Pada penyakit diabetes melitus, gula darah yang terus dibiarkan tinggi tak terkendali dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, salah satunya mata. Gangguan penglihatan akibat diabetes awalnya ditandai dengan pandangan yang kabur dan bisa disertai rasa sakit. Apabila gejala mata kabur karena diabetes ini terus dibiarkan, maka bisa menyebabkan komplikasi pada mata bahkan kehilangan penglihatan secara permanen.
Berbagai komplikasi mata akibat diabetes
Gangguan penglihatan merupakan gejala diabetes yang cukup umum dialami oleh penderita diabetes. Jika mulai mengalaminya, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter mata secara rutin.
Pasalnya, banyak diabetesi (sebutan untuk penderita diabetes) yang membiarkan kondisi ini sampai akhirnya berkembang menjadi komplikasi diabetes yang menyerang mata.
Gejala yang muncul bisa “hanya” berupa penglihatan yang kabur atau bahkan kebutaan. Berikut ini adalah berbagai komplikasi diabetes pada mata.
1. Glaukoma
Glaukoma adalah komplikasi diabetes pada mata yang cukup umum ditemui. Risiko diabetesi untuk mengalami glaukoma adalah sekitar 40 persen.
Glaukoma adalah penyakit mata yang disebabkan oleh terlalu banyaknya cairan pada bola mata. Hal ini terjadi karena cairan di dalam mata tidak dapat mengalir dengan benar.
Penumpukan cairan akan mengganggu sistem kerja indra penglihatan Anda dengan menyebabkan tekanan berlebih pada pembuluh darah dan saraf-saraf mata. Inilah yang lama-kelamaan akan menyebabkan kerusakan saraf.
Saat saraf mata rusak, sinyal yang menyampaikan hal yang Anda lihat ke otak akan terganggu. Awalnya gangguan mata karena diabetes ini akan menimbulkan padangan mata buram. Namun, jika diabaikan, lama-kelamaan bisa menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan.
Beberapa tanda lain dari glaukoma adalah munculnya blind spot atau titik hitam yang melayang pada penglihatan tengah dan tepi Anda.
2. Katarak
Katarak adalah salah satu penyakit mata karena komplikasi diabetes yang memiliki gejala awal pandangan mata buram. Diabetesi memiliki risiko 60% lebih besar untuk terserang katarak dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki gula darah tinggi.
Pada mata yang mengalami katarak, pandangan seolah-olah seperti tertutup kabut dan sering kali disertai gejala mata berair. National Institute of Diabetes menjelaskan bahwa komplikasi diabetes yang menyebabkan katarak terjadi karena penumpukan gula darah (sorbitol) pada lensa mata.
Metode penyembuhan yang dapat dilakukan untuk mengobati katarak akibat diabetes adalah dengan melakukan operasi pengangkatan lensa yang mengalami katarak.
Nantinya, lensa yang mengalami katarak tersebut diganti dengan lensa implan. Prosedur menjalani operasi katarak cenderung aman dan hanya membutuhkan waktu satu hari.
3. Retinopati diabetik
Retinopati diabetik adalah komplikasi diabates yang menyerang retina mata yang berfungsi menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal untuk diteruskan ke otak.
Kadar gula darah yang tinggi dapat membuat pembuluh darah di belakang mata membengkak. Akibatnya, pembuluh darah mata menjadi tersumbat dan menghambat aliran darah.
Ketika pembuluh darah tersumbat, percabangan pembuluh-pembuluh darah baru akan terbentuk. Namun sayangnya, pembuluh darah baru ini lebih rapuh sehingga rentan pecah.
Saat pembuluh darah ini pecah, darah dapat memblok penglihatan. Kemudian terbentuklah jaringan parut pada retina. Jaringan parut pada retina ini selanjutnya dapat menarik lapisan retina hingga terlepas dari tempatnya.
Operasi laser sering kali digunakan untuk mengobati retinopati diabetik. Namun, retinopati diabetik juga dapat diobati dengan cara yang berbeda bergantung dengan perkembangan penyakitnya.
Obat suntik anti-VEGF dapat pun dapat membantu mengobati retinopati diabetik dengan memperlambat kebocoran pembuluh darah.
4. Edema makula diabetik
Edema makula diabetik adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh retinopati diabetik. Menurut American Diabetes Association, komplikasi diabetes pada mata ini disebabkan oleh penumpukan cairan pada makula.
Makula merupakan salah satu bagian dari retina, posisinya terletak di belakang mata. Hampir seluruh fungsi penglihatan utama terpusat di makula sebab sel penerima cahaya (fotoreseptor) terkumpul di sini.
Ketika terjadi retinopati diabetik, pembuluh darah kapiler tidak dapat berfungsi dengan baik untuk mengatur sirkulasi cairan dari dalam dan keluar pembuluh darah. Akibatnya, cairan keluar dari pembuluh darah. Lama-lama, penumpukan cairan ini akan mengganggu fungsi makula.
Gejala edema makula diabetik bisa berbeda pada setiap orang, tergantung seberapa parah kerusakan pembuluh darah pada mata.
Namun gejala utama penyakit mata karena diabetes ini adalah penglihatan mata kabur, bergelombang, dan pandangan ganda. Terkadang juga bisa disertai dengan rasa sakit. Selain itu, diabetesi mungkin juga akan melihat floater atau bayangan yang melayang-layang.
Fotokoagulasi laser adalah pengobatan yang paling sering dilakukan untuk mengatasi edema makula. Jika dilakukan secara tepat, fotokoagulasi laser dapat mempertahankan ketajaman penglihatan pasien sehingga mengurangi risiko kebutaan permanen.
Meski begitu, prosedur ini jarang bisa memperbaiki penglihatan yang sudah terlanjur parah.
5. Ablasio Retina
Ablasio retina adalah kondisi ketika retina terlepas dari jaringan penyokongnyanya. Ketika retina lepas, retina terangkat atau tertarik dari posisi normal.
Kondisi ini dapat bermula dari retinopati diabetik. Penumpukan cairan karena retinopati dapat menyebabkan retina mulai menarik diri dari dasar pembuluh darah kecil.
Penyakit mata karena diabetes ini di awal tidak menimbulkan rasa sakit, tapi menunjukan gejala pandangan mata buram, berbayang (pada satu atau kedua mata), dan kantung mata yang membesar.
Namun, gejala yang mengganggu biasanya muncul saat kerusakan retina sudah semakin parah. Jika tidak segera diobati, ablasi retina dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
Operasi fotokoagulasi atau cryopexy merupakan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi komplikasi diabtes pada mata ini.
Namun, tidak semua operasi berhasil mengembalikan penglihatan yang normal. Masih terdapat risiko untuk mengalami penurunan penglihatan atau bahkan kehilangan penglihatan secara permanen.
Jika Anda mengalami gangguan penglihatan karena diabetes ditandai dengan pandangan mata kabur, segera konsultasi ke dokter mata dan terapkan pola hidup sehat yang bertujuan menjaga kadar gula darah tetap normal.
Semakin dini Anda mencegah, peluang Anda untuk terhindar komplikasi diabetes pun semakin besar.