Relaksasi adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan. Pada saat tubuh dan pikiran rileks, sering kali secara otomatis, stress yang menjadi penyebab otot-otot tegang akan terabaikan. Tak heran jika salah satu penggunaan relaksasi adalah untuk mengontrol emosi, terutama amarah.
Yang terjadi saat kita marah
Mungkin tak kita sadari, tapi terdapat beberapa perubahan yang mungkin terjadi saat kita akan marah, di antaranya:
- Denyut nadi terasa mengencang
- Jantung terasa berdetak lebih keras
- Rahang terasa lebih kaku
- Sekujur tubuh terasa memanas
- Perasaan gelisah
- Kecepatan berbicara yang lebih cepat
Semakin seseorang memikirkan tentang kemarahannya, semakin ia menjadi marah. Saat Anda sadar akan tanda peringatan awal kemarahan Anda, sebaiknya Anda mengambil waktu jeda, untuk menghindarkan diri Anda dari hal-hal yang mampu menyulut emosi Anda. Waktu jeda ini kemudian dapat Anda isi juga dengan melakukan relaksasi.
Apa saja teknik relaksasi untuk redakan amarah?
Relaksasi untuk redakan amarah terdiri dari beberapa teknik yang dapat dilakukan, di antaranya:
1. Teknik relaksasi otot
Seperti namanya, teknik relaksasi otot digunakan untuk membantu menurunkan ketegangan otot. Teknik ini juga membantu kita lebih memahami tubuh, sehingga diharapkan kita mampu mengendalikannya. Perlu diperhatikan bahwa penderita gangguan otot atau nyeri punggung bawah tidak disarankan untuk melakukan teknik ini. Teknik relaksasi otot bisa dilakukan dengan:
- Tense up and letting go Teknik ini dilakukan dengan menegangkan otot sekitar 5 hingga 10 detik, kemudian melemaskannya selama kurang lebih 30 detik.
- Letting go Berbeda dengan tense up and letting go, teknik ini justru dilakukan hanya dengan cara melemaskan otot tanpa menegangkannya terlebih dahulu.
2. Teknik relaksasi pernapasan
Menurut National Safety Council, teknik pernapasan ini adalah salah satu teknik relaksasi termudah, mengingat bernapas adalah salah satu aktivitas yang sering kita lakukan. Teknik ini selain dapat menurunkan kecemasan dan mengurangi stres, juga mampu meningkatkan proses pernapasan dalam tubuh. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam teknik ini antara lain:
- Tenangkan diri Anda
- Tarik napas melalui hidung selama 3 hitungan, lalu tahan selama 5 hingga 10 detik
- Hembuskan udara tadi melalui mulut secara perlahan
3. Teknik imajinasi terbimbing
Sama seperti namanya, teknik ini dilakukan dengan berkhayal atau membayangkan sesuatu. Selain mengelola stres, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa teknik ini juga mampu mengurangi kesulitan tidur yang dialami oleh beberapa kalangan usia, seperti lanjut usia (lansia).
Relaksasi tak melulu menutup mata
Bila perlu, Anda juga bisa melakukan konseling kesehatan mental ke ahlinya terkait relaksasi atau untuk berkonsultasi masalah psikologis lainnya.