backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Jenis Stroke yang Umum Menyerang Mata

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh dr. Laura Agnestasia Dj. · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    4 Jenis Stroke yang Umum Menyerang Mata

    Anda mungkin sudah sering mendengar mengenai stroke. Namun ternyata selain di otak, stroke juga bisa menyerang mata. Kondisi ini disebut stroke mata. Stroke mata terjadi akibat sumbatan pada pembuluh darah menuju ke saraf mata maupun yang berasal dari saraf mata. Stroke mata itu sendiri ada beberapa jenis. Apa saja tipe stroke mata yang paling umum?

    Mengenal jenis dan tipe stroke mata

    Tergantung dari jenis stroke mata yang dialami, gejala dan cara mengobatinya mungkin bisa berbeda. Berikut adalah 4 tipe stroke mata yang perlu Anda ketahui:

    1. Oklusi arteri retina sentral

    Tipe stroke mata ini terjadi akibat adanya penyumbatan pada aliran darah utama yang menuju ke saraf mata. Akibatnya, saraf mata jadi kekurangan oksigen dan asupan nutrisi.

    Gejala yang dirasakan umumnya berupa penurunan penglihatan menyeluruh. Penurunan kemampuan melihat terjadi pada salah satu mata secara mendadak, tanpa disertai mata merah ataupun rasa nyeri.

    Beberapa faktor yang meningkatkan risiko oklusi arteri retina sentral, antara lain:

    Pada jenis stroke mata ini, penanganan harus dilakukan cepat dalam waktu kurang dari 24 jam. Penanganan yang cepat dapat mempersempit kemungkinan terjadinya kerusakan saraf permanen yang berujung kebutaan.

    Penanganan dapat dilakukan dengan menggunakan obat minum, obat tetes, tindakan operasi, atau kombinasi ketiganya.

    2. Oklusi arteri retina cabang

    Tipe stroke mata yang satu ini terjadi karena sumbatan pada salah satu dari aliran darah cabang. Akibatnya, gangguan penglihatan bersifat sebagian, atau hanya pada salah satu area (atas/bawah/kiri/kanan).

    Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk jenis stroke mata ini meliputi pemeriksaan darah lengkap, tes gula darah, dan fungsi jantung untuk mencari kemungkinan penyebab dari sumbatan.

    Pengobatan untuk jenis stroke mata ini tidak seagresif seperti pada oklusi arteri retina sentral. Pengobatan biasanya lebih bertujuan untuk mencegah kekambuhan gejala di kemudian hari.

    3. Oklusi vena retina sentral

    Jenis stroke mata ini terjadi ketika penyumbatan terjadi pada aliran darah balik dari retina ke jantung. Oklusi vena retina sentral lebih sering ditemui daripada kelainan pada arteri retina.

    Stroke mata oklusi vena retinal sentral terdiri atas 2 tipe, yaitu:

    • Iskemik, apabila sumbatan terjadi secara menyeluruh
    • Non-iskemik, apabila sumbatan hanya terjadi sebagian

    Gejala yang timbul dapat berupa penurunan penglihatan mendadak ataupun penurunan penglihatan yang terjadi secara perlahan.

    Beberapa kondisi tambahan yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena oklusi vena retina sentral, antara lain:

    • Riwayat glaukoma
    • Penggunaan kontrasepsi oral
    • Penggunaan obat-obatan diuretik

    Pengobatan untuk stroke mata ini dilakukan dengan menggunakan laser ataupun suntikan pada mata untuk mengurangi kemungkinan komplikasi.

    4. Oklusi vena retina cabang

    Sedikit berbeda dengan tipe stroke mata lainnya, sebagian besar penderita stroke mata ini tidak menyadari mengalaminya.

    Gejala penurunan penglihatan baru akan terasa apabila sumbatan terjadi di pembuluh darah balik yang mengaliri pusat dari penglihatan (makula).

    Lebih dari 70% penderita jenis stroke mata ini lebih dulu memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Pengobatan yang dilakukan biasanya bertujuan untuk mengendalikan tekanan darah, kadar kolesterol, dan mencegah komplikasi.

    Rutin periksa mata ke dokter

    Memiliki gejala di atas bukan berarti Anda pasti terkena stroke mata. Namun, jika Anda ragu dan khawatir mengenai gejala tertentu yang Anda alami, konsultasikanlah ke dokter.

    Konsultasi sejak dini dapat membantu agar kondisi tidak telanjur bertambah parah. Seperti halnya stroke di otak, stroke di mata juga harus cepat ditangani dengan tepat untuk menghindari gangguan penglihatan permanen.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh dr. Laura Agnestasia Dj. · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan