backup og meta

5 Upaya Pencegahan Kanker Paru yang Efektif

5 Upaya Pencegahan Kanker Paru yang Efektif

Salah satu penyebab utama dari kanker paru adalah kebiasaan merokok. Namun, bukan berarti orang yang tidak merokok tidak memiliki risiko kanker paru. Selain merokok, ada beberapa hal lain yang bisa menjadi penyebab dari penyakit ini, termasuk menjadi perokok pasif, terpapar bahan kimia berbahaya, atau faktor riwayat kesehatan keluarga. Simak beberapa cara mencegah kanker paru yang bisa dilakukan berikut ini.

Cara mencegah kanker paru-paru

Sebenarnya, tidak ada cara pasti yang bisa dianggap sebagai pencegahan terhadap kanker paru. Akan tetapi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko dari penyakit ini, di antaranya: 

1. Tidak merokok

berhenti merokok

Bagi Anda yang belum pernah merokok, sangat dianjurkan untuk tidak mencobanya sama sekali. Ini karena rokok adalah salah satu penyebab utama dari kanker paru. 

Akan tetapi, jika Anda sudah terbiasa merokok, tidak ada kata terlambat untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Bahkan, menurut penelitian dari New England Journal of Medicine, berhenti merokok sebelum mencapai usia 40 tahun dapat mengurangi risiko kematian akibat rokok hingga 90%. 

Selain itu, berhenti merokok juga dapat menjadi salah satu upaya pencegahan terhadap kanker paru dengan menurunkan risiko hingga dua pertiga bagi perokok yang berhenti di usia 54 tahun.

Oleh karena itu, tidak merokok masih menjadi solusi efektif untuk mencegah penyakit kanker paru-paru. Anda juga bisa melakukan skrining rutin untuk melihat risiko kanker paru pada tubuh Anda.

Ada banyak cara untuk menghentikan kebiasaan merokok. Jika Anda bingung, silakan tanyakan pada dokter cara apa yang paling tepat untuk benar-benar terlepas dari jeratan tembakau ini.

2. Jauhi asap rokok

perokok pasif wanita mandul

Setelah berhasil untuk tidak mengisap rokok dari mulut Anda sendiri, sudah saatnya untuk menjauhi asap rokok. Walaupun Anda sudah berhenti merokok, asap yang dihirup dari orang lain sama berbahayanya.

Maka itu, salah satu cara yang cukup efektif sebagai pencegahan terhadap penyakit kanker paru-paru adalah menjauhi asap rokok. Hal ini disebabkan asap yang dikeluarkan dan dihirup perokok pasif sama banyaknya dengan asap yang dihirup oleh perokok aktif. 

Artinya, risiko perokok pasif mengalami kanker paru sama besarnya dengan risiko yang dimiliki oleh perokok aktif. Apalagi jika Anda tinggal atau sehari-hari berada di lingkungan yang penuh dengan asap rokok.

Apabila Anda merasakan gejala kanker paru, jangan ragu untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan Anda ke dokter. Berkonsultasi dengan dokter juga termasuk upaya pencegahan kanker paru-paru yang bisa dilakukan.

3. Periksa paparan radon di rumah

keracunan radon

Meski keluarga di rumah tidak ada yang merokok, Anda masih tetap berisiko terkena kanker paru-paru. Pasalnya selain rokok, salah satu penyebab kanker paru adalah radon.

Radon merupakan gas yang tidak memiliki bau dan dihasilkan oleh pembusukan uranium alami tanah tepat di bawah rumah Anda. Satu-satunya cara untuk melihat apakah Anda dan anggota keluarga lainnya berisiko atau tidak ialah dengan memeriksa kadar radon di rumah.

Dengan rutin memeriksa paparan radon di rumah, Anda telah melakukan satu cara untuk mencegah penyakit kanker paru-paru. Jika ternyata kadar radon di rumah tinggi, Anda bisa memasang exhaust fan untuk mengeluarkan gas ini dari rumah.

4. Waspadai paparan karsinogen

kesuburan pria

Beberapa pekerjaan memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi untuk terkena kanker paru-paru karena adanya paparan karsinogen secara rutin.

Selain tempat kerja yang memang banyak terpapar bahan kimia, tidak jarang para pekerja ini bekerja sambil merokok dan tak memerhatikan aturan keselamatan pekerja.

Maka itu, ketika Anda bekerja di tempat yang rawan seperti ini, periksa dan ikuti aturan keselamatan yang ditetapkan di tempat kerja Anda. Jangan lupa untuk mulai berhenti merokok mulai dari sekarang sebagai pencegahan terhadap kanker paru-paru. 

5. Tambah asupan sayur dan buah

kulit sehat agar awet muda

Sama seperti berbagai penyakit lainnya, lebih baik melakukan pencegahan daripada harus menjalani pengobatan kanker paru. Maka, selagi Anda masih sehat, lakukan berbagai pencegahan terhadap penyakit ini.

Mencegah kanker paru dengan mengurangi risikonya juga harus dibarengi dengan diet sehat, yaitu banyak makan buah dan sayuran. Anda bisa memilih menu buah yang berbeda setiap harinya berdasarkan warna atau jenis buah dan sayuran favorit Anda.

Cobalah untuk mengurangi konsumsi daging olahan dan keju yang mengandung fosfat anorganik karena dinilai dapat meningkatkan potensi kanker paru-paru.

Walaupun pencegahan utama penyakit kanker paru-paru belum ditemukan, Anda bisa melakukan cara-cara pencegahan ini dalam keseharian. Jika Anda ragu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter dan lakukan tes skrining untuk mendapatkan jawaban yang lebih pasti. 

Anda bisa mencari dokter onkologi terdekat dari lokasi Anda serta booking melalui Hello Sehat agar lebih mudah.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to Test Your Home for Radon. (2018). Retrieved 5 August 2020, from https://www.cancer.org/latest-news/radon-gas-and-lung-cancer.html

Can Lung Cancer be Prevented? (2019). Retrieved 5 August 2020, from https://www.cancer.org/cancer/lung-cancer/causes-risks-prevention/prevention.html

Pirie, K., Peto, R., Reeves, G. K., Green, J., Beral, V., & Million Women Study Collaborators (2013). The 21st century hazards of smoking and benefits of stopping: a prospective study of one million women in the UK. Lancet (London, England)381(9861), 133–141. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(12)61720-6

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Apakah Kanker Penyakit Keturunan? Ini Faktanya

Multiple Myeloma


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan