Bukan cuma memabukkan, konsumsi alkohol memberi pengaruh terhadap hormon. Hormon sendiri memiliki peranan penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan berfungsi secara normal. Asupan alkohol dapat menginterupsi sistem kerja hormon, bahkan mengakibatkan kondisi medis yang serius.
Pengaruh alkohol terhadap kerja hormon
Sementara itu, konsumsi alkohol dapat mengganggu kelenjar yang bertugas melepaskan hormon tertentu. Ketika kerja hormon terganggu oleh alkohol, maka akan menimbulkan beberapa dampak berikut.
- Ketidakstabilan gula darah
- Mempengaruhi fungsi reproduksi
- Mengganggu metabolisme kalsium dan struktur tulang
- Meningkatkan risiko osteoporosis
Hormon merupakan zat yang mampu membawa pesan untuk mengontrol dan mengkoordinasikan jaringan dan organ tubuh. Saat beraktivitas, hormon bekerja dalam mengirimkan pesan dan tubuh merespon informasi, sehingga anggota tubuh dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
Akan tetapi, minum alkohol berlebihan dalam tubuh punya efek besar terhadap organ tubuh lain.
1. Alkohol berdampak pada ketidakstabilan gula darah
Minum alkohol berlebihan memberi pengaruh pada kestabilan gula darah dan glukosa. Glukosa merupakan sumber energi utama semua jaringan tubuh. Tubuh mendapatkan glukosa dari makanan dan tubuh melakukan sintesis dari asupan tersebut. Lalu glukosa dipecah menjadi glikogen dan disimpan di dalam hati.
Kadar gula darah tubuh dikendalikan oleh hormon insulin (menurunkan glukosa) dan glukagon (menaikkan glukosa). Kedua hormon tersebut bekerjasama untuk mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
Alkohol dapat berdampak pada kerja kelenjar adrenal dan kelenjar hipofisis untuk melepaskan glukagon dalam mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Ketika glukagon tidak mampu menakar kadar gula darah yang dibutuhkan tubuh, bisa mengakibatkan seseorang pingsan hingga mengalami kerusakan otak.
Tidak hanya itu minum alkohol juga bisa menimbulkan pengaruh lain saat mempengaruhi kadar glukosa tubuh. Efek buruk yang ditimbulkan sebagai berikut.
- Membatasi asupan glukosa, sehingga Anda tidak nafsu makan
- Menghambat produksi glukosa
- Menambah sekresi insulin dan menyebabkan hipoglikemia sementara
- Merusak respon hormonal terhadap hipoglikemia
2. Alkohol mempengaruhi fungsi sistem reproduksi
Pengaruh ketergantungan minum alkohol juga berdampak pada kerja hormon, termasuk hormon reproduksi seperti hormon androgen (testosteron) pada laki-laki dan estrogen pada perempuan.
Berikut pengaruh alkohol pada kerja hormon androgen di tubuh laki-laki.
- Menurunkan kadar hormon testosteron
- Membesarkan payudara pria
- Mengubah struktur sperma
- Gangguan fungsi reproduksi seksual
Sementara pada perempuan, alkohol memiliki pengaruh kerja hormon estrogen seperti di bawah.
- Menghambat siklus menstruasi
- Memicu siklus menstruasi tanpa ovulasi
- Meningkatkan peluang menopause lebih awal
- Risiko keguguran pada perempuan hamil
3. Alkohol mempengaruhi metabolisme kalsium
Pengaruh minum alkohol secara berlebihan, misalnya 59-88 ml alkohol setiap harinya, bisa meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.
Kalsium merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk tulang yang kuat. Sementara alkohol memberikan efek buruk pada kalsium dalam tubuh.
Melansir WebMD, konsumsi alkohol dapat mengganggu kerja pankreas dengan mengabsorbsi kalsium dan vitamin D. Alkohol juga berefek pada kerja liver yang mampu mengaktivasi vitamin D yang berperan penting dalam penyerapan kalsium dalam tubuh.
Oleh karenanya, orang dengan ketergantungan alkohol memiliki risiko tinggi mengalami patah tulang hingga terjadi kerusakan. Karena tulang kehilangan kemampuan untuk memperbaiki diri secara cepat akibat pengaruh alkohol.
4. Alkohol dapat meningkatkan kortisol
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa minum alkohol juga memberi pengaruh pada produksi hormon kortisol. Dampak ini tidak hanya terjadi saat alkohol dikonsumsi, tetapi efek berlangsung setelahnya dan berakibat pada intoksikasi.
Dalam waktu singkat, alkohol berdampak pada peningkatan kortisol dan peningkatan tekanan darah. Kortisol juga memegang peranan penting dalam meregulasi sistem imun, penurunan kognitif, dan gangguan emosi.
Perubahan kognitif pada pengguna alkohol dapat menyebabkan penurunan konsentrasi. Dalam suatu kondisi, orang di bawah pengaruh alkohol tidak mampu mengambil keputusan secara baik, sehingga sangat mungkin terjadi ia mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil.
[embed-health-tool-bmi]