backup og meta

Bagaimana Mekanisme Rasa Sakit Bisa Muncul?

Bagaimana Mekanisme Rasa Sakit Bisa Muncul?

Pernahkah Anda terpikir, bagaimana otak memproses rasa sakit? Anda mungkin hanya mengetahui bahwa sakit itu menyakitkan, padahal rasa ini termasuk proses psikologis yang cukup kompleks. Rasa nyeri menjadi tanda seseorang perlu konsultasi ke dokter. Berikut penjelasan lengkap seputar proses tubuh menerima rasa sakit.

Bagaimana manusia bisa merasakan sakit?

Nyeri ada proses fisiologis yang kompleks. Saat terjadi sesuatu, sel saraf khusus (nosiseptor) atau reseptor rasa sakit memberi sinyal ke otak.

Sinyal nyeri dimulai di titik stimulasi dan berlanjut ke saraf, kemudian ke sumsum tulang belakang Anda hingga sampai ke otak, mengutip dari Neuroscience Specialists

Inilah waktu otak Anda akan memproses dan memberi tahu untuk bereaksi terhadap rasa nyeri.

Sebagai contoh, Anda tidak sengaja melukai jari, kemudian terjadi proses persepsi nyeri dalam tubuh.

  1. Setelah melukai jari, jaringan menjadi rusak dan reseptor rasa sakit khusus (nosiseptor) yang terangsang akan mengenali rasa nyeri itu.
  2. Setiap reseptor yang terhubung ke neuron mengirimkan sinyal rasa nyeri. 
  3. Neuron ini menghubungkan reseptor ke sumsum tulang belakang.
  4. Selanjutnya, sumsum tulang belakang mengirimkan sinyal nyeri ke otak.
  5. Otak menerima dan memproses sinyal untuk menginformasikan tubuh untuk bereaksi.

Kadang-kadang pengiriman sinyal ke sumsum tulang belakang dapat menyebabkan tindakan refleks yang cepat, membuat Anda bereaksi sebelum memproses rasa nyeri. 

Ambil contoh, Anda menggerakkan tangan untuk menjauh dari benda tajam. Hal ini terjadi dalam sepersekian detik sebelum sinyal disampaikan ke otak.

Kondisi ini membuat Anda akan menarik lengan bahkan sebelum sadar adanya rasa sakit.

Ada beberapa tahap ketika tubuh dapat memodifikasi rasa sakit, lebih kuat, atau menutup sebelum mereka mencapai otak. 

Ini adalah kondisi ketika seseorang yang tidak merasa sakit bahkan ketika terluka. Sebut saja, atlet olahraga tidak merasa sakit dari cedera sampai sesudah bertanding.

Contoh lain adalah ketika seorang anak jatuh pada lututnya dan dia menggosok lututnya.

Sinyal nyeri dapat diblokir untuk memungkinkan sensasi sentuhan bergerak ke otak karena kedua jaringan saraf ini berbagi jaringan yang sama.

Apa saja jenis-jenis rasa sakit?

Nyeri adalah sesuatu yang subjektif dan kadang-kadang sulit untuk Anda jelaskan dan kelompokkan. 

Mengutip dari National Vulvodynia Association, ada beberapa jenis rasa sakit yang bisa Anda rasakan, berikut penjelasannya. 

  • Nociceptive: cedera pada jaringan tubuh (terluka, terbakar, retak, sampai patah tulang.
  • Neuropatik: kelainan pada sistem saraf yang membawa dan mengartikan rasa nyeri (masalah pada saraf, tulang belakang, atau otak).
  • Psikogenik: penyebabnya adalah faktor psikologis.
  • Penyakit akut: rasa nyeri singkat sebagai peringatan tubuh atas kerusakan yang terjadi.
  • Nyeri kronis: kerusakan jaringan yang sedang berlangsung, seperti pada osteoarthritis.

Satu-satunya orang yang benar-benar dapat menjelaskan rasa sakit adalah mereka yang merasakannya. 

Inilah sebabnya ketika memeriksakan diri ke dokter, tenaga medis sering meminta Anda untuk mendeskripsikan rasa sakit. 

Kondisi yang memengaruhi rasa sakit

Merasakan nyeri tentu membuat Anda tidak nyaman. Di samping itu, sakit tidak hanya terjadi karena cedera fisik. Perasaan sakit juga bisa terpengaruh oleh:

  • emosional,
  • psikologis, dan
  • sosial.

Saat sinyal sakit bergerak melewat area emosional dan pikiran di otak, tubuh juga merasakan nyeri.

Maka dari itu, terkadang saat Anda sedang marah, kepala menjadi sakit atau pusing. Rasa nyeri juga sangat berhubungan dengan:

Setelah mengetahui proses munculnya rasa nyeri, penting untuk Anda membuat catatan saat tubuh sedang tidak terasa sehat.

Saat sedang merasa tidak enak badan, catatan rasa nyeri akan sangat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit. Berikut hal-hal yang perlu Anda catat ketika merasa sakit.

  • lokasi nyeri,
  • tingkat rasa nyeri, dan
  • intensitas nyeri (berapa kali sampai semakin parah atau membaik).

Nyeri adalah pengalaman yang sangat subjektif sehingga rasa setiap orang tidak akan sama. Catatan ini bisa membuat dokter lebih mudah mendiagnosis penyakit.

Pada dasarnya, rasa sakit hadir sebagai proses tubuh melindungi Anda dari rangsangan berbahaya.

Anda dapat menyiasati otak untuk mengelola tingkat rasa nyeri agar tidak terasa sangat menyakitkan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Why Do I Have Pain? (for Kids) – Nemours KidsHealth. (2021). Retrieved 8 December 2021, from https://kidshealth.org/en/kids/pain.html

Segment 1 – How do we feel pain?. (2014). Retrieved 8 December 2021, from https://www.aci.health.nsw.gov.au/chronic-pain/painbytes/introduction-to-pain/how-do-we-feel-pain

How Does the Human Body Feel Pain?. (2021). Retrieved 8 December 2021, from https://www.neurosurg.org/articles/how-does-the-human-body-feel-pain

How We Feel Pain – The National Vulvodynia Association. (2021). Retrieved 8 December 2021, from https://www.nva.org/learnpatient/how-we-feel-pain/

 

Versi Terbaru

30/11/2022

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Berbagai Penyebab Nyeri Otot yang Mungkin Tak Anda Sadari

Nyeri Otot (Myalgia)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 30/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan