Lalu apa bedanya gejala hipertiroid dan penyakit jantung?
Gejala penyakit jantung umumnya disertai dengan rasa nyeri dada, dada terasa sesak, atau dada terasa ditekan oleh beban yang amat berat. Nyeri bisa menjalar hingga ke sekitar leher, rahang, perut bagian atas atau bahkan terasa nyeri di punggung. Selain itu, yang membedakan gejala penyakit jantung dengan gejala hipertiroid adalah napas pendek. Anda lebih mudah kehabisan napas saat beraktivitas atau berolahraga.
Gejala hipertiroid biasanya didahului dengan pembengkakan atau pembesaran kelenjar tiroid yang bisa bisa dilihat dengan jelas di bagian leher, khas benjolan besar di leher akibat gondok. Penyakit jantung tidak menyebabkan pembengkakan pada leher.
Agar Anda bisa lebih yakin, sebaiknya pergi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter dapat melakukan pengecekan kadar tiroid lewat tes darah. Jika hasilnya normal, maka mungkin keluhan yang Anda alami adalah gejala penyakit jantung.
Penyakit hipertiroid bisa memicu penyakit jantung
Meski begitu, bukan berarti Anda bisa menganggap enteng penyakit hipertiroid. Jika tidak ditangani dengan benar, hipertiroidisme dapat menjadi faktor risiko masalah jantung.
Dilansir dari laman Harvard Medical School, hipertiroidisme dapat meningkatkan risiko Anda mengalami aritmia (denyut jantung tidak normal) akibat jantung yang mendapatkan stimulasi berlebihan dari produksi kelenjar tiroid. Hipertiroid juga meningkatkan risiko Anda mengalami hipertensi, yang bisa memicu berbagai penyakit jantung di kemudian hari.
Selain itu, tiroid yang terlalu aktif akan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dan lebih cepat, sehingga lama-kelamaan dapat menyebabkan gagal jantung.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar