Tingkat nyeri yang dialami oleh setiap orang bisa berbeda, tergantung penyebabnya. Namun, setiap orang juga memiliki toleransi yang berbeda terhadap rasa sakit. Dokter akan mengukur jenis nyeri yang dialami pasien menggunakan skala nyeri.
Ada berbagai jenis skala nyeri yang biasa digunakan sebagai acuan. Ketahui dalam ulasan berikut.
Jenis-jenis skala nyeri
Skala nyeri adalah perbandingan nilai untuk mengukur keparahan rasa sakit yang dialami oleh seseorang.
Cara pengukuran nyeri ini bisa berbeda-beda, tergantung dengan metodenya. Ada skala nyeri yang menggunakan perhitungan angka, ada pula yang mengacu pada gambar atau ekspresi wajah.
Skala nyeri menurut WHO dibagi menjadi tiga, yaitu nyeri ringan (mild pain), nyeri sedang (moderate pain), dan nyeri kronis (severe or persistent pain).
Selain itu, pengukuran rasa sakit bisa mengikuti beberapa metode berikut.
1. Skala nyeri dengan peringkat numerik
Skala nyeri peringkat numerik atau disebut juga numerical rating scale (NRS) adalah jenis pengukuran nyeri menggunakan angka.
Dokter biasanya akan menanyakan langsung kepada pasien mengenai tingkat rasa nyeri yang dialami dengan menggunakan angka antara 0 – 10. Semakin besar angkanya, semakin tinggi rasa sakitnya
- Angka 0: tidak merasakan sakit sama sekali.
- Angka 1 – 3: menandakan rasa nyeri yang ringan.
- Angka 4 – 6: berarti rasa nyeri sedang.
- Angka 7 – 10: rasa nyeri yang sangat intens.
2. FLACC scale
Skala nyeri FLACC merupakan singkatan dari face, leg, activity, cry, dan consolability. Pengukuran nyeri ini biasanya dipakai untuk anak kecil yang belum dapat menjelaskan rasa nyeri secara verbal.
Dokter akan melihat tingkat keparahan nyeri berdasarkan raut wajah, ketegangan kaki, aktivitas, tangisan, atau apakah anak dapat ditenangkan atau tidak.
Dari seluruh kategori tersebut, dokter atau petugas medis kemudian akan memberikan skor dari 0 – 2 untuk menentukan jenis nyeri yang dialami.
Jika anak sering mengerutkan dahi, dagu bergetar, kaki menendang-nendang, menangis, dan sulit untuk ditenangkan, dokter akan memberikan skor 2 yang menandakan anak merasakan sakit yang parah.
3. Skala nyeri wajah Wong Baker
Skala nyeri wajah Wong Baker merupakan pengukuran nyeri yang paling sering digunakan. Biasanya, skala ini digunakan untuk anak-anak di atas 3 tahun hingga orang dewasa.
Dokter atau petugas medis akan menunjukkan enam gambar wajah dengan ekspresi yang berbeda, mulai dari senang hingga kesal.
Masing-masing gambar ini diberikan peringkat angka antara 0 (gambar wajah tersenyum) hingga 10 (gambar wajah kesal dan menangis).
Nantinya, pasien akan menunjuk gambar wajah yang paling menggambarkan rasa sakit yang dialami. Hal ini membantu dokter memahami masalah kesehatan yang darurat pada pasien.
4. Visual Analog Scale (VAS)
Visual analog scale juga merupakan jenis pengukuran nyeri yang paling sering dipakai.
Mengutip British Pain Society, skala ini menggunakan gambar sebuah garis horizontal yang masing-masing diberikan angka antara 0 – 10.
Masing-masing angka ini menunjukkan tingkat rasa sakit yang dirasakan. Angka 0 menggambarkan tidak ada rasa nyeri, sedangkan angka 10 menandakan tingkat nyeri yang kronis.
Dokter akan meminta pasien untuk menunjuk atau memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan tingkat rasa nyeri yang dirasakan.
Kapan skala nyeri digunakan?
5. Skala nyeri McGill
Skala nyeri McGill adalah pengukuran tingkat rasa sakit menggunakan kuesioner yang terdiri dari 78 kata.
Masing-masing kata ini menggambarkan rasa sakit yang dirasakan. Dokter atau petugas medis nantinya akan meminta pasien untuk menandai kata-kata yang sesuai dengan rasa sakit yang dialami.
Contoh kata yang terdapat dalam skala pengukuran ini antara lain “rasa sakit seperti tertarik”, “rasa sakit yang tajam”, atau “melilit”.
Masing-masing kata ini dikelompokan berdasarkan dengan angka. Semakin besar nilai angkanya, maka semakin tinggi tingkat keparahan nyeri yang dirasakan.