backup og meta

8 Penyebab Penis Mati Rasa dan Cara Mengatasinya

Penis termasuk organ yang memiliki banyak saraf sehingga peka terhadap rangsangan. Rangsangan ini juga yang membuat penis bisa ereksi dan merasakan kenikmatan saat bercinta. Lantas, bagaimana jika penis mati rasa? Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

8 Penyebab Penis Mati Rasa dan Cara Mengatasinya

Beragam penyebab penis mati rasa

Setiap pria bisa mengalami penis mati rasa dengan sensasi yang berbeda. Beberapa orang merasakan kebas pada keseluruhan penis, tetapi ada juga yang hanya pada titik-titik tertentu.

Ada pula yang masih bisa merasakan sedikit rangsangan pada penisnya, sedangkan yang lain mengeluhkan bahwa Mr. P mereka tidak sensitif sama sekali.

Mati rasa mungkin juga disertai gejala lain, seperti pembengkakan, perubahan warna, dan lain sebagainya. Pasalnya, mati rasa itu sendiri bisa disebabkan oleh berbagai hal berikut.

1. Tekanan terlalu lama

sepeda bmx terbaik

Tekanan konstan di area penis selama bersepeda bisa menghambat aliran darah dan kinerja saraf sehingga menyebabkan mati rasa.

Kebiasaan duduk terlalu lama juga bisa menyebabkan kondisi serupa, sebab posisi duduk yang menekan penis terlalu lama bisa menghambat aliran darah ke Mr. P.

Kebiasaan ini juga dapat menimbulkan cedera penis, tepatnya pada perineum (area antara testis dan anus). Padahal, perineum tidak seharusnya menopang berat tubuh.

Jika mati rasa hanya terjadi sesekali, dokter mungkin meminta Anda untuk membiasakan memindahkan tekanan saat duduk dan bersepeda ke bokong.

Namun, jika kerusakan saraf atau pembuluh darah pada perineum sudah cukup parah, dokter mungkin menganjurkan tindakan medis lanjutan.

2. Penyakit yang memengaruhi saraf

Mati rasa pada penis tidak selalu disebabkan oleh masalah kesehatan pada organ-organ reproduksi itu sendiri.

Rasa kebas mungkin berasal dari penyakit yang memengaruhi sistem saraf secara keseluruhan, seperti diabetes, lupus, dan multiple sclerosis.

Lambat laun, berbagai kondisi tersebut bisa menyebabkan gangguan saraf pada area penis sehingga Mr. P kehilangan sensitivitasnya.

Pada kondisi seperti ini, cara mengembalikan sensitivitas Mr. P perlu disesuaikan dengan kondisi medis yang mendasarinya.

3. Kekurangan hormon testosteron

Kadar hormon testosteron dalam tubuh akan menurun secara alami begitu seorang pria memasuki usia 40 tahun.

Kondisi ini dapat memengaruhi gairah seks, kemampuan tubuh membentuk massa otot, produksi sperma, dan kepekaan Mr. P dalam menerima rangsangan.

Karena itulah, sensitivitas penis bisa menurun seiring bertambahnya usia. Ini merupakan kondisi alami sehingga biasanya tidak membutuhkan pengobatan.

Meski begitu, penerapan pola makan sehat, rutin olahraga, dan upaya untuk menjaga berat badan bisa mencegah penurunan testosteron sebelum waktunya.

4. Penggunaan alat bantu seks

Berhati-hatilah saat menggunakan alat bantu seks, seperti poma penis (vakum penis) atau cincin penis.

Alat-alat tersebutmemang diklaim bisa membantu melancarkan aliran darah ke area kelamin sehingga penis lebih mudah ereksi.

Namun, penggunaan alat bantu seks yang tidak tepat justru bisa merusak saraf sehingga menjadi penyebab penis mati rasa.

Laman Mayo Clinic menyebutkan bahwa salah satu efek samping penggunaan pompa penis adalah mati rasa.

Kondisi ini biasanya disertai dengan perubahan warna kulit penis menjadi kebiruan dan sensasi dingin yang menandakan bahwa penis kekurangan oksigen.

Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan alat bantu seks sesuai petunjuknya dan segera lepaskan alat tersebut saat Anda merasa tidak nyaman.

5. Kanker prostat

Alih-alih mati rasa atau kebas, kanker prostat memang lebih sering menimbulkan nyeri dan meningkatnya kepekaan pada organ intim.

Namun, organisasi Prostate Cancer UK menyebutkan bahwa kanker mungkin menjadi penyebab mati rasa pada area prostat dan penis jika sel kanker menekan bagian saraf.

Meski demikian, mati rasa atau kebas pada penis belum tentu menandakan kanker prostat. Penyakit ini biasanya juga disertai berbagai gejala lain.

Beberapa gejala yang perlu Anda waspadai yakni kesulitan untuk mengosongkan kandung kemih, nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi, serta nyeri yang menjalar ke area panggul.

6. Penyakit Peyronie

Penyebab penis mati rasa yang selanjutnya adalah penyakit Peyronie. Penyakit ini ditandai dengan penis bengkok akibat penumpukan jaringan parut (plak) di dalamnya. 

Penyakit Peyronie bisa menyebabkan penis mati rasa jika jaringan parut tersebut menekan saraf di sekitarnya.

Karena itulah, area lengkungan penis akibat penyakit Peyronie mungkin memiliki kepekaan yang lebih rendah dibandingkan bagian penis lainnya.

Selama fungsi penis tidak terganggu, penyakit ini biasanya tidak membutuhkan perawatan medis. Jika dibutuhkan, dokter bisa meresepkan obat-obatan atau pembedahan untuk meluruskan penis.

7. Efek samping obat-obatan

Obat-obatan yang Anda konsumsi rupanya juga bisa menjadi penyebab Mr. P tidak lagi sensitif.

Contohnya adalah obat selegiline untuk mengobati penyakit Parkinson. Selain mati rasa, selegiline mungkin menyebabkan penis kesemutan.

Meski begitu, Anda tidak boleh menghentikan konsumsi obat-obatan tanpa berkonsultasi kepada dokter terlebih dulu.

Jika rasa kebas setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut berlangsung terlalu lama atau membuat Anda tidak nyaman, sampaikan kepada dokter.

Dengan begini, dokter mungkin menyesuaikan dosisnya atau menggantinya dengan obat lain yang memiliki fungsi serupa.

8. Gaya hidup tidak sehat

Segera hentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol jika Anda ingin menjaga kesehatan area reproduksi, termasuk penis.

Nikotin dalam rokok bisa menyempitkan pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah ke penis.

Sementara itu, konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan bisa mengganggu kinerja sistem saraf. Kondisi ini dikenal sebagai neuropati alkoholik.

Cara mengatasi penis mati rasa

benjolan di penis

Penanganan untuk penis yang mati rasa perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Oleh karena itu, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter terlebih dulu.

Dokter dapat memberikan tindakan medis sekaligus menganjurkan beberapa cara berikut untuk membantu mengembalikan sensitivitas Mr. P.

  • Menggunakan sadel sepeda yang lebih lebar sehingga tekanan pada area perineum berkurang.
  • Menggunakan alat bantu seks sesuai petunjuk pemakaian. Alih-alih menggunakan alat bantu seks, pertimbangkan untuk pergi ke dokter jika Anda kesulitan ereksi.
  • Mengelola kondisi medis yang Anda miliki dengan baik. Sebagai contoh, penyandang diabetes perlu mengonsumsi obat atau suntik insulin sesuai anjuran dokter.
  • Menghindari tekanan berlebih pada penis, termasuk mengurangi penggunaan celana yang terlalu ketat.

Penis mati rasa belum tentu berbahaya. Akan tetapi, segera temui dokter jika Anda tidak tahan dengan kondisi ini atau keseharian Anda sudah terganggu karenanya.

Kesimpulan

  • Penyebab penis mati rasa antara lain tekanan berlebih pada penis, kekurangan testosteron, penggunaan alat bantu seks yang tidak tepat, serta kondisi medis yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah atau saraf pada area penis.
  • Gaya hidup yang tidak sehat, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, dan obat-obatan tertentu juga bisa membuat Mr. P jadi tidak sensitif.
  • Di samping menjalani perawatan medis sesuai kondisi yang mendasarinya, coba ganti sadel sepeda Anda dengan yang lebih besar. Jangan lupa terapkan gaya hidup sehat untuk melancarkan sirkulasi ke area genital.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Perineal injury in males. (2020, April 1). National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Retrieved 25 June 2025, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/perineal-injury-males

Managing symptoms in advanced prostate cancer. (2021). Prostate Cancer UK. Retrieved 25 June 2025, from https://prostatecanceruk.org/prostate-information-and-support/advanced-prostate-cancer/managing-symptoms-in-advanced-prostate-cancer

Penis pump. (2023, January 14). Mayo Clinic – Mayo Clinic. Retrieved 25 June 2025, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/penis-pump/about/pac-20385225

Peyronie’s disease Santa Monica: What is Peyronie’s disease? Symptoms, treatment, diagnosis. (n.d.). UCLA Health: Center for High Quality Health Care Services. Retrieved 25 June 2025, from https://www.uclahealth.org/medical-services/urology/mens-clinic-ucla/peyronies-disease

Peyronie’s disease. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 25 June 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10044-peyronies-disease

Erectile dysfunction. (n.d.). ucsfhealth.org. Retrieved 25 June 2025, from https://www.ucsfhealth.org/conditions/erectile-dysfunction

Versi Terbaru

03/07/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

8 Penyebab Penis Terasa Sakit dan Cara Mengobatinya

10 Penyebab Benjolan di Penis dan Pengobatannya


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 03/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan