backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Alasan Psikologis Mengapa Pria Lebih Sulit Menangis Dibanding Wanita

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 05/11/2020

    Alasan Psikologis Mengapa Pria Lebih Sulit Menangis Dibanding Wanita

    Perempuan identik lebih mudah untuk menangis dan mengeluarkan air mata dibanding laki-laki. Apa yang membuat seorang pria sulit menangis atau mengeluarkan air mata? Ini jawabannya.

    Alasan mengapa pria cenderung sulit menangis menurut penelitian

    Beberapa penelitian terbaru yang mempelajari kekuatan biologis dan proses menangis menunjukkan bahwa ada berbagai jenis air mata dan perbedaan terkait cara menangis laki-laki dan perempuan.

    Menurut Louann Brizendine, neuropsikiatri di Universitas California, San Francisco, laki-laki diajarkan untuk tidak menangis. Kondisi ini terbantu dengan adanya hormon testosteron yang membantu meningkatkan ambang antara stimulus emosional dan keluarnya air mata.

    Secara biologis, perempuan memang lebih mudah meneteskan air mata dibanding laki-laki. Berdasarkan penelitian, di bawah mikroskop diketahui bahwa hal ini karena adanya perbedaan pada sel-sel kelenjar air mata. Selain itu saluran air mata laki-laki lebih besar dari perempuan, sehingga jika laki-laki dan perempuan menangis secara bersamaan, maka air mata perempuan akan lebih cepat mengalir di pipi ketimbang laki-laki.

    Jadi menurut Brizendine ada beberapa hal yang menyebabkan seorang laki-laki lebih pelit dalam mengeluarkan air mata dibanding perempuan yaitu:

    • Memiliki hormon testosteron yang lebih tinggi sehingga lebih kuat menahan tangis
    • Memiliki saluran air mata yang lebih besar sehingga air mata tidak gampang jatuh
    • Adanya perbedaan pada sel-sel kelenjar air mata

    Air mata ternyata ada dua jenis

    Menangis adalah salah satu proses yang kompleks. Air mata yang keluar pun ada dua jenis, yaitu air mata iritasi yang membantu mencuci mata dari debu serta air mata emosional yang dikeluarkan untuk merespons stimulus emosional dan rasa sakit secara fisik.

    Air mata yang keluar saat seseorang menangis mengandung protein, garam, hormon dan zat lain. Tapi air mata yang keluar karena emosi mengandung kadar protein yang lebih tinggi.

    Salah satu hormon yang keluar saat menangis adalah hormon prolaktin yang merupakan katalis laktasi (menyusui). Pada perempuan yang telah mencapai usia 18 tahun, tingkat hormon prolaktin ini meningkat 50-60 persen lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.

    Menurut William H Frey II, ilmuwan saraf dan biokimia dari Regions Hospital di St. Paul, Minnesota, hal ini menjadi salah satu alasan mengapa perempuan lebih mudah menangis.

    Normalkan jika ada pria yang gampang menangis?

    Menangis adalah salah satu ekspresi emosi yang diungkapkan dalam perilaku menangis. Orang bisa menangis karena bahagia, haru, dan sedih. Ungkapan ekspresi dalam bentuk menangis juga berbeda untuk setiap orang.

    Beberapa orang ada yang perlu usaha keras untuk menangis, sedangkan yang lainnya sangat mudah menitikkan air mata hanya dengan melihat sesuatu yang iba atau mengharukan. Pengalaman hidup dan kepribadian seseorang juga sangat mempengaruhi orang dalam mengungkapkan ekspresi menangisnya.

    Saat Anda masih bayi, sering kali Anda menangis untuk segala hal yang membuat Anda tidak nyaman. Ingin makan menangis, ingin minum menangis, kencing dan buang air besar menangis. Sepertinya menangis adalah usaha bayi untuk menyampaikan tanda kepada sekitar bahwa dia memerlukan bantuan atau tidak nyaman.

    Berkembangnya proses pikiran dan bicara manusia akhirnya membuat menangis jadi bukan satu-satunya alat komunikasi. Anda bisa berbicara untuk menyampaikan apa yang Anda rasakan tidak nyaman.

    Ekspresi menangis juga dikaitkan dengan kepribadian seseorang. Orang yang melankolis mungkin akan lebih mudah menangis jika dipicu oleh situasi mengharukan.

    Persepsi memang menjadi intinya. Terkadang ekspresi emosional yang berbeda bukan berarti tidak normal. Jadi tidak usah khawatir jika Anda merasa sulit menangis atau justru mudah menangis karena hal sepele.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 05/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan