Hernia pada pria sering terabaikan karena gejalanya muncul secara perlahan. Padahal, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi serius bila tidak ditangani dengan tepat. Simak ciri-ciri hernia pada pria dan cara mengatasinya dalam pembahasan di bawah ini.
Ciri-ciri hernia pada pria
Hernia adalah kondisi saat organ dalam tubuh menonjol keluar melalui celah otot atau jaringan yang melemah. Kebanyakan orang awam mengenal kondisi ini sebagai turun berok.
Meski bisa terjadi pada siapa saja, penyakit hernia pada pria dan wanita berbeda. Hal ini dapat terlihat dari penyebab dan bagian tubuh yang terdampak.
Hernia pada pria dewasa paling sering terjadi di selangkangan. Kondisi ini disebut hernia inguinalis.
Hernia inguinalis terjadi ketika bagian usus atau jaringan lain menonjol melalui kanal inguinalis, yaitu saluran kecil pada pangkal paha yang ototnya memang lemah.
Ciri-ciri umum hernia pada pria adalah benjolan lunak di sekitar pangkal paha dan skrotum yang bisa hilang-timbul, terutama saat batuk, mengejan, atau berdiri lama.
Selain itu, tanda dan gejala lain yang mungkin muncul adalah sebagai berikut.
- Nyeri atau tidak nyaman di sekitar selangkangan.
- Sensasi berat, penuh, atau terbakar di area yang terdampak.
- Pembengkakan pada skrotum atau kantong buah zakar.
- Rasa sakit dan nyeri yang cenderung mereda ketika berbaring.
- Mual dan muntah saat hernia sudah terjepit.
Penyebab hernia pada pria

Turun berok atau hernia terjadi saat otot dinding perut melemah sehingga memberi celah untuk organ dalam menonjol keluar.
Melemahnya otot dinding perut ini mungkin bersifat bawaan alias terjadi sejak lahir. Namun, hal ini juga bisa berkembang seiring waktu karena tekanan berulang di dalam perut.
Berikut adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko penyakit hernia pada pria dewasa.
- Usia lebih dari 50 tahun.
- Sering melakukan olahraga berat.
- Memiliki pekerjaan yang harus mengangkat beban berat atau berdiri lama.
- Batuk kronis atau alergi yang menyebabkan bersin kronis.
- Sembelit yang membuat harus mengejan lebih keras ketika BAB.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
- Kerusakan jaringan akibat cedera atau operasi pada area panggul.
- Penumpukan cairan di dalam perut (asites).
Dilansir dari Cleveland Clinic, anak laki-laki lebih berisiko mengalami hernia saat lahir prematur, mengidap kelainan jaringan ikat, dan memiliki testis yang tidak turun (undescended testis).
Penanganan hernia pada pria
Penanganan hernia pada pria sangat bergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang dirasakan.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter Anda dapat melakukan pemeriksaan fisik. Jika diperlukan, dokter akan menggunakan tes pencitraan, seperti rontgen atau ultrasonografi (USG).
Pada kasus ringan saat hernia berukuran kecil dan hanya keluar sesekali, dokter mungkin akan menunggu dan mengamati untuk melihat apakah kondisi bertambah buruk.
Sementara untuk hernia yang membesar atau memicu nyeri, dokter dapat melakukan beberapa penanganan seperti di bawah ini.
1. Sabuk hernia
Sabuk hernia atau truss dapat digunakan guna menahan hernia agar tidak menonjol lebih jauh.
Dikutip dari Washington University Medicine, sabuk ini bekerja dengan cara menekan usus dan jaringan yang menonjol untuk kembali ke dalam perut.
Perlu dipahami, alat ini hanya bisa digunakan sementara. Sabuk hernia dapat meredakan nyeri dan rasa tidak nyaman sembari menunggu tindakan operasi hernia dilakukan.
2. Tindakan operasi

Satu-satunya metode menghilangkan hernia atau turun berok secara permanen adalah operasi.
Tujuan dari operasi hernia adalah mengembalikan usus atau jaringan ke dalam perut. Selain itu, tindakan ini juga akan memperkuat otot perut dengan jahitan atau pemasangan jaring (mesh).
Prosedur bedah untuk hernia terbagi ke dalam dua jenis, yakni operasi terbuka dan laparoskopi.
- Operasi terbuka. Sayatan akan dilakukan di lokasi terjadinya hernia. Selanjutnya, usus atau jaringan yang mencuat didorong ke posisi semula dan dinding otot perut diperbaiki.
- Laparoskopi. Sayatan kecil akan dibuat untuk memasukkan kamera kecil dan peralatan bedah mini. Hernia didorong kembali ke dalam perut, kemudian bagian tersebut akan dijahit hingga tertutup.
3. Obat-obatan
Konsumsi obat memang tidak bisa menyembuhkan hernia pada pria. Namun, hal ini membantu mengatasi keluhan yang terkait hernia.
Dokter bisa meresepkan obat pereda nyeri untuk mengatasi sakit akibat hernia. Dokter mungkin juga memberikan obat untuk mengatasi masalah pencernaan seperti maag dan sembelit.
Penggunaan obat hernia hanya membantu meringankan keluhan. Saat gejala bertambah parah, prosedur operasi hernia tetap harus dilakukan.
Segera periksakan dengan dokter bila Anda merasakan benjolan di selangkangan. Dokter akan menentukan penanganan yang tepat agar hernia tidak memicu komplikasi.
Kesimpulan
- Hernia inguinalis adalah jenis hernia yang sering dialami oleh pria. Ciri-ciri hernia pada pria adalah benjolan di selangkangan yang muncul saat batuk atau berdiri lama.
- Sejumlah faktor yang meningkatkan risiko hernia pada pria adalah usia lanjut, aktivitas fisik berat, obesitas, hingga batuk dan sembelit kronis.
- Penanganan hernia dilakukan melalui penggunaan sabuk hernia, prosedur bedah, dan obat-obatan, tergantung tingkat keparahan dan gejala yang dirasakan.
[embed-health-tool-bmi]