Sebagian orang mungkin merasa kesal saat mendapati banyak gigitan nyamuk saat bangun tidur. Selain itu, kutu kasur juga bisa jadi biang keladi sensasi kulit gatal yang Anda rasakan di pagi hari. Lantas, bagaimana bisa serangga ini menghuni tempat tidur?
Apa itu kutu kasur?
Kutu kasur adalah sebutan untuk sejenis kutu yang menghuni kasur atau sofa di rumah. Serangga ini meminum darah sebagai sumber energi dari hewan berdarah panas, termasuk manusia.
Menurut CDC, ada dua jenis kutu kasur paling umum, yakni Cimex lectularius dan Cimex hemipterus. Mereka bisa hidup dan berkembang biak pada habitat bersuhu 21-26 °C.
Penyebab kutu hinggap di tempat tidur
Lingkungan yang kotor tak selalu jadi pertanda keberadaan kutu kasur. Mereka dapat tinggal pada kondisi tempat tidur yang kotor maupun bersih.
Kutu ini juga cenderung berada di tempat yang biasanya dihuni secara bergantian, seperti kasur hotel, rumah sakit, asrama, hingga kursi bus dan kereta api.
Dengan badannya yang pipih dan kecil, serangga ini cepat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, misalnya dengan hinggap di pakaian manusia.
Setelah itu, kutu akan berpindah dari tempat tidur lain di rumah atau hotel yang berbeda.
Selain dengan hinggap pada tubuh manusia, jenis kutu ini dapat berpindah tempat lain melalui celah bangunan.
Apa saja efek gigitan kutu kasur pada kulit?
Gigitan kutu kasur biasanya tidak akan menimbulkan masalah yang serius.
Hal ini karena mereka akan mengeluarkan sedikit racun saat menggigit sehingga butuh waktu hingga gejala muncul.
Beberapa ciri-ciri gigitan kutu yang ringan, antara lain:
- gatal-gatal,
- kulit kemerahan dengan bintik merah gelap,
- berpola garis kasar atau dalam kelompok, dan
- terletak di wajah, leher, dan lengan.
Pada beberapa kasus, orang juga bisa mengembangkan reaksi alergi gigitan serangga yang cukup serius dan membutuhkan penanganan segera.
Beberapa reaksi alergi dari gigitan kutu yang mungkin timbul, seperti:
- rasa gatal dan ruam kulit,
- detak jantung tak beraturan dan keras,
- tekanan darah menurun tiba-tiba,
- dada sesak dan sulit bernapas,
- kulit bentol hingga melepuh,
- infeksi saat bentol digaruk,
- demam, dan
- anemia.
Cara mengatasi gatal akibat gigitan kutu kasur
Anda harus menemui dokter kulit jika mendapatkan banyak gigitan kutu.
Gigitan kutu mungkin memicu kulit melepuh, infeksi, hingga munculnya reaksi alergi yang parah.
Dokter kulit akan mengobati gigitan kutu kasur sesuai gejala yang Anda rasakan.
1. Gatal-gatal
Sebagai langkah awal, Anda bisa menggunakan salep kortikosteroid pada bekas gigitan.
Krim ini umumnya dijual bebas di apotek atau sesuai dengan resep dokter.
Jika gejala kulit gatal-gatal tidak kunjung membaik, dokter bisa meresepkan cairan atau tablet antihistamin untuk membantu meredakannya.
2. Infeksi kulit
Menggaruk bentol akibat gigitan serangga terlalu keras bisa menyebabkan infeksi kulit.
Maka dari itu, Anda sebaiknya tidak menggaruk bagian kulit yang gatal akibat gigitan kutu kasur.
Jika infeksi terlanjur terjadi, dokter akan memberikan resep antibiotik.
Namun, apabila infeksi tergolong ringan, Anda cukup menggunakan antiseptik pada bekas gigitan.
3. Reaksi alergi
Penderita alergi tertentu lebih berisiko mengembangkan gejala parah saat mengalami gigitan serangga.
Reaksi alergi yang parah ini dikenal sebagai syok anafilaksis.
Segera kunjungi instalasi gawat darurat di rumah sakit.
Dokter akan memberikan suntikan antihistamin, kortikosteroid, dan epinefrin untuk meredakan reaksi alerginya.
Tidak semua orang yang mengalami gigitan kutu kasur mengalami gejala parah.
Cukup cuci bekas gigitan dengan sabun dan air untuk mengurangi gatal dan mencegah infeksi kulit.
Bekas gigitan umumnya bisa sembuh dan hilang sendiri dalam satu hingga dua minggu.
Tanda-tanda tempat tidur atau sofa berkutu
Untuk mengetahui keberadaan kutu di perabotan rumah, Anda bisa melihat dari bekas gigitannya.
Kutu ini akan menggigit bagian kulit yang terekspos, seperti wajah, tangan, kaki, dan punggung.
Berbeda dengan gigitan nyamuk, kutu kasur cenderung menggigit dengan suatu pola garis lurus.
Sementara itu, nyamuk cenderung acak dalam menghisap darah manusia.
Anda juga bisa memeriksa tempat tidur di rumah sambil mengamati beberapa tanda-tandanya seperti di bawah ini.
- Bau apek dan menyengat di tempat tidur yang berasal dari bahan kimia kutu yang membantu mereka untuk berkomunikasi.
- Noda darah di selimut atau seprai tempat tidur karena kutu terhimpit badan manusia sehingga tubuhnya remuk dan hancur.
- Bercak-bercak hitam kecil yang merupakan kotoran kutu yang sudah mengering dan menempel pada tempat tidur.
- Kulit kering kecokelatan sisa dari kutu menumpuk pada bagian tempat tidur tertentu.
- Telur yang berwarna putih oval seukuran biji apel yang berada pada celah-celah tempat tidur.
Tempat tidur yang mulai berbau dan ada sisa-sisa dari kutu bisa menjadi pertanda kasur telah menjadi sarang kutu.
Tahukah Anda?
Lain halnya dengan kutu rambut yang menjadi parasit di tubuh manusia, kutu kasur tidak bisa selamanya tinggal pada tubuh manusia. Serangga ini hanya bisa menempel pada kulit selama 4 ‒ 12 menit untuk menghisap darah, lalu kembali ke tempat persembunyiannya. Bagaimana cara membasmi kutu kasur?
Membasmi serangga ini terbilang cukup sulit karena mereka lihai bersembunyi dan bisa hidup tanpa makan dalam waktu lama.
Supaya lebih efektif, Anda bisa menyewa jasa pembasmi hama profesional yang menggunakan insektisida khusus untuk membunuh kutu.
Pembasmi hama juga bisa menggunakan perangkat khusus untuk menaikkan suhu ruangan hingga 50 °C sehingga membunuh serangga ini.
Selain itu, langkah-langkah berikut ini bisa membantu membasmi kutu kasur di rumah Anda.
- Menggunakan vacuum cleaner untuk menyedot habis kutu dan telurnya di celah-celah yang sulit dijangkau.
- Mencuci pakaian atau seprai dengan menggunakan air bersuhu 60 °C atau mengeringkan barang-barang dengan mesin pengering.
- Hindari membeli kasur atau perabotan bekas untuk mencegah koloni berkembang.
Pada intinya, kunci membasmi kutu yang tinggal di perabotan rumah adalah dengan menerapkan pola hidup lebih bersih dan sehat.