Beberapa pria mungkin memiliki penis bengkok, yaitu penis yang melengkung ke samping, ke atas, atau ke bawah saat posisi normal. Hal ini umum terjadi, dan penis bengkok pada kebanyakan pria tidak menjadi masalah. Namun, bisakah kondisi ini diperbaiki sehingga penis lurus seperti pada umumnya? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Penis bengkok, apa itu?
Umumnya, pria yang mengalami penis bengkok hanya khawatir akan mengalami ereksi yang menyakitkan atau akan mengganggu hubungan seks dengan pasangan.
Saat pria terangsang secara seksual atau mengalami ereksi, pembuluh darah utama dalam penis membesar untuk memungkinkan peningkatan tekanan darah di penis dan terjebak di dalam arteri sehingga penis menegang dan mengeras.
Penis bengkok umumnya terjadi pada kondisi ini. Hal ini disebabkan oleh sifat alami dari tubuh manusia yang memang tidak simetris.
Pada segelintir kasus, lengkungan penis saat menegang bisa sangat ekstrem sehingga dapat terasa sakit saat penetrasi, atau mungkin menjadi sulit untuk ereksi. Kondisi penis bengkok yang terlalu ekstrem ini dikenal sebagai penyakit Peyronie.
Penyakit Peyronie adalah masalah pada penis yang disebabkan oleh jaringan parut, atau disebut plak, yang terbentuk di dalam penis.
Anda lebih berisiko mengalami Peyronie jika Anda memiliki kelainan genetik yang diturunkan dari orangtua Anda, mengalami cedera penis saat berhubungan seks atau bekas operasi, atau sebagai efek samping dari terapi radiasi kanker prostat.
Penis yang bengkok biasanya tidak memerlukan perawatan. Namun, jika Anda memiliki penis yang sangat bengkok dan menimbulkan rasa sakit atau menganggu saat berhubungan seks, segera kunjungi dokter Anda.
Bagaimana merawat dan memperbaikinya?
Penis dapat lurus kembali dengan melakukan beberapa perawatan sesuai anjuran dokter. Namun, sebenarnya kondisi ini akan membaik seiring waktu, sehingga Anda tidak terlalu membutuhkan perawatan.
Biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk menunggu 1-2 tahun atau lebih sebelum mereka mencoba untuk menyembuhkannya. Dokter akan merekomendasikan hal ini jika:
- Kelengkungan penis tidak parah dan tidak semakin memburuk.
- Masih bisa mengalami ereksi dan berhubungan seksual tanpa atau dengan sedikit rasa sakit.
- Memiliki fungsi ereksi yang baik.
Jika gejala yang Anda miliki parah atau memburuk seiring berjalannya waktu, dokter akan mempertimbangkan pengobatan atau operasi untuk mengatasinya.
Pertama, dokter mungkin akan meresepkan obat minum seperti pentoxifylline atau kalium para-aminobenzoat (Potaba).
Jika tidak bekerja, Anda mungkin mendapat suntikan verapamil atau kolagenase (Xiaflex) ke dalam jaringan parut penis. Jika ini tidak berhasil juga, dokter mungkin akan melakukan operasi.
Namun, operasi ini hanya akan dilakukan untuk pria yang tidak dapat melakukan hubungan seks karena penyakit Peyronie.
Operasi biasanya tidak dianjurkan sampai Anda memiliki kondisi ini selama minimal satu tahun. Bisa juga karena Anda mengalami penis bengkok yang semakin parah atau tidak kunjung membaik setidaknya selama enam bulan.
Ada beberapa prosedur operasi yang umumnya dilakukan, yaitu:
- Menjahit sisi penis yang lebih panjang (sisi tanpa jaringan parut). Namun, prosedur ini bisa membuat penis menjadi pendek, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
- Insisi atau eksisi dan transplantasi. Prosedur ini digunakan untuk kasus penis bengkok yang lebih parah.
- Implan penis. Implan yang disuntikkan untuk mengganti jaringan yang terisi darah saat ereksi. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk pria yang mengalami penyakit Peyrone dan disfungsi ereksi.
Jenis operasi yang akan dilakukan tergantung dengan kondisi anda. Dokter Anda akan mempertimbangkan lokasi jaringan parut, tingkat keparahan gejala, serta faktor lainnya. Jika Anda tidak disunat, dokter mungkin akan merekomendasikan sunat selama operasi.
[embed-health-tool-bmi]