Kucing biasanya dijadikan hewan peliharaan karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan. Ternyata, selain kucing kampung dan kucing ras, ada jenis kucing lain yaitu kucing hutan. Namun, jenis kucing ini tidak boleh dijadikan hewan peliharaan, justru perlu dilindungi agar setiap spesiesnya lestari.
Ciri-ciri umum kucing hutan
Seperti namanya, kucing hutan memiliki habitat di area hutan. Biasanya kucing ini memiliki tubuh yang kekar dan kuat untuk memburu mangsanya.
Kucing hutan memiliki indra penciuman, penglihatan, dan pendengaran yang tajam untuk bertahan hidup di alam liar. Mereka juga merupakan spesies pelari dan pemanjat pohon yang andal dan gesit.
Kucing hutan merupakan predator yang baik. Mereka hanya akan memangsa dan membunuh saat lapar dan tidak melakukan perburuan yang tidak bermanfaat.
Umumnya kucing hutan hidup liar dan dilindungi karena spesiesnya sudah sangat langka.
Beberapa jenis kucing hutan juga terdapat di penangkaran untuk diteliti, dilindungi, dan dikembangbiakkan karena jumlah populasinya sudah sangat sedikit.
Jenis-jenis kucing hutan yang ada di Indonesia
Dikutip dari Harimau Kita, berikut ini jenis-jenis kucing hutan yang ada di Indonesia.
1. Kucing merah
Kucing merah atau Catopuma badia merupakan salah satu kucing hutan yang dapat ditemukan di Pulau Kalimantan.
Mereka memiliki bulu tebal dengan pola bintik-bintik samar kehitaman dengan badan berwarna cokelat keemasan agak terang.
Kucing merah sering disebut kucing misterius karena hampir tidak ada orang yang mengetahui tentang penyebaran dan cara hidupnya. Hal ini karena populasinya yang makin sedikit akibat kehilangan habitat dan perburuan ilegal.
2. Kucing emas
Jenis kucing hutan di Indonesia lainnya yaitu kucing emas atau Catopuma temminckii.
Kucing ini berukuran sedang dengan ukuran 116 – 161 cm. Umumnya berat badannya sekitar 12 – 15 kg dengan warna bulu berwarna cokelat, emas, hitam, merah, dan abu-abu.
Mereka memiliki kaki yang panjang dan otot yang kekar untuk memanjat pohon dan mencari mangsa.
Beberapa jenis hewan yang dimangsa kucing emas yaitu tupai, ular kecil, hewan pengerat, burung, reptil, atau kelinci.
3. Kucing bakau
Kucing bakau atau sering disebut dengan kucing pemancing memiliki nama latin Prionailurus viverrinus. Jenis kucing ini bertubuh kekar dengan anggota badan yang berukuran pendek.
Mereka memiliki kepala agak panjang dan ekor kucing pendek, kira-kira sepertiga panjang tubuhnya.
Bulunya kasar dan berwarna abu-abu kecokelatan dengan corak gelap yang khas. Jenis kucing ini disebut pemancing karena sering memancing dan bermain-main di tepi perairan untuk memangsa ikan.
Apakah boleh memelihara kucing hutan?
4. Kucing batu
Kucing batu atau Pardofelis marmorata merupakan salah satu kucing hutan berukuran kecil.
Hewan ini memiliki habitat berupa hutan sekunder, hutan bekas tebangan, dan semak belukar berbatu.
Penampilan fisik kucing batu hampir sama dengan macan dahan dan ukurannya hampir sama dengan kucing domestik, tetapi lebih panjang dan ramping. Bulu kucing berwarna oranye kecokelatan dan ditutupi bercak-bercak besar.
5. Kucing macan tutul
Kucing macan tutul atau kucing hutan (Prionailurus bengalensis) merupakan spesies yang paling tersebar luas di Asia.
Spesies ini disebut dengan kucing macan tutul karena motifnya yang mirip macan tutul, tetapi ukurannya lebih kecil.
Habitat hidupnya berada di hujan hujan tropis, semak belukar, dan padang rumput. Kucing ini memiliki berat badan sekitar 3 – 7 kilogram.
Secara umum, mereka memiliki warna bulu kuning kecokelatan agak pucat dengan perut berwarna putih. Kucing macan tutul memiliki kepala kecil dengan moncong pendek dan telinga bulat.
6. Kucing tandang
Kucing tandang atau kucing kepala datar (Prionailurus planiceps) merupakan jenis kucing hutan yang ada di Indonesia.
Jenis kucing ini berukuran kecil seukuran kucing kampung, ekornya pendek, telinganya kecil dan bulat. Jarak telinganya jauh dan lebih rendah dari puncak tengkorak.
Kucing ini memiliki bulu panjang yang tebal dan lembut. Warna bulunya berwarna cokelat kemerahan di bagian atas kepala, dan cokelat tua di bagian punggung. Ujung rambutnya berwarna putih sehingga membuatnya tampak beruban.
Cara kucing tandang memburu cukup unik, yaitu dengan membenamkan kepalanya hingga 12 cm di bawah air untuk menangkap mangsa. Hewan buruannya dapat berupa ikan, katak, atau crustacea.
7. Harimau Sumatera
Meski tidak umum disebut kucing, harimau Sumatera juga termasuk dalam famili Felidae atau kucing.
Jenis kucing hutan ini bernama latin Panthera tigris sumatrae dan termasuk dalam jenis harimau yang berukuran paling kecil di dunia.
Dikutip dari Fauna Flora, saat ini diperkirakan harimau Sumatera di alam liar hanya berjumlah 600 ekor saja.
Kucing besar ini memiliki status sangat terancam punah akibat perburuan liar, hilangnya habitat, dan konflik dengan manusia.
8. Macan tutul Jawa
Macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) juga termasuk dalam famili Felidae atau kucing.
Jenis kucing hutan ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan beberapa subspesies macan tutul lainnya. Bulu kucing ini cenderung pendek dan kasar, dengan pola bintik-bintik yang khas.
Saat ini, populasi macan tutul Jawa terancam oleh hilangnya habitat akibat perambahan hutan, deforestasi, dan konflik dengan manusia.
9. Macan dahan benua
Neofelis nebulosa atau macan dahan benua merupakan spesies kucing hutan yang hidup di Sumatera dan Kalimantan.
Disebut macan dahan karena mereka menghabiskan banyak waktu berdiam di pepohonan untuk menghindari predator yang lebih besar, termasuk manusia.
Harimau ini dikenal karena penampilannya yang khas, ditandai oleh bintik-bintik besar yang menyerupai dahan pohon di bulunya. Motif bulu ini bertujuan sebagai kamuflase di habitat alaminya.
Harimau dahan cenderung bersifat nokturnal atau aktif pada malam hari meskipun mereka juga dapat terlihat pada siang hari. Mereka merupakan pemakan daging dengan makanan berupa burung, mamalia, atau ikan.