Banyak iklan obat, suplemen, hingga minyak tertentu yang diklaim mampu memperbesar penis. Salah satu yang cukup populer adalah minyak lintah. Namun, benarkah minyak lintah ampuh untuk memperbesar penis? Yuk, simak pembahasan selengkapnya berikut ini!
Apa itu minyak lintah?
Minyak lintah atau leech oil adalah ekstrak dari lemak lintah. Lintah merupakan binatang sejenis cacing beruas yang umumnya hidup di kawasan perairan dan lembap.
Lintah juga dikenal sebagai binatang pengisap darah yang punya alat pengisap khusus di ujung kepala dan ekornya.
Artikel lama dalam Journal Epidemiology and Community Health (2021) menyebut penggunaan minyak lintah pada praktik pengobatan tradisional untuk membesarkan penis di Papua.
Minyak lintah digunakan dengan cara dioleskan secukupnya di batang penis. Kemudian, pijatan ringan pada penis akan dilakukan selama beberapa menit.
Sebagian kalangan percaya kalau lemak lintah mempunyai khasiat manjur untuk mengencerkan darah yang beku.
Dengan mengoleskan minyak lintah pada penis, peredaran darah menjadi lebih lancar sehingga ereksi penis tidak terhambat. Alhasil, penampilan penis bisa terlihat lebih besar dan panjang.
Efektivitas minyak lintah untuk memperbesar penis

Sama seperti produk minyak pembesar penis lainnya, belum ada bukti ilmiah yang mendukung khasiat minyak lintah.
Janji-janji yang ditawarkan dari oleh berbagai jenis minyak tersebut cenderung bersifat plasebo.
Plasebo adalah istilah yang menggambarkan obat-obatan atau metode perawatan “kosong”. Ini artinya, khasiat yang dirasakan hanya berasal dari sugesti alam pikiran manusia saja, bukan karena memang ada perubahan tertentu pada tubuh.
Produk-produk minyak lintah yang tersedia saat ini juga kebanyakan belum memiliki izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).
Oleh karena itu, penggunaan produk-produk tersebut belum tentu terjamin betul keamanannya.
Namun, lintah tetap memiliki manfaat bagi penis pria. Penelitian dalam Iranian Journal of Public Health (2017) menunjukkan bahwa terapi lintah bisa membantu menangani priapismus.
Priapismus adalah kondisi ketika ereksi penis berlangsung lama dan terasa menyakitkan tanpa rangsangan seksual.
Meskipun demikian, terapi lintah untuk penis pria ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Risiko memakai minyak lintah pada penis
Beberapa orang mungkin masih nekat melakukan terapi lintah untuk meningkatkan vitalitasnya.
Namun, ada sejumlah risiko yang perlu Anda perhatikan terkait penggunaan minyak lintah yang bisa membahayakan Anda dan pasangannya.
1. Iritasi dan alergi
Kulit Anda mungkin saja alergi terhadap minyak dari lintah dan bahan-bahan kimia keras yang dicampurkan untuk mengawetkan serta menjaga kestabilan minyak.
Pasalnya, kulit organ intim bersifat lebih sensitif dibandingkan dengan kulit area tubuh lainnya.
Beberapa tanda dan gejala alergi yang mungkin akan Anda alami antara lain:
Apabila selama menggunakan minyak pembesar penis gejala ini terus dibiarkan, Anda berisiko mengalami infeksi atau penyakit kulit yang kondisinya lebih serius.
2. Infeksi bakteri atau virus pada penis
Sebagian produk minyak lintah yang dijual bebas tidak diatur resmi oleh Badan POM. Hal inilah yang membuat tidak ada jaminan bahwa produk yang Anda gunakan aman untuk kulit.
Apabila proses pembuatan dan kandungannya tidak terjamin, maka risiko perlu Anda tanggung.
Minyak lintah kemungkinan mengandung bakteri atau virus yang dapat berpindah ke penis. Hal ini bisa meningkatkan risiko infeksi berbahaya pada penis Anda.
3. Infeksi bakteri dan ragi pada vagina
Selain berisiko bagi pria, ternyata minyak ini juga berbahaya untuk wanita. Jika Anda mengoles minyak lintah pada penis sebelum berhubungan, vagina pasangan tentu akan ikut terpapar.
Minyak ini punya struktur dan sifat yang sangat berbeda dengan cairan alami vagina. Akibatnya, minyak lintah bisa mengacaukan keseimbangan pH atau derajat keasaman vagina.
Jika pH vagina berkurang, bakteri, jamur, dan ragi akan lebih mudah berkembang serta memicu infeksi bakteri dan infeksi ragi pada vagina.
Cara membesarkan penis yang lebih efektif

Pada dasarnya, ukuran penis telah ditentukan secara genetik. Mungkin Anda merasa khawatir ukuran penis Anda lebih kecil daripada orang lain.
Padahal, ukuran penis tidak tergolong kecil kecuali panjangnya kurang dari 7,5 cm saat ereksi.
Anda tidak dapat memperpanjang atau memperbesar penis memakai obat-obatan, salep, atau minyak. Selain itu, risiko penggunaan minyak lintah masih lebih besar daripada manfaatnya.
Sebaiknya, Anda berolahraga rutin dan mengatur pola makan untuk mencegah obesitas, yang bisa membuat tampilan penis kecil akibat tumpukan lemak berlebih.
Namun, bila Anda memang memiliki masalah ereksi, sebaiknya konsultasi dengan dokter. Ada kemungkinan Anda mengidap kondisi yang disebut impotensi atau disfungsi ereksi.
Disfungsi ereksi adalah penyakit yang dapat ditangani secara medis, baik melalui penggunaan obat-obatan, perangkat vakum penis, hingga operasi.
Pengobatan impotensi juga perlu Anda barengi perubahan gaya hidup sehat, seperti menjauhi rokok, membatasi konsumsi alkohol, dan mengelola stres dengan baik.
Kesimpulan
- Belum ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas minyak lintah untuk memperbesar penis. Klaim yang banyak beredar cenderung bersifat plasebo.
- Penggunaan minyak lintah berisiko menimbulkan efek samping, termasuk iritasi, alergi, serta infeksi pada penis atau vagina.
- Apabila Anda memiliki gangguan ereksi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui pengobatan medis dan perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan.
[embed-health-tool-bmi]