Ukuran penis sebagian besar memang ditentukan oleh faktor genetik, tetapi pengaruh lain juga ikut bermain. Hormon, gaya hidup, dan faktor lingkungan lainnya dapat memengaruhi ukuran penis. Nah, belakangan ada celana dalam yang diklaim mampu jadi pembesar penis pria. Benarkah demikian? Telisik faktanya dalam penjelasan berikut.
Apa itu celana dalam pembesar penis?
Celana dalam pembesar alat vital memiliki batu magnet yang ditempatkan di bagian depan dan belakang pakaian dalam.
Batu magnet tersebut diklaim mampu meningkatkan sirkulasi darah untuk membantu pembesaran penis.
Magnet diketahui dapat menyebabkan arteri di penis melebar, melancarkan aliran darah ke penis, dan memperbaiki disfungsi ereksi.
Salah satu brand celana dalam magnet bahkan mengklaim celana ini dapat mengatasi peradangan, menghilangkan penyakit prostat, dan membunuh bakteri serta infeksi.
Namun, apakah klaim celana dalam mangnet dalam menambah ukuran penis ini benar secara saintifik?
Apakah celana pembesar alat vital terbukti efektif?
Klaim celana magnet dapat menjadi pembesar alat vital berkaitan dengan komponen magnet yang terpasang pada pakaian dalam ini.
Kekuatan medan magnetis memang bisa memengaruhi aliran darah. Magnet yang ditempatkan dekat dengan pembuluh darah dapat mengurangi kekentalan darah dan meningkatkan aliran darah.
Efek magnetis ini merupakan hasil interaksi antara zat besi yang terdapat pada sel darah dengan magnet. Terbentuknya medan magnet menyebabkan sel-sel darah saling mengikat.
Ikatan sel darah ini menciptakan ruang lebih untuk sel-sel darah lain yang juga berikatan untuk mengalir. Alhasil, aliran darah menjadi lebih lancar.
Manfaat ini juga dibahas dalam ulasan lama dari International journal of impotence research (2000). Ulasan ilmiah tersebut menjelaskan medan magnet dapat meningkatkan pengangkutan oksigen oleh sel, melancarkan sirkulasi darah, dan memperbaiki gangguan fungsional organ tubuh.
Oleh karena itu, banyak peneliti yang menguji lebih lanjut manfaat magnet ini untuk pengobatan berbagai penyakit yang berkaitan dengan gangguan pembuluh darah, termasuk disfungsi ereksi.
Sejumlah riset yang salah satunya diterbitkan dalam Therapeutic advances in urology (2014) menunjukkan penggunaan batu magnet sebagai terapi disfungsi ereksi memang dapat memudahkan ereksi penis. Medan magnetis bisa membuat batang penis lebih kaku.
Namun, sebagian besar penelitian terhadap medan magentis masih dilakukan secara in vivo, pada hewan seperti anjing. Penelitian yang dilakukan pada manusia masih sangat terbatas.
Artinya, manfaat kesehatan dari magnet sendiri masih perlu dibuktikan lebih lanjut dalam penelitian.
Sementara perihal penggunaan celana dalam pembesar alat vital, belum ada riset medis yang memberikan bukti ilmiah yang valid terhadap klaim tersebut.
Dengan kata lain, celana dalam magnet hingga saat ini belum terbukti bisa membesarkan alat reproduksi pria.
Celana dalam pembesar penis juga belum terbukti efektif mengatasi gangguan seksual pada pria, seperti ejakulasi dini dan disfungsi ereksi.
Metode untuk memperbesar penampilan penis
Daripada menggunakan celana dalam magnet, Anda sebaiknya menjaga kesehatan penis dengan menerapkan pola hidup sehat.
Jika ingin membuat ukuran penis terlihat lebih besar, ada beberapa cara yang bisa Anda coba. Meski begitu, mungkin masih ada risiko yang perlu Anda waspadai.
1. Mengurangi berat badan
Mengurangi berat badan di sekitar pangkal penis rupanya dapat membuat penis tampak lebih panjang.
Menurunkan berat badan memang tidak meningkatkan ukuran penis Anda secara langsung. Namun, mengurangi lemak tubuh yang berlebih di sekitar paha dan perut, bisa membuat penis tampak lebih besar daripada biasanya.
2. Jelqing
Jelqing adalah latihan peregangan penis. Metodenya dilakukan dengan cara memijat jaringan penis Anda seperti memerah susu, dimulai dari pangkal hingga kepala penis.
Jelging cukup aman selama Anda tidak meremas penis Anda terlalu keras, terlalu sering, atau terlalu agresif.
3. Operasi
Kebutuhan untuk operasi pembesaran penis jarang terjadi. Pembedahan biasanya dilakukan untuk pria yang penisnya tidak berfungsi normal karena cacat lahir atau cedera.
Beberapa ahli bedah memang menawarkan pembesaran penis menggunakan berbagai teknik, tetapi operasi berisiko menyebabkan cedera permanen.
Kesimpulan
Ukuran penis sebagian besar ditentukan oleh genetik, faktor lain yang dapat memengaruhi termasuk hormon, asupan zat gizi, dan lingkungan.
Hingga sekarang, tidak ada obat atau alat yang terbukti dapat memperpanjang penis seseorang secara efektif, apalagi menggunakan celana dalam pembesar penis.
[embed-health-tool-bmi]