1
Anda juga bisa mencoba untuk melakukan ibadah tawaf pada malam hari agar lebih sepi dari kerumunan dan khusyuk.1
Pentingnya menjaga kesehatan setelah haji dan umrah
Sesuai dengan aturan baru, bagi WNI yang bepergian dari luar negeri perlu untuk melakukan karantina selama minimal 5 x 24 jam dengan hasil tes negatif COVID-19.13
WHO merekomendasikan Jemaah untuk melakukan konsultasi dengan dokter sebelum bepergian, untuk menentukan apakah Jemaah bisa mengikuti ibadah dan orang – orang dengan infeksi pernapasan yang akut dan berat disertai demam dan batuk sebaiknya menunda perjalanannya. Bila seseorang sakit selama perjalanan dengan gejala pernapasan, sebaiknya tunda kepulangan ke negara asal.14
Pastikan untuk tetap makan makanan bergizi dan olahraga teratur agar kesehatan tetap terjaga.
Jangan abaikan imunisasi pneumonia sebelum melakukan ibadah haji dan umrah untuk kesehatan Anda dan orang sekitar.
[embed-health-tool-bmi]