Tren kerja menggunakan standing desk atau meja berdiri dipercaya sebagai solusi gaya hidup sedenter atau malas gerak yang berbahaya bagi kesehatan. Benarkah kerja berdiri bisa meningkatkan kesehatan dan mencegah berbagai risiko penyakit? Simak ulasannya di bawah ini.
Manfaat kerja berdiri dengan standing desk
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 60–85% orang di dunia menjalani gaya hidup kurang gerak yang menjadikannya salah satu penyebab berbagai masalah kesehatan.
Karena itulah, menambah aktivitas fisik menjadi cara terbaik yang bisa Anda lakukan, termasuk kerja sambil berdiri dengan standing desk.
Standing desk merupakan meja yang dirancang cukup tinggi agar Anda bisa menggunakannya sambil berdiri, entah untuk menulis atau menghadap layar komputer.
Kerja berdiri juga dipercaya cenderung mendorong seseorang lebih banyak bergerak daripada duduk terlalu lama di kursi yang nyaman.
Berikut ini beberapa manfaat kesehatan kerja berdiri dengan menggunakan standing desk.
1. Mengurangi risiko obesitas
Duduk terlalu lama bisa membuat metabolisme tubuh menjadi lambat. Melambatnya metabolisme berkaitan erat dengan risiko obesitas dan kelebihan berat badan.
Para peneliti dari University of Pittsburgh, AS, membandingkan kalori yang terbakar saat berdiri dan duduk. Hasilnya, duduk membakar 80 kalori per jam, sedangkan berdiri mampu membakar 88 kalori per jam.
Studi tersebut membuktikan bahwa berdiri membakar kalori sedikit lebih banyak daripada duduk. Ini menjadikan kerja sambil berdiri bisa membantu mengurangi risiko obesitas.
2. Menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung
Berbagai penyakit berbahaya mengintai jikalau Anda terbiasa duduk sepanjang hari. Anda lebih rentan terserang diabetes karena duduk terlalu lama berisiko menyebabkan resistensi insulin.
Sementara itu, penyakit jantung juga bisa muncul karena kalau Anda duduk seharian. Hal ini disebabkan karena sirkulasi oksigen dalam tubuh menuju jantung jadi terhambat.
3. Postur tubuh lebih baik
Ketika duduk, Anda cenderung memilih posisi yang nyaman atau malas. Sementara itu, tubuh akan dipaksa untuk menjaga postur yang tegap dan sehat saat Anda berdiri.
Di samping itu, kerja sambil berdiri juga bisa mencegah bahu pegal dan nyeri punggung akibat posisi tubuh yang terlalu bungkuk selama duduk.
4. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Kanker payudara dan kanker usus besar merupakan beberapa contoh kanker yang salah satu faktor risikonya ialah kebiasaan malas gerak.
Beberapa jenis kanker lain yang berkaitan dengan duduk terlalu lama antara lain kanker indung telur, kanker prostat, dan kanker paru.
Duduk terlalu lama dan kurang gerak bukan hanya satu-satunya faktor yang meningkatkan risiko kanker. Hal ini juga bisa dipicu oleh faktor lain, seperti obesitas dan merokok.
5. Meningkatkan suasana hati dan energi
Penggunaan standing desk juga berpengaruh pada kesehatan mental. Sebuah penelitian kecil menunjukkan pengguna meja berdiri mengalami lebih sedikit stres dan kelelahan.
Bekerja sambil berdiri juga dilaporkan membantu meningkatkan kekuatan dan energi sepanjang hari.
Meningkatnya mood dan energi diharapkan akan membantu peningkatan produktivitas kerja. Meski begitu, manfaat ini mungkin dirasakan berbeda pada setiap orang.
Ikhtisar
Standing desk bisa membantu memfasilitasi kebiasaan kerja sambil berdiri yang bermanfaat untuk menurunkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Penggunaannya juga mampu menjaga postur tubuh yang baik dan meningkatkan suasana hati (mood).
Risiko kesehatan akibat kerja sambil berdiri
Meskipun kerja sambil berdiri menawarkan berbagai manfaat, beberapa peneliti masih meragukan efek positif dan keampuhan standing desk dalam jangka panjang.
Pasalnya, berdiri terlalu lama kemungkinan bisa menimbulkan risiko tertentu bagi kesehatan dan produktivitas. Berikut merupakan beberapa risiko kerja di balik meja sambil berdiri.
1. Gangguan pembuluh darah vena tungkai
Berdiri terlalu lama saat bekerja bisa menyebabkan gangguan pembuluh darah vena tungkai atau juga dikenal sebagai chronic venous insufficiency (CVI).
Kondisi ini terjadi akibat terganggunya sirkulasi darah dari pembuluh darah vena ke jantung.
CVI bisa menyebabkan pembuluh darah pecah. Gejala dari masalah kesehatan ini umumnya berupa varises, pembengkakan, dan nyeri pada kaki.
2. Varises
Varises merupakan masalah kesehatan umum akibat berdiri untuk waktu yang cukup lama. Hal ini ditandai dengan membengkaknya pembuluh darah vena pada kaki.
Pembengkakan terjadi saat katup vena melemah dan tak bisa menahan penumpukan darah. Kemudian, vena akan tampak menonjol dan membengkak pada betis, paha, lutut, dan mata kaki.
3. Sakit lutut atau pinggang
Dampak bekerja sambil berdiri yang paling tidak nyaman ialah sakit lutut dan sakit pinggang. Rasa nyeri ini bisa terjadi kalau lutut dan pinggang digunakan untuk menopang beban tubuh dalam waktu yang cukup lama.
Anda juga lebih rentan mengalami sakit lutut atau pinggang kalau jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik.
Tips sehat dan aman untuk kerja di balik meja
Kerja sambil duduk maupun berdiri memiliki manfaat dan risiko kesehatan masing-masing.
Menurut para ahli, sebenarnya kebiasaan berdiri saat bekerja tidak benar-benar menggantikan aktivitas fisik yang tubuh Anda butuhkan.
Tubuh juga harus banyak bergerak selain hanya berdiri terus-menerus. Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini guna mengurangi dampak negatifnya.
- Selalu berganti-ganti posisi saat bekerja, misalnya tiga jam kerja sambil berdiri, empat jam duduk, dan satu jam terakhir berdiri kembali.
- Jaga postur tubuh saat duduk dan berdiri tetap tegak, tidak terlalu membungkuk dan mendongak, serta pandangan mata sejajar dengan layar.
- Tetap aktif bergerak selama bekerja dengan jalan kaki untuk makan siang atau berjalan-jalan di sekitar meja kerja saat senggang.
- Lakukan gerakan peregangan sederhana di kantor untuk mencegah masalah bahu pegal dan nyeri punggung.
- Kenakan sepatu yang nyaman dan berdiri di atas alas lantai yang empuk untuk mengurangi tekanan pada kaki.
Pada dasarnya, kerja berdiri bukanlah jalan keluar untuk mengatasi atau mencegah masalah kesehatan akibat duduk terlalu lama di meja kerja.
Selain tips-tips di atas, Anda juga perlu mengimbanginya dengan gaya hidup sehat, seperti asupan makanan sehat, rutin olahraga, dan mengelola stres.
Jika muncul gejala-gejala gangguan kesehatan akibat pekerjaan, jangan ragu konsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]