Salah satu masalah pencernaan yang muncul pada bagian perut adalah hernia. Kondisi ini diakibat oleh melemahnya dinding perut. Jika sudah parah, kondisi ini bisa berkembang menjadi hernia strangulata.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Salah satu masalah pencernaan yang muncul pada bagian perut adalah hernia. Kondisi ini diakibat oleh melemahnya dinding perut. Jika sudah parah, kondisi ini bisa berkembang menjadi hernia strangulata.
Hernia strangulata terjadi saat jaringan lemak atau usus halus mendorong bagian perut yang lemah sehingga menimbulkan tonjolan. Otot perut yang berada di sekitarnya kemudian menjepit bagian perut yang menonjol.
Strangulata merupakan jenis hernia yang paling parah karena bagian perut yang terdorong tidak dapat kembali ke posisi semula.
Otot yang menghimpit tonjolan tersebut akan menghentikan aliran darah ke usus halus dan menyebabkan lubang pada usus, bahkan kematian jaringan.
Umumnya, tonjolan ini muncul pada bagian perut dan selangkangan, lalu ditandai dengan rasa nyeri tak tertahankan
Hal pertama yang Anda rasakan biasanya berupa nyeri hebat. Rasa sakit ini semakin parah dan tidak berkurang.
Gejala ini datang secara tiba-tiba, tanpa ada tanda-tanda apa pun sebelumnya.
Selain rasa nyeri, Anda juga harus mewaspadai gejala hernia strangulata berikut ini:
Penyakit pencernaan ini muncul akibat adanya otot dinding perut yang melemah.
Strangulasi hernia bisa menjadi penyakit bawaan lahir (hernia pada bayi) ataupun muncul ketika seseorang beranjak dewasa.
Normalnya, otot dinding perut membantu menahan organ dan jaringan di sekitar perut agar berada di posisi seharusnya.
Karena melemah, otot pun tidak mampu menahan tekanan dari organ-organ dan jaringan perut. Jadi, organ perut mendorong otot perut keluar dari posisi awalnya hingga menimbulkan tonjolan
Otot dinding perut yang melemah ini selanjutnya akan menjebak usus. Kemudian, otot perut di sekitarnya akan mencekik jaringan yang menonjol sehingga menimbulkan hernia strangulata.
Kondisi ini bisa muncul pada siapa saja. Namun, mengutip buku terbitan StatPearls, ada faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan mengalaminya, seperti:
Satu-satunya cara mengobati hernia strangulata adalah dengan tindakan bedah gawat darurat.
Operasi hernia harus dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan jaringan yang lebih besar.
Pertama-tama, dokter harus mengurangi ukuran tonjolan hernia, lalu menekannya secara perlahan agar kembali ke posisi semula.
Prosedur ini harus dilakukan secepat mungkin guna menghindari kerusakan jaringan di sekitarnya.
Ada dua metode operasi yang bisa dipilih dokter, yakni operasi terbuka dan operasi laparoskopi.
Pada dasarnya, keduanya sama-sama memotong jaringan yang rusak, lalu menutup bekasnya dengan jaringan baru atau jaringan buatan.
Namun, operasi terbuka mengharuskan dokter untuk memberikan sayatan berukuran besar pada perut sehingga bisa melihat hernia secara langsung.
Sementara itu, bedah laparoskopi hanya memerlukan sayatan kecil dan tabung kecil dengan kamera. Nantinya, pemotongan dan proses penjahitan jaringan akan dilakukan melalui tabung ini.
Setelah itu, dokter akan memberikan obat antibiotik untuk mencegah penyebaran infeksi bakteri akibat kematian jaringan atau usus yang berlubang.
Bila strangulasi hernia tidak segera tertangani, ada masalah kesehatan lainnya yang akan timbul, yakni sepsis.
Sepsis adalah infeksi berat yang telah menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini dikarenakan adanya kematian jaringan pada usus akibat terhentinya aliran darah.
Jaringan yang mati ini akan melepas bakteri dan racun ke aliran darah dan menyebabkan infeksi berat hingga syok.
Bila penanganan terlambat, komplikasi hernia strangulata bisa menyebabkan kematian.
Selain itu, komplikasi juga bisa muncul akibat tindakan bedah gawat darurat. Ini lebih sering terjadi pada orang pernah menjalani operasi perut atau pengobatan hernia sebelumnya.
Pasalnya, hernia yang sangat besar bisa mengubah bentuk perut yang normal dan meningkatkan risiko cedera pada perut.
Risiko ini juga lebih sering muncul pada orang dengan penyakit penyerta dan orang berusia lanjut.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi akibat pembedahan hernia strangulata.
Mengutip situs The British Hernia Centre, satu-satunya cara mencegah hernia strangulata adalah hanya mengobati hernia sebelum semakin lebih parah.
Selain itu, untuk mengurangi risiko hernia agar tidak berkembang menjadi strangulasi hernia, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan. Apa saja?
Hernia strangulata adalah kondisi hernia yang paling parah dan hanya bisa diobati dengan tindakan bedah.
Benjolan hernia yang terjepit oleh otot di sekitarnya membuat aliran darah di bagian hernia akan terhenti dan menimbulkan berbagai komplikasi.
Untuk itu, jauhi gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko terkena hernia dan segera obati hernia agar tidak semakin parah.
Apabila Anda mencurigai adanya gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar