backup og meta

Berbagai Penyebab Tangan Bengkak Sehabis Diinfus

Berbagai Penyebab Tangan Bengkak Sehabis Diinfus

Beberapa kondisi kadang memerlukan Anda diinfus saat dirawat di rumah sakit. Nah biasanya setelah tangan diinfus akan terasa sakit dan muncul bengkak. Apa ini normal?

Kenapa tangan diinfus?

Anda perlu dipasangkan infus untuk menerima cairan berupa larutan elektrolit, asupan nutrisi dan vitamin, atau zat obat yang bisa langsung masuk ke pembuluh darah.

Terapi infus alias intravena berguna untuk mencegah Anda terkena dehidrasi dan agar tetap menerima obat saat kondisi tubuh tidak memungkinkan Anda untuk makan dan minum langsung dari mulut.

Prosedur ini juga dijadikan cara mengendalikan pemberian dosis obat dengan takaran yang tepat. Selain itu, dalam beberapa situasi, ada pasien yang harus menerima obat dengan sangat cepat untuk mengatasi penyakitnya. Contohnya seperti pasien yang muntah-muntah berat, pingsan, pasien serangan jantung, stroke, atau keracunan. 

Dalam kasus ini, obat tablet, pil, atau cairan yang diberikan melalui mulut mungkin akan lebih lambat diserap aliran darah karena harus lebih dulu dicerna dalam perut. Maka dari itu, pemberian obat langsung ke dalam pembuluh bisa lebih cepat menghantarkan zat ke bagian tubuh yang memerlukan.

Banyak jenis obat dapat diberikan lewat terapi intravena atau infus. Beberapa obat yang umum diberikan antara lain:

  • Obat kemoterapi seperti doxorubicin, vincristine, cisplatin, dan paclitaxel
  • Obat antibiotik seperti vankomisin, meropenem, dan gentamisin
  • Obat antijamur seperti micafungin dan amfoterisin
  • Obat pereda nyeri seperti hidromorfon dan morfin
  • Obat untuk tekanan darah rendah seperti dopamin, epinefrin, norepinefrin, dan dobutamin
  • Obat imunoglobulin (IVIG)

Ada beberapa jenis infus yang paling umum

mengatasi efek samping kemoterapi
Infusion pump feeding IV drip into patients arm focus on needle

Terapi infus biasanya dilakukan untuk jangka pendek. Paling lama 4 hari. Proses infus ke pembuluh darah, standarnya hanya menggunakan sebuah jarum yang ditusuk pada pembuluh vena di pergelangan tangan, siku, atau punggung tangan.

Bersamaan dengan masuknya jarum, ada kateter yang akan masuk ke dalam pembuluh darah menggantikan jarum. Kateter infus standar biasanya digunakan untuk beberapa jenis metode infus di bawah ini:

1. Infus push

Infus ini merupakan alat yang mendorong suntikan obat secara cepat. Caranya, sebuah jarum suntik dimasukkan ke dalam kateter berisi obat dan mengirim satu dosis obat ke aliran darah Anda dengan cepat.

2. Infus intravena biasa

Infus intravena biasa adalah pemberian obat yang dapat dikendalikan ke dalam aliran darah Anda dari waktu ke waktu. Ada dua jenis cara infus ini bekerja, ada yang menggunakan gravitasi dan ada juga yang menggunakan pompa untuk menyalurkan obat ke kateter Anda agar masuk ke dalam aliran darah.

  • Infus pompa

Metode infus pompa adalah pengobatan infus yang paling umum digunakan. Pompa akan terhubung ke saluran infus Anda dan mengirimkan obat-obatan serta larutan, seperti saline contohnya, ke dalam kateter Anda dengan cara yang lambat namun obat sudah ditakar dengan pasti. Pompa hanya dapat digunakan ketika takaran dosis obat sudah tepat dan terkontrol.

  • Infus tetes

Metode infus tetes ini menggunakan gaya gravitasi untuk memberikan obat dalam jumlah tetap (tidak berubah) selama periode waktu tertentu. Bersamaan dengan cairan yang menetes,  obat atau larutan juga akan menetes dari kantong melalui tabung dan masuk ke dalam kateter yang tersambung masuk ke pembuluh darah Anda.

Kenapa jadi bengkak setelah tangan diinfus?

Timbulnya bengkak setelah tangan diinfus dapa disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab paling sering adalah karena jarum infus gagal atau sulit dimasukkan sehingga harus dilakukan berkali-kali. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pembuluh darah selama ditusuk jarum.

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitar yang terkena. Salah satunya adalah pembengkakan di sekitar area suntikan infus sehingga terasa sakit dan hangat. Beberapa bahkan sampai mengalami memar kemerahan.

Hati-hati. Ketika pembuluh darah rusak, obat malah bisa bocor ke jaringan di sekitarnya. Bukannya masuk ke aliran darah.

Efek samping lain yang bisa terjadi akibat tangan diinfus

Prosedur pemasangan infus di klinik atau rumah sakit aman di bawah pengawasan perawat terlatih. Dalam kebanyakan kasus, efek samping yang muncul setelah tangan diinfus datang dari reaksi alergi pasien terhadap zat obatnya itu sendiri. Obat yang diberikan lewat infus bekerja dengan sangat cepat dalam tubuh sehingga sangat mungkin menimbulkan efek samping atau reaksi baru. Umumnya dokter dan perawat akan mengamati kondisi Anda selama dan sesudah tangan diinfus.

Beberapa kemungkinan efek samping lainnya sehabis diinfus, antara lain:

  • Infeksi

Infeksi dapat terjadi di tempat di mana jarum infus disuntikkan. Infeksi dari tempat suntikan juga dapat mengalir ke seluruh tubuh lewat tumpangan aliran darah.

Gejala infeksi akibat suntikan yang dapat terjadi berupa demam, kedinginan, serta kemerahan, nyeri, dan pembengkakan di tempat suntikan.

Untuk mencegah infeksi, proses pemasangan jarum dan kateter infus harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan peralatan yang steril (bebas kuman dan bakteri). Jika Anda mengalami gejala infeksi, segera hubungi dokter.

  • Emboli udara

Selain infeksi, risiko adanya emboli juga dapat terjadi akibat jarum suntik atau kantong obat infus. Apabila saluran kantung obat infus mengering, gelembung udara bisa masuk ke pembuluh darah Anda.

Gelembung-gelembung udara ini kemudian dapat  berjalan ke arah jantung atau paru-paru Anda sehingga aliran darah bisa terhambat. Emboli udara dapat menyebabkan masalah parah seperti serangan jantung atau stroke.

  • Gumpalan darah

Tangan diinfus dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah. Gumpalan ini dapat menyumbat pembuluh darah penting dan menyebabkan masalah seperti kerusakan jaringan atau kematian.

Trombosis vena dalam (DVT) adalah salah satu jenis gumpalan darah berbahaya yang dapat disebabkan oleh pengobatan lewat infus.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Intravenous medication https://www.healthline.com/health/intravenous-medication-administration#standard-iv-lines Diakses pada 28  Januari 2019.

Intravenous therapy https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1757963/ Diakses pada 28  Januari 2019.

 

Versi Terbaru

30/01/2019

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ajeng Quamila


Artikel Terkait

Bibir Saya, Kok, Bengkak? Ini 4 Kemungkinan Penyebabnya

5 Gerakan Sederhana yang Manjur Atasi Siku Tangan Akibat Tennis Elbow


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 30/01/2019

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan