Peneliti percaya bahwa perbedaan tersebut menunjukkan bahwa otak manusia dan sistem saraf manusia, jauh lebih kompleks dari pada hewan.
Pasalnya, otak manusia tidak hanya bertanggung jawab untuk mengatur pergerakan, komunikasi, daya ingat, persepsi, dan emosi, tapi juga penalaran moral, keterampilan berbahasa, dan belajar.
Jadi, kesimpulannya …
Penelitian berbasis hewan tidak 100% menunjukkan efek yang sama jika dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, penelitian tersebut perlu dilakukan peninjauan berulang kali.
Namun, dengan adanya penelitian dengan hewan sebagai bahan percobaan bisa menjadi memberikan harapan para ilmuwan mengenai bidang kesehatan dan pengobatan di masa depan.
Bahkan, bila sudah diujicobakan pada manusia, perlu memenuhi berbagai ketentuan, yakni dilakukan skala besar dan dilihat berbagai faktor yang memengaruhi, seperti usia, jenis kelamin, masalah kesehatan, atau kebiasaan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar