Pukul berapa biasanya Anda bangun tidur? Jika kondisi jalan mengharuskan Anda berangkat lebih pagi, tentu Anda harus bangun lebih awal dari biasanya. Salah satu cara mudahnya adalah dengan menyetel alarm jam beker. Nah, jenis jam seperti apa yang paling cocok untuk dijadikan alarm bangun tidur? Simak ulasannya berikut ini.
Tips memilih jam beker untuk alarm bangun tidur
Jika Anda termasuk orang yang susah bangun pagi, memasang alarm pasti sangat membantu. Anda bisa memasang alarm pada ponsel atau jam. Namun, menggunakan ponsel sebagai alarm bukan cara yang tepat. Kenapa?
Ponsel kerap kali membuat Anda tidur lebih malam karena cahayanya yang mengganggu. Selain itu, memegang ponsel juga menimbulkan rasa penasaran yang membuat Anda terus mengecek pesan masuk atau informasi lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari ponsel sebagai alarm bangun tidur.
Ada banyak jam beker yang bisa Anda pilih. Jika Anda bingung, ikuti beberapa tips memilih jam untuk alarm bangun tidur berikut ini.
1. Jangan terpaku pada desain saja
Jika Anda mampir ke toko jam, pasti banyak desain jam yang membuat Anda tertarik. Namun, memilih jam bukan hanya dilihat dari tampilannya saja. Anda perlu mempertimbangkan kualitas jam dan fungsinya.
2. Pilih jenis jam sesuai dengan kebutuhan Anda
Pilihan jenis jam yang beragam, pasti membuat Anda bingung. Untuk itu, Anda perlu tahu bagaimana cara kerja dan fitur jam, seperti:
Jam digital
Jam ini langsung menampilkan angka jam sehingga terlihat lebih jelas. Anda bisa mengatur volume deringnya sesuai keinginan.
Sayangnya, jam digital biasanya dilengkapi fitur cahaya biru yang sama denga ponsel sehingga bisa mengganggu Anda di malam hari.
Jadi, hadapkan jam membelakangi Anda supaya mata Anda tidak terganggu dengan cahayanya.
Jam beker
Sebelum adanya jam digital, jam beker sering digunakan sebagai alarm. Jam ini mirip seperti jam dinding, namun memilii kaki sehingga bisa diletakkan di atas meja.
Bunyi dari jam ini sangat khas dan tidak bisa diatur volumenya sehingga dapat membangunkan Anda dari tidur.
Sunrise alarm clock
Jam ini didesain untuk meniru pancaran cahaya matahari ketika terbit. Jam ini sebenarnya tidak umum digunakan karena suara yang ditimbulkan juga meniru suara alam. Pasalnya, kebanyakan orang cenderung lebih suka memilih alarm bangun tidur yang bunyinya kencang dan mengagetkan.
Jam ini lebih cocok digunakan oleh orang dengan masalah kejiwaan, seperti depresi atau seasonal affective disorder (SAD), yaitu depresi yang biasanya muncul di mucim gugur atau musim semi.
Bed-Shaking Alarm Clock
Jam ini dilengkapi sebuah perangkat tambahan yang ditempelkan pada kasur yang bisa menimbulkan getaran. Getaran yang muncul ini bisa membangunkan Anda dari tidur.
Hanya saja tidak semua orang cocok menggunakan jam ini. Pasalnya, orang cenderung akan lebih mudah terbangun ketika mendengar suara dibanding getaran. Jadi, jenis jam bed shaking alarm pasti akan lebih cocok digunakan pada orang yang memiliki gangguan pendengaran.
White noise alarm clock
Jenis jam ini sebenarnya tidak cocok untuk dijadikan alarm untuk semua orang karena menimbulkan bunyian. Namun pada orang dengan insomnia, bunyi seperti suara ombak, pasir yang bergesek, atau suara lainnya yang konstan yang muncul yang bisa jadi pengantar tidur. Bahkan bisa menutupi suara dengkuran pasangan yang mengganggu.
Supaya bangun, Anda perlu mengaturnya lebih dulu. Matikan bunyian bising yang konstan 30 atau 40 menit sebelum waktu bangun Anda. Lalu, pasangan alarm lain yang lebih cocok untuk membangunkan Anda.
3. Pilih yang cahaya layarnya lembut
Beberapa jenis jam banyak didesain menampilkan cahaya merah, oranye, dan biru. Dari ketiga warna cahaya tersebut, cahaya merah atau oranye lebih baik untuk dipilih ketimbang cahaya biru. Mengapa?
Cahaya biru pada jam sama seperti warna tampilan ponsel atau layar komputer yang bisa mengganggu produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang membantu Anda untuk tidur.