backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kebelet Saat Gugup: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 05/05/2022

    Kebelet Saat Gugup: Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Saat akan berbicara di depan umum, Anda mungkin sering tiba-tiba demam panggung dan ingin buang air kecil. Ternyata, hal ini juga dialami oleh sebagian besar orang. Kebelet saat gugup sebenarnya merupakan hal yang wajar ketika Anda sedang cemas.

    Cari tahu apa alasan kenapa ingin buang air kecil saat gugup dan cara mengatasinya pada penjelasan di bawah ini.

    Penyebab kebelet saat gugup

    kebelet saat gugup

    Normalnya, kandung kemih yang sehat bisa menampung hingga 2 gelas atau 470 mL urine. Apabila sudah penuh, kandung kemih mengirimkan sinyal melalui tulang belakang ke otak.

    Setelah sinyal diterima, kandung kemih akan berkontraksi. Sementara itu, otot sfingter kandung kemih bagian luar berelaksasi sehingga urine pun keluar.

    Lain halnya saat gugup. Respons gugup membuat kandung kemih dapat terisi penuh, sebab produksi urine dalam ginjal meningkat.

    Sejauh ini, para dokter tidak begitu yakin apa penyebab munculnya rasa kebelet saat gugup. Akan tetapi, kondisi ini mungkin dikendalikan oleh saraf di sumsum tulang belakang, otak, dan emosi.

    Dilansir dari Live Science, dr. Alan Wein, ahli Urologi di University of Pennsylvania, AS mengatakan bahwa saat berada di bawah tekanan, sistem saraf pusat akan lebih aktif memberikan sinyal pada kandung kemih agar segera dikosongkan.

    Hal serupa juga disampaikan dr. Humberto Vigil, ahli urologi The Ottawa Hospital, Kanada. Bagian otak yang mengontrol pengosongan kandung kemih disebut sistem limbik. Sistem ini juga memproses emosi dan perilaku Anda.

    Saat gugup, sistem limbik yang terletak di dekat pusat otak ini akan diaktifkan. Hal ini akan meningkatkan sensitivitas kandung kemih.  Akibatnya, timbul rasa ingin buang air kecil.

    Ditambah lagi, rasa gugup membuat Anda harus menahan rasa tegang pada tubuh. Kondisi ini akan memengaruhi otot-otot tubuh, termasuk kandung kemih, dan memicu rasa ingin buang air kecil.

    Cara mengatasi kebelet saat gugup

    cara mengatasi kebelet saat gugup

    Terdapat beberapa strategi yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi rasa kebelet saat gugup.

    1. Mencoba untuk rileks

    Duduk terlalu lama dapat memicu produksi urine yang lebih banyak. Maka dari itu, cobalah beranjak dari tempat duduk dan jalan-jalan di sekitar area tersebut.

    Anda juga bisa mencoba latihan relaksasi dengan cara mengambil napas dalam, tahan, lalu embuskan. Lakukan langkah ini hingga beberapa kali pengulangan.

    2. Mengelola stres dengan sebaik mungkin

    Jika Anda merasa cemas, beban kandung kemih untuk menahan urine akan semakin besar. Cobalah beberapa cara mudah untuk mengurangi stres, seperti makan makanan yang Anda sukai atau mengobrol dengan orang lain.

    3. Mengalihkan perhatian

    orang pintar lebih panjang umur

    Mengalihkan fokus ke hal lain akan membuat Anda tidak jadi kebelet saat gugup.

    Cara yang dapat dilakukan antara lain menghitung mundur dari 99, melafalkan lirik lagu kesukaan, mendengarkan musik, atau bahkan menghitung jumlah orang di sekitar Anda.

    4. Membatasi makanan dan minuman pemicu buang air kecil

    Tentu saja, Anda tidak ingin kegiatan terganggu karena buang air kecil terus-menerus. Oleh karena itu, penting untuk mengelola gejalanya dengan menghindari atau membatasi berbagai makanan pemicu buang air kecil.

    Hindarilah makanan pedas, alkohol, minuman berkarbonasi, dan kafein sebelum melalukan sesuatu yang akan membuat Anda gugup.

    5. Menggerakkan otot panggul

    Gerakan otot panggul yang Anda lakukan kurang-lebih serupa dengan senam Kegel. Menggerakkan otot panggul akan membuat otot tersebut lebih kuat serta mencegah rasa ingin buang air kecil saat gugup.

    6. Terapi perilaku kognitif

    Rasa tegang yang Anda miliki dapat dikelola lewat terapi perilaku kognitif. Terapi ini juga dapat membantu Anda memahami kalau kebelet hanyalah efek dari rasa gugup yang Anda alami. Dengan begitu, Anda tidak perlu merasa cemas lagi.

    7. Jika tidak teratasi, konsultasi dengan dokter

    Pada beberapa kasus, mungkin cara di atas tidak mampu mengatasi rasa kebelet yang muncul saat Anda gugup.

    Oleh karena itu, Anda membutuhkan penanganan langsung dari dokter. Dokter mungkin akan meresepkan Anda obat-obatan untuk mengatasi produksi urine yang berlebihan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 05/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan