backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Apakah Penyakit Tiroid Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/09/2022

    Apakah Penyakit Tiroid Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasannya

    Penyakit tiroid terjadi saat kelenjar tiroid yang terletak pada bagian depan leher bermasalah. Gangguan pada kelenjar penghasil hormon tiroid ini tentu akan mengganggu fungsi organ dalam tubuh. Lalu, apakah pengidap penyakit tiroid bisa sembuh sepenuhnya? 

    Apakah pengidap penyakit tiroid bisa sembuh total?

    pengobatan hipertiroid

    Kelenjar tiroid merupakan organ kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian depan leher.

    Organ ini bertugas menghasilkan dua jenis hormon, yakni tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3), yang keduanya dikenal sebagai hormon tiroid.

    Hormon tiroid memainkan peranan penting dalam tubuh, mulai dari metabolisme makanan menjadi energi, proses pembakaran kalori, hingga pengaturan detak jantung.

    Dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit tiroid merupakan istilah umum untuk kondisi yang membuat kelenjar tiroid tidak menghasilkan jumlah hormon yang tepat.

    Kelenjar tiroid bisa saja menghasilkan lebih banyak hormon (hipertiroidisme) atau menghasilkan lebih sedikit hormon (hipotiroidisme).

    Hipertiroid atau hipotiroid dapat disebabkan oleh beragam kondisi. Oleh sebab itu, bisa-tidaknya penyakit tiroid sembuh umumnya bergantung pada penyebabnya.

    Menurut American Thyroid Association, pada dasarnya semua gangguan tiroid dapat diobati. Pengobatan bertujuan untuk membantu supaya kelenjar tiroid berfungsi normal kembali.

    Meski begitu, beberapa kondisi medis yang menjadi penyebab penyakit tiroid mungkin tidak bisa disembuhkan sepenuhnya.

    Ini membuat pengidap penyakit tiroid butuh pengobatan rutin dalam waktu lama dan bahkan seumur hidup guna memastikan kelenjar tiroidnya bekerja dengan baik.

    Itu artinya, kelenjar tiroid harus bisa menghasilkan cukup hormon untuk menjaga kestabilan berbagai fungsi dalam tubuh.

    Pengobatan untuk penyakit tiroid

    perbedaan gondok dan kanker tiroid

    Kelebihan atau kekurangan produksi hormon tiroid bisa disebabkan oleh berbagai kondisi yang memerlukan penanganan berbeda.

    Berikut ini merupakan berbagai jenis pengobatan untuk penyakit tiroid yang perlu Anda perhatikan.

    1. Gondok

    Orang-orang yang mengalami hipertirodisme maupun hipotoridisme bisa mengalami gondok, yakni pembesaran abnormal pada kelenjar tiroid.

    Gondok berukuran kecil biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Dokter hanya akan meminta Anda kontrol rutin untuk memantau perkembangannya.

    Dokter juga dapat meresepkan obat tergantung penyebab gondok, seperti levotiroksin sebagai pengganti hormon untuk hipotorid atau tiamazol sebagai obat antihormon untuk hipertiroid.

    Di samping itu, pembedahan dan pengobatan yodium radioaktif untuk menghentikan produksi hormon tiroid juga bisa dokter lakukan bila kondisinya cukup parah.

    2. Penyakit Graves

    Penyakit Graves terjadi saat antibodi menyerang kelenjar tiroid dan membuatnya menjadi terlalu aktif. Sebagai akibatnya, kelenjar memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.

    Dalam beberapa kasus, obat antitiroid bisa membantu menekan produksi hormon dalam tubuh. 

    Terapi yodium radioaktif dan pembedahan bisa menyembuhkan hipertiroid dengan mengangkat kelenjar dan menggantikannya dengan obat hormon tiroid, seperi levotiroksin.

    Akan tetapi, antibodi penyebab penyakit Graves sering tidak terpengaruh pengobatan sehingga kondisi ini bisa kambuh kembali ke depannya.

    3. Penyakit Hashimoto

    Penyakit Hashimoto merupakan salah satu penyakit autoimun yang menimbulkan peradangan pada kelenjar tiroid. Penyakit ini membuat kelenjar jadi kurang aktif memproduksi hormon tiroid.

    Pengobatan untuk penyakit yang juga disebut tiroiditis Hashimoto ini berupa penggantian obat hormon tiroid buatan, seperti levotiroksin.

    Hal ini bertujuan untuk menstabilkan kadar hormon dan mengurangi gejala yang pasien alami.

    Dokter juga akan meminta pasien untuk memerhatikan asupan makanan, suplemen, dan obat lain yang bisa mengganggu penyerapan obat dalam tubuh.

    4. Nodul tiroid

    gejala gangguan tiroid

    Tumor jinak yang ditemukan pada kelenjar tiroid disebut nodul tiroid atau gondok lokal. Benjolan bisa padat atau berisi cairan yang terkadang tidak bergejala.

    Dokter biasanya meresepkan obat hormon tiroid untuk membantu mencegah perkembangan tumor.

    Untuk tumor berisi cairan, dokter bisa mengeluarkannya dengan metode yang mirip biopsi leher dengan menggunakan jarum sitologi yang sangat tipis dan halus.

    Pembedahan dan terapi yodium radioaktif juga dimungkinkan bila tumor berukuran besar atau berpotensi menjadi kanker.

    5. Kanker tiroid

    Kanker tiroid terjadi saat perkembangan sel-sel kelenjar tiroid terjadi secara tidak normal. Ini ditandai dengan benjolan leher, suara serak, dan sakit tenggorokan.

    Kombinasi operasi, yodium radioaktif, kemoterapi, dan radioterapi akan mengangkat kelenjar tiroid dan mencegah sel-sel kanker berkembang kembali.

    Setelah sembuh dari kanker, pasien juga perlu memperoleh obat hormon tiroid seumur hidup.

    Deteksi dini kanker tiroid pada awal kemunculannya dalam meningkatkan kesembuhan dan harapan hidup pasien ke depannya.

    Tips menjaga kesehatan kelenjar tiroid

    pengobatan penyakit tiroid

    Penyakit pada kelenjar tiroid tentu akan mengganggu berbagai fungsi organ tubuh. Maka dari itu, pengidap gangguan tiroid juga perlu mengubah gaya hidup mereka.

    1. Konsumsi asupan makanan sehat

    Orang dengan penyakit tiroid perlu meningkatkan konsumsi makanan sehat, terutama yang mengandung mineral penting untuk kelenjar tiroid seperti selenium dan yodium.

    Kedua mineral ini mendukung kerja kelenjar dan hormon tiroid, sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Selenium bisa diperoleh dari ayam, telur, bayam, dan beras merah. Sementara yodium mudah didapatkan dari garam, produk olahan susu, dan makanan laut.

    2. Batasi konsumsi kacang kedelai

    Makanan berbahan dasar kacang kedelai, misalnya tahu dan tempe, sangat umum dikonsumsi.

    Akan tetapi, penelitian menunjukkan kandungan kacang kedelai bisa mengganggu penyerapan obat pengganti hormon tiroid atau levotiroksin dalam tubuh.

    Jika Anda ingin makan kedelai, dokter biasanya menyarankan untuk menunggu sekitar 4 jam setelah minum obat ini.

     3. Berhenti merokok

    Rokok mengandung racun berbahaya, seperti senyawa tiosianat yang bisa mengganggu proses penyerapan yodium dan menghambat produksi hormon tiroid.

    Alhasil, kebiasaan buruk ini bisa meningkatkan risiko gangguan tiroid. Agar penyakit tiroid bisa sembuh, tentu berhenti merokok penting untuk dilakukan.

    4. Rutin cek kesehatan tiroid

    Pemeriksaan kelenjar tiroid secara berkala bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya pembengkakan atau benjolan pada leher.

    Selain itu, dokter juga bisa menguji kadar hormon tiroid dalam tubuh pasien. Hal ini untuk mendeteksi masalah produksi hormon pada kelenjar tiroid.

    Jangan lupa juga untuk selalu mendiskusikan tentang asupan makanan, suplemen, dan obat yang tepat untuk mendukung kesembuhan penyakit tiroid.

    Jika Anda punya riwayat keluarga yang berisiko tinggi terhadap gangguan ini, berbagai langkah di atas juga bisa Anda lakukan untuk mencegah gangguan tiroid.

    Konsultasikan juga dengan dokter bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/09/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan