Pernah melihat cairan seperti sperma keluar saat kencing? Tenang, Anda tidak sendirian. Kondisi ini sebenarnya tidak selalu menandakan masalah kesehatan, tetapi tak ada salahnya jika Anda ingin tahu dari mana cairan tersebut berasal. Simak jawabannya dalam penjelasan berikut ini.
Penyebab keluar cairan seperti sperma saat kencing
Sperma dan air kencing normalnya tidak akan keluar bersamaan meski keduanya memiliki jalur keluar yang sama, yaitu saluran kencing atau uretra.
Pasalnya, katup khusus pada leher kandung kemih (sfingter uretra) akan menutup ketika Anda ejakulasi sehingga urine tidak akan masuk ke uretra.
Sebaliknya, otot-otot yang terlibat dalam proses ejakulasi akan menjadi tidak aktif saat Anda kencing.
Namun, beberapa kondisi berikut mungkin membuat menjadi alasan kenapa saat kencing keluar sperma atau cairan yang mirip dengannya.
1. Ejakulasi retrograde
Penyebab utama air kencing tercampur dengan sperma adalah ejakulasi retrograde. Ini adalah kondisi ketika air mani yang seharusnya bergerak menuju uretra saat orgasme justru masuk ke kandung kemih.
Menurut Cleveland Clinic, penyebab ejakulasi retrograde adalah sfingter uretra yang tidak menutup saat Anda ejakulasi.
Karena sebagian besar air mani masuk ke kandung kemih, Anda mungkin hanya menghasilkan sedikit air mani saat orgasme atau bahkan tidak sama sekali.
2. Sisa ejakulasi
Air mani hasil ejakulasi sering kali masih tersisa di saluran uretra meski Anda sudah mengakhiri aktivitas ranjang.
Jika Anda langsung buang air kecil setelah berhubungan intim, mungkin saja air mani tersebut ikut keluar.
Ini merupakan kondisi yang wajar dan tidak membutuhkan perawatan medis. Anda juga tidak perlu khawatir jika merasa ingin buang air kecil setelah berhubungan intim.
3. Kista pada vesikula seminalis atau prostat
Uretra yang berkontraksi saat mengeluarkan urine bisa menimbulkan tekanan pada kista di vesikula seminalis atau prostat karena jarak keduanya yang berdekatan.
Karena dinding kista cukup tipis, kondisi ini mungkin membuat cairan di dalamnya terdorong keluar dan menuju uretra sehingga bercampur dengan urine.
Namun, jumlah cairan semen yang tercampur dengan urine mungkin tidak sebanyak ejakulasi retrograde karena vesikula seminalis dan prostat bukanlah penghasil utama cairan semen.
4. Kondisi lain
Perlu diingat bahwa cairan putih yang keluar bersama urine tidak selalu berarti sperma. Cairan berwarna putih ini mungkin merupakan nanah yang bisa menandakan peradangan pada prostat atau gonore pada pria.
Keduanya yang sama-sama disebabkan oleh infeksi biasanya juga menimbulkan gejala lain, seperti sensasi terbakar saat kencing, testis bengkak, dan peningkatan frekuensi buang air kecil.
Cara mengatasi sperma yang ikut keluar saat kencing
Karena bisa disebabkan oleh berbagai hal, penanganan terhadap kencing yang bercampur dengan cairan sperma juga perlu disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya.
Sebagai contoh, dokter mungkin menyarankan konsumsi obat-obatan, seperti imipramine, midodrine, atau antihistamin, jika ejakulasi retrograde sudah menyebabkan gangguan kesuburan pada pria.
Sementara itu, gonore biasanya diatasi dengan pemberian antibiotik secara oral maupun melalui injeksi.
Selama menjalani perawatan gonore, Anda biasanya juga diminta menghindari hubungan intim atau menggunakan kondom ketika merasa membutuhkannya.
Kapan harus ke dokter?
Anda sebaiknya segera ke dokter jika sudah berkali-kali mendapati cairan mirip sperma keluar dari penis saat kencing.
Pemeriksaan juga sebaiknya dilakukan jika Anda merasakan sensasi tidak nyaman, seperti panas atau perih ketika buang air kecil.
Ketika menjalani pemeriksaan, sampaikan semua gejala yang Anda rasakan kepada dokter untuk membantu dokter menegakkan diagnosis.
Selain mempelajari riwayat medis Anda dan melakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin menyarankan Anda untuk melakukan tes urine.
Pada beberapa kasus, seperti sperma yang bercampur karena sisa ejakulasi, Anda mungkin tidak membutuhkan perawatan medis.
Sementara itu, jika penyebabnya adalah infeksi menular seksual seperti gonore, dokter akan memberikan pengobatan sesuai tingkat keparahan penyakit.
Kesimpulan
- Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sperma ikut keluar saat kencing adalah ejakulasi retrograde, sisa ejakulasi, atau kista pada vesikula seminalis.
- Cairan yang keluar mungkin saja bukan sperma, tetapi nanah. Dalam kondisi ini, Anda mungkin mengalami peradangan prostat atau gonore.
- Kondisi ini perlu diatasi sesuai penyebabnya. Sebagai contoh, dokter bisa meresepkan imipramine untuk ejakulasi retrograde. Sementara itu, gonore akan diatasi dengan pemberian antibiotik.
[embed-health-tool-bmi]