
Hingga kini, kabarnya PMK telah menyebar ke 15 provinsi dalam waktu yang sangat cepat. Mewabahnya penyakit mulut dan kuku tentu menimbulkan keresahan pada masyarakat.
Tidak hanya memberi dampak berupa penurunan produksi yang bisa menimbulkan kerugian ekonomi, muncul kekhawatiran kalau-kalau penyakitnya bisa ditularkan ke manusia.
Dengan terjadinya pandemi COVID-19 dan berbagai variannya beberapa tahun belakangan, masyarakat jadi lebih waswas jika harus kembali dihadapkan dengan wabah penyakit baru.
Mengenai hal ini, pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak panik. Pasalnya, penyakit mulut dan kuku bukanlah penyakit zoonosis yang menular dari hewan ke manusia.
Mungkin, sebagian orang keliru menganggap penyakit ini sama dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut (PTKM) yang sering menyerang anak-anak. Faktanya, PMK dan PTKM bukanlah penyakit yang sama.
Virus penyebab keduanya pun berbeda. PTKM yang dikenal dengan sebutan flu Singapura disebabkan oleh virus dari strain Coxsackievirus.
Memang, pernah terdapat kasus penularan PMK ke manusia pada 1834. Ini terjadi akibat konsumsi susu dari sapi yang terinfeksi virus PMK.
Namun, penularan penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ke manusia sangatlah langka. Kasus terakhirnya terjadi pada 1966 dan sampai saat ini, tidak ada lagi laporan PMK pada manusia.
Tetap waspada dan lakukan pencegahan

Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar