Jadi, persepsi rasa sakit bergantung pada reaksi dan cara otak mengolah informasi dari pemicu rasa sakit. Bukan pada separah apa pemicunya. Inilah mengapa setiap orang bisa memiliki tingkat kesakitan yang berbeda dari pengalaman yang sama.
Orang yang sama bahkan bisa memiliki persepsi rasa sakit yang berbeda. Misalnya ketika tak sengaja mengiris jari dengan pisau. Untuk sebagian orang, nyeri karena teriris pisau malah jauh lebih menyiksa daripada sakit ketika melahirkan. Padahal, secara medis melahirkan tentu lebih serius efeknya bagi tubuh.
Faktor-faktor yang bikin Anda lebih tahan sakit
Rasa sakit tak hanya dipengaruhi oleh penyebabnya, tetapi juga oleh beberapa faktor penting berikut ini.
1. Situasi dan kondisi
Lingkungan sekitar Anda bisa memengaruhi persepsi rasa sakit seseorang. Orang yang disuntik di lingkungan yang tenang dengan petugas medis yang ramah dan informatif cenderung lebih tahan sakit. Sementara kalau Anda disuntik oleh petugas medis yang tampak terburu-buru atau kurang ramah, Anda mungkin lebih merasa kesakitan.
2. Rasa takut
Bila Anda pernah mendengar pengalaman buruk kakak atau adik ketika dicabut gigi, rasa takut atau panik akan meliputi pikiran. Saat sudah giliran Anda sendiri cabut gigi, Anda malah akan merasakan rasa sakit yang lebih parah dari seharusnya. Sementara kalau Anda pernah mendengar sugesti dari orang lain bahwa cabut gigi tidak terasa sama sekali, Anda pun jadi lebih percaya diri. Karenanya, otak tak akan bereaksi secara berlebihan ketika saraf gusi mengirimkan sinyal rasa sakit.
3. Penyebab munculnya rasa sakit
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar