backup og meta

Spermatokel

DefinisiGejalaPenyebabDiagnosisPengobatan

Testis Anda terasa lebih berat dari biasanya? Di antara berbagai masalah kesehatan, kondisi ini mungkin disebabkan oleh spermatokel.

Apa yang dimaksud spermatokel? Apakah kondisi ini mengganggu kesuburan pria? Simak ulasan berikut untuk mengetahui jawaban, termasuk terkait perawatannya.

Apa itu spermatokel?

Spermatokel adalah tumbuhnya kantong abnormal (kista) yang berisi cairan di epididimis. Kondisi ini juga dikenal sebagai kista spermatik atau kista epididimis dan tidak akan berkembang menjadi kanker testis.

Epididimis itu sendiri adalah saluran yang di atas testis yang bertugas menyimpan sekaligus mematangkan sperma sebelum dikeluarkan ketika ejakulasi. Itu artinya, kantong spermatokel berisi sperma.

Meski begitu, kebanyakan kondisi ini tidak akan mengganggu kesuburan pria, tetapi tetap menimbulkan ketidaknyamanan sehingga membutuhkan perawatan.

Tanda dan gejala spermatokel

Jika ukurannya kecil, spermatokel biasanya tidak menimbulkan gejala sama sekali. Berbagai kondisi berikut biasanya muncul ketika ukuran kista cukup besar.

  • Nyeri pada testis atau skrotum.
  • Sensasi penuh di bagian belakang atau atas testis.
  • Testis yang terasa lebih berat daripada biasanya.

Menurut Cleveland Clinic, spermatokel biasanya hanya sebesar kacang polong. Untuk ukuran yang lebih kecil, kista ini umumnya baru disadari melalui pemeriksaan pencitraan, seperti USG.

Penyebab spermatokel

Spermatokel terjadi ketika sperma menumpuk di saluran epdidimis. Namun, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan penumpukan sperma di area tersebut.

Petugas kesehatan menduga bahwa kondisi ini mungkin berkaitan dengan peradangan atau penyumbatan di saluran epididimis akibat infeksi atau cedera. Meski begitu, banyak kasus spermatocele terjadi tanpa riwayat infeksi atau cedera.

Jenis kista ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada pria berusia di atas 40 tahun.

Perlu diingat bahwa spermatocele bukan merupakan kondisi yang menular. Artinya, Anda  tetap boleh melakukan hubungan ranjang saat memiliki kista spermatik

Diagnosis spermatocele

Karena spermatokel biasanya tidak menimbulkan gejala, kondisi ini umumnya terdeteksi ketika pemeriksaan fisik rutin atau tes medis untuk masalah kesehatan lain.

Jika ukurannya cukup besar, spermatocele mungkin terdeteksi ketika Anda melakukan pemeriksaan testis mandiri di rumah.

Ketika mendeteksi benjolan di saluran epididimis, petugas kesehatan mungkin menyarankan beberapa tes berikut untuk menyingkirkan kemungkinan gangguan testis lain yang memiliki gejala serupa.

  • Transiluminasi: Penyinaran pada benjolan. Spermatokel seharusnya terlihat transparan pada sebagian benjolannya.
  • Ultrasonografi: Tes pencitraan dengan gelombang suara untuk melihat detail kista testis.
  • Tes urine: Memastikan bahwa benjolan pada testis tidak disebabkan oleh infeksi atau peradangan.

Pengobatan spermatokel

epididimitis adalah

Sebagian besar spermatokel hanya berukuran kecil dengan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali. Pada kondisi ini, spermatocele tidak membutuhkan perawatan medis.

Dokter biasanya memberikan obat-obatan, seperti paracetamol atau ibuprofen jika spermatokel menimbulkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan.

Jika ukuran kista epididimis cukup besar atau mengganggu, dokter mungkin menyarankan prosedur pembedahan. Dokter spesialis urologi bisa menyarankan metode operasi berikut untuk mengangkat spermatokel.

1. Spermatokelektomi

Spermatocelectomy adalah pengangkatan kista dari epididimis melalui sayatan di skrotum. Operasi ini biasanya berlangsung cepat dan tidak membutuhkan rawat inap.

Demi mendukung proses pemulihan, dokter mungkin menyarankan beberapa hal berikut setelah spermatokelektomi.

  • Kompres pada area bekas operasi dengan es atau air dingin untuk mengurangi pembengkakan.
  • Minum obat pereda nyeri selama satu atau dua hari.
  • Kontrol antara satu atau tiga minggu setelah operasi.

Meski kecil, spermatokelektomi memiliki risiko menimbulkan kerusakan pada epididimis atau vas deferens sehingga memengaruhi kesuburan.

2. Aspirasi

Perawatan lain untuk kista epididimis adalah aspirasi atau penyedotan cairan kista menggunakan jarum khusus.

Pada kasus spermatokel yang kambuh, dokter mungkin menyarankan aspirasi disertai skleroterapi. Skleroterapi adalah penyuntikan cairan kimia ke spermatocele untuk membentuk jaringan parut.

Jaringan parut tersebut akan mengisi area yang sebelumnya diisi cairan kista sehingga mengurangi risiko spermatocele kambuh lagi.

Sampai saat ini, tidak ada cara khusus untuk mencegah spermatocele. Meski begitu, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan skrotum secara berkala, setidaknya satu bulan sekali.

Dengan begitu, Anda bisa menyadari jika ada perubahan di area skrotum. Deteksi dini merupakan cara terbaik untuk mengoptimalkan perawatan terhadap berbagai kondisi medis, termasuk spermatokel.

Kesimpulan

  • Spermatokel adalah kista jinak pada epididimis. Ini adalah saluran yang bertugas menyimpan sekaligus mematangkan sperma.
  • Spermatocele bisa terjadi karena penumpukan sperma di saluran epididimis. Namun, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan penumpukan sperma di saluran tersebut.
  • Kondisi ini umumnya dideteksi dengan transiluminasi, USG, hingga tes urine.
  • Pada umumnya tidak membutuhkan perawatan medis. Namun, kista mungkin perlu diangkat dengan metode spermatokelektomi atau disedot dengan metode aspirasi jika ukurannya terlalu besar.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Spermatocele. (2022, March 31). Mayo Clinic. Retrieved 23 July 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/spermatocele/

Spermatocele: Causes, symptoms, diagnosis & treatment. (2023, September 7). Cleveland Clinic. Retrieved 23 July 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17492-spermatocele

Spermatoceles. (n.d.). Urology Care Foundation. Retrieved 23 July 2025, from https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/s/spermatoceles

Spermatocele (Epididymal cyst) information & treatment. (n.d.). Top Doctors in New York | ColumbiaDoctors. Retrieved 23 July 2025, from https://www.columbiadoctors.org/health-library/condition/spermatocele-epididymal-cyst/

Versi Terbaru

24/07/2025

Ditulis oleh Ajeng Quamila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Hillary Sekar Pawestri


Artikel Terkait

Pengangkatan Kista Skrotum Jinak

5 Gejala Impotensi (Disfungsi Ereksi) yang Perlu Diwaspadai


Ditinjau oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic · Ditulis oleh Ajeng Quamila · Diperbarui 24/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan