Salah satu cara yang mungkin dilakukan pria untuk menjaga kebersihan organ reproduksinya adalah dengan mencukur rambut kemaluan secara berkala. Namun, adakah dampak tertentu yang perlu diwaspadai dari kebiasaan mencukur bulu kemaluan pria?
Supaya Anda tidak lagi khawatir saat melakukannya, cari jawabannya melalui informasi berikut.
Apakah bahaya mencukur bulu kemaluan pria?
Mencukur bulu kemaluan bukanlah suatu hal yang dilarang bagi seorang pria. Namun, ini juga bukanlah hal yang disarankan secara medis.
Artinya, setiap orang boleh memiliki keputusan yang berbeda tentang hal ini sesuai dengan kenyamanannya.
Meskipun mencukur bulu kemaluan bisa memberikan keuntungan tersendiri, tak bisa dipungkiri bahwa ada dampak dan risiko yang perlu Anda ketahui.
Dampak positif dan negatif inilah yang patut dijadikan pertimbangan sebelum Anda memutuskan apakah akan mencukur bulu kemaluan atau membiarkannya tumbuh.
Risiko mencukur bulu kemaluan pria
Tumbuhnya rambut di sekitar organ reproduksi pria merupakan salah satu tanda masa pubertas. Ketika dewasa, rambut ini bisa tumbuh lebat sehingga beberapa orang memilih untuk mencukurnya secara rutin.
Sebelum mencobanya, pastikan Anda sudah mengetahui beberapa risikonya berikut ini.
1. Luka gores
Risiko mencukur bulu kemaluan bagi pria yang pertama adalah cedera pada kulit penis, biasanya dalam bentuk luka gores.
Luka ini bisa terbentuk akibat pisau cukur yang terlalu tajam atau kesalahan saat menggunakannya. Karena itulah, Anda perlu berhati-hati saat menggunakan alat cukur.
Selain cedera pada kulit, Anda juga bisa mengalami ruam dan iritasi kulit akibat gesekan dengan alat cukur (razor burn).
2. Infeksi
Sama seperti bulu mata dan rambut hidung, salah satu fungsi rambut kemaluan adalah menjebak kotoran, partikel kecil, dan mikroorganisme berbahaya supaya tidak masuk ke bagian tubuh yang lebih dalam.
Folikel (tempat tumbuhnya rambut) juga akan menghasilkan sebum, yaitu minyak yang bermanfaat untuk mencegah bakteri berkembang biak.
Itu artinya, mencukur bulu kemaluan mungkin meningkatkan risiko infeksi pada area di sekitarnya, termasuk saluran kemih.
Cara mencukur bulu kemaluan proa yang tidak tepat juga bisa mengiritasi kulit sehingga berisiko menimbulkan infeksi, seperti selulitis dan folikulitis.