backup og meta

5 Dampak Negatif Mencukur Rambut Kemaluan bagi Pria

5 Dampak Negatif Mencukur Rambut Kemaluan bagi Pria

Salah satu cara yang dilakukan pria untuk menjaga kebersihan tubuh dan organ reproduksi adalah dengan mencukur rambut kemaluan secara berkala. Namun, apakah dampak dari mencukur bulu kemaluan pria? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Risiko mencukur bulu kemaluan pria

Tumbuhnya rambut di sekitar organ reproduksi pria menjadi salah satu tanda masa pubertas

Ketika dewasa, rambut kemaluan ini bisa tumbuh lebat sehingga beberapa orang memilih untuk mencukurnya secara rutin.

Mencukur rambut kemaluan memang seringnya dilakukan oleh wanita, tetapi pria juga boleh melakukannya.

Sebelum mencoba, ada baiknya Anda memahami beberapa dampak dari mencukur bulu kemaluan pria. 

1. Luka gores

Risiko mencukur bulu kemaluan bagi pria yang pertama adalah menimbulkan cedera penis.

Sebuah studi dari dalam American Journal of Men’s health (2017) mencoba mengamati kebiasaan merawat rambut kemaluan dengan citra tubuh dan aktivitas seksual.

Penelitian ini melakukan survei nasional pada pria di Amerika Serikat yang berusia 18 – 65 tahun.

Dari hasil penelitian melaporkan bahwa 25,6% peserta survei yang mencukur rambut kemaluan, mengalami luka pada kulit selama atau setelah mencukur bulu penis mereka.

Dalam studi tersebut, luka gores merupakan cedera yang paling sering dilaporkan, diikuti dengan luka bakar (razor burn) dan ruam kulit.

2. Infeksi

Rambut kemaluan memiliki fungsi yang mirip dengan bulu mata atau rambut hidung. Rambut kemaluan juga menjebak kotoran, partikel kecil, dan mikroorganisme berbahaya.

Selain itu, folikel (tempat tumbuhnya rambut) menghasilkan sebum, minyak yang berguna untuk mencegah bakteri berkembang biak.

Mencukur bulu kemaluan mungkin dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi, seperti infeksi saluran kemih dan infeksi jamur.

Mencukur bulu penis juga dapat mengiritasi kulit Anda yang bisa menimbulkan infeksi kulit seperti selulitis dan folikulitis.

3. Bisul dan abses

penyebab penis sakit

Salah satu risiko mencukur bulu kemaluan lainnya adalah menyebabkan munculnya bisul di area organ reproduksi pria. Bisul bisa dipicu karena iritasi kulit, infeksi, atau rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair). 

Gejala bisul biasanya dimulai dengan benjolan merah yang berada di lapisan kulit teratas (epidermis). Bisul tersebut juga bisa berisi nanah.

Seperti halnya bisul, abses dapat berkembang dari iritasi yang disebabkan oleh metode penghilangan rambut tertentu, seperti mencukur atau waxing.

Abses adalah infeksi dalam di bawah kulit yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan, terkadang juga disertai dengan nanah.

4. Penyakit menular seksual

Satu studi dari Sexually Transmitted Infections (2017) mencoba mengamati hubungan antara mencukur rambut kemaluan dengan penyakit menular seksual (PMS) pada pria dan wanita.

Survei dilakukan pada 7.580 penduduk Amerika Serikat berusia 18 – 65 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang mengaku mencukur rambut kemaluan mereka pernah mengalami PMS. 

Namun, faktor lain juga dapat berkontribusi lantaran responden aktif melakukan aktivitas seksual.

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan apakah mencukur bulu penis yang secara langsung berkontribusi pada risiko infeksi menular seksual.

Beberapa PMS yang disebut bisa disebabkan oleh mencukur rambut kemaluan meliputi:

5. Dermatitis kontak

Dampak berikut dari mencukur rambut kemaluan bagi pria adalah menimbulkan dermatitis kontak. 

Dermatitis kontak merupakan kondisi yang menyebabkan kulit meradang dan memerah selepas kontak langsung dengan iritan (zat pemicu iritasi) atau alergen (zat pemicu alergi).

Zat penyebab alergi ini bisa dari produk perawatan wajah atau kosmetik kulit, produk perawatan tubuh, paparan tanaman, atau kontak antara kulit dengan pemicu alergi. 

Nah, umumnya dermatitis kontak dapat terjadi setelah mencukur bulu penis lantaran menggunakan produk dan krim cukur yang menyebabkan kulit teriritasi atau alergi.  

Dampak positif mencukur rambut kemaluan pria

cara mencukur bulu kemaluan pria

Selain dampak negatif, ada sedikit dampak positif dari mencukur rambut kemaluan bagi pria. Berikut beberapa dampak positifnya. 

1. Meningkatkan daya tarik seksual

Orang-orang suka mencukur bulu kemaluan karena alasan kenyamanan, rutinitas, dan kepercayaan diri.

Sebuah studi dalam The journal of Sexual Medicine (2015) menganalisis praktik mencukur bulu kemaluan, pilihan gaya rambut kemaluan, dan pengaruhnya pada pria dan. 

Studi dilakukan pada 1.110 peserta (671 wanita dan 439 pria) di dua universitas negeri besar asal Amerika Serikat. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria lebih menyukai mencukur rambut kemaluannya hingga habis dibandingkan wanita.

Bagi peserta wanita, mencukur bulu kemaluan membuat mereka merasa lebih bersih, nyaman, diterima di lingkungan pertemanan, dan menarik secara seksual. 

2. Menambah sensasi hubungan intim

Beberapa orang percaya bahwa menghilangkan rambut kemaluan akan meningkatkan sensasi saat berhubungan intim. 

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara mencukur bulu kemaluan dan potensi meningkatnya fungsi seksual.

Namun, ada kemungkinan faktor lain yang terlibat. Sebagai contoh, orang yang mencukur bulu kemaluan cenderung berusia muda, jadi masuk akal jika mereka juga melaporkan peningkatan fungsi seksual.

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami hubungan antara mencukur bulu kemaluan pria dengan sensasi seksual.

Bulu kemaluan tidak selamanya mengganggu aktivitas seksual. Jika risih terhadap penampilannya, pastikan Anda mengikuti cara mencukur bulu kemaluan pria yang tepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Butler, S. M., Smith, N. K., Collazo, E., Caltabiano, L., & Herbenick, D. (2015). Pubic hair preferences, reasons for removal, and associated genital symptoms: comparisons between men and women. The journal of sexual medicine, 12(1), 48–58. https://doi.org/10.1111/jsm.12763 

DeMaria, A. L., Flores, M., Hirth, J. M., & Berenson, A. B. (2014). Complications related to pubic hair removal. American journal of obstetrics and gynecology, 210(6), 528.e1–528.e5285. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2014.01.036 

Gaither, T. W., Awad, M. A., Osterberg, E. C., Rowen, T. S., Shindel, A. W., & Breyer, B. N. (2017). Prevalence and Motivation: Pubic Hair Grooming Among Men in the United States. American journal of men’s health, 11(3), 620–640. https://doi.org/10.1177/1557988316661315 

Osterberg, E. C., Gaither, T. W., Awad, M. A., Truesdale, M. D., Allen, I., Sutcliffe, S., & Breyer, B. N. (2017). Correlation between pubic hair grooming and STIs: results from a nationally representative probability sample. Sexually transmitted infections, 93(3), 162–166. https://doi.org/10.1136/sextrans-2016-052687 

Rowen, T. S., Gaither, T. W., Awad, M. A., Osterberg, E. C., Shindel, A. W., & Breyer, B. N. (2016). Pubic Hair Grooming Prevalence and Motivation Among Women in the United States. JAMA dermatology, 152(10), 1106–1113. https://doi.org/10.1001/jamadermatol.2016.2154 

Truesdale, M. D., Osterberg, E. C., Gaither, T. W., Awad, M. A., Elmer-DeWitt, M. A., Sutcliffe, S., Allen, I., & Breyer, B. N. (2017). Prevalence of Pubic Hair Grooming-Related Injuries and Identification of High-Risk Individuals in the United States. JAMA dermatology, 153(11), 1114–1121. https://doi.org/10.1001/jamadermatol.2017.2815 

Is It Safe to Shave Pubic Hair?. (2020). Nemours TeensHealth. Retrieved August 31, 2022 from https://kidshealth.org/en/teens/shaving-query.html

Versi Terbaru

10/11/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Mewarnai Rambut Kemaluan, Amankah?

Yuk, Deteksi Kondisi Kesehatan Anda dari Rambut Kemaluan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 10/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan