backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

5 Tips Mencegah Iritasi Pada Ketiak Setelah Bercukur

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/08/2020

    5 Tips Mencegah Iritasi Pada Ketiak Setelah Bercukur

    Efek samping yang paling sering terjadi akibat mencukur bulu ketiak adalah razor burn alias iritasi. Kendati bisa sembuh dengan sendirinya, rasa gatal dan perih akibat iritasi tetap saja mengganggu. Lantas, apa saja hal yang perlu Anda lakukan untuk mencegah iritasi akibat mencukur bulu ketiak?

    Tips mencegah iritasi pada ketiak setelah bercukur

    Iritasi pada ketiak dapat disebabkan oleh cara bercukur yang salah, kulit ketiak kering, serta faktor lain yang mungkin tidak disadari selama bercukur. Alih-alih memiliki ketiak yang bersih dan mulus, Anda justru berisiko mengalami iritasi.

    Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan guna mencegah iritasi setelah mencukur bulu ketiak:

    1. Mengeksfoliasi kulit ketiak sebelum bercukur

    Folikel rambut pada ketiak dapat tersumbat oleh sel kulit mati, sisa deodoran, minyak, bakteri, serta kotoran. Mencukur bulu ketiak akan mempermudah bakteri dan kotoran untuk memasuki folikel pada kulit ketiak. Akibatnya, kulit ketiak rentan terkena iritasi.

    Eksfoliasi bermanfaat untuk menghilangkan lapisan kulit mati dan kotoran sehingga kulit ketiak tetap bersih saat dicukur. Caranya, usapkan kain lembut atau scrub berbutir kecil pada ketiak, lalu bilas dengan air. Lakukan secara rutin setiap 2-3 kali seminggu.

    ketiak sakit

    2. Menjaga kulit ketiak tetap lembap selama bercukur

    Mencukur bulu ketiak dalam keadaan kering akan meningkatkan risiko timbulnya luka. Hal ini disebabkan karena kulit area ketiak sangat sensitif. Untuk mencegah iritasi, Anda perlu menjaga kulit ketiak tetap lembap selama mencukur area tersebut.

    Anda dapat menggunakan gel cukur ataupun mengoleskan bahan alami seperti minyak kelapa pada malam hari sebelum bercukur. Atau, Anda juga bisa mandi terlebih dulu sehingga kulit ketiak menjadi lebih lembut begitu Anda mencukurnya.

    3. Mencukur dengan cara yang tepat

    Iritasi pada ketiak juga dapat disebabkan oleh cara bercukur yang salah. Kesalahan yang paling umum adalah mencukur ketiak dengan arah yang sama berulang kali, mencukur melawan arah tumbuhnya rambut, serta terlalu menekan pisau cukur.

    Dr. Ellen Marmur, seorang dokter spesialis kulit di New York, menyarankan bercukur dengan arah huruf X agar Anda bisa mencapai seluruh permukaan ketiak. Anda juga perlu mengurangi tekanan pisau saat mencukur ketiak untuk mencegah iritasi.

    4. Mengganti pisau cukur secara rutin

    Pisau cukur yang tumpul tidak bisa membabat bulu ketiak dengan efektif. Akhirnya, Anda harus lebih menekan pisau cukur untuk memangkas bulu ketiak hingga ke pangkalnya. Selain tidak efektif, cara ini juga akan meningkatkan risiko luka dan iritasi.

    Gantilah pisau cukur Anda setiap 1-3 kali penggunaan, tergantung kondisi pisau. Saat membeli alat cukur yang baru, pilihlah alat cukur dengan pisau ganda untuk memperoleh hasil cukur yang lebih merata.

    gejala ketiak sensitif

    5. Mencukur secara perlahan pada waktu yang tepat

    Untuk mencegah iritasi, pastikan Anda mencukur bulu ketiak secara perlahan hingga mencapai seluruh permukaan ketiak. Bercukur dengan terburu-buru tidak hanya dapat memicu iritasi, tapi juga menyisakan helai bulu yang bisa memperparah iritasi tersebut.

    Mengutip laman Kids Health, beberapa orang juga tidak harus mencukur bulu ketiak setiap hari bila pertumbuhan bulu ketiaknya termasuk lambat. Cukup bercukur ketika bulu ketiak sudah memanjang atau mulai menimbulkan rasa tidak nyaman.

    Iritasi setelah mencukur ketiak memang sering terjadi, tapi Anda bisa mencegah hal ini dengan beberapa cara sederhana. Jaga kulit ketiak tetap lembap saat bercukur, jangan gunakan pisau cukur yang tumpul, dan bercukurlah mengikuti arah tumbuhnya rambut. Selain itu, lakukan pula rutinitas setelah bercukur untuk menjaga kulit tetap sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/08/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan