backup og meta

Kenapa Ada yang Butuh Tidur Lebih Lama Daripada Orang Lain?

Kenapa Ada yang Butuh Tidur Lebih Lama Daripada Orang Lain?

Durasi dan kualitas tidur sangat bervariasi pada setiap orang. Dr. Ana C. Krieger, direktur medis dari Centre for Sleep Medicine di Weill Cornell Medical College, New York menyatakan hal ini biasanya tergantung pada keadaan dan kondisi masing-masing individu. Tidur lebih lama juga bisa menjadi salah satu respon tubuh akan masalah kesehatan tertentu. Berbagai faktor lainnya yang bisa menjadi penyebab orang tidur lebih lama.

5 penyebab orang tidur lebih lama

1. Faktor genetik

Penelitian yang dikutip dari Medical News Today menunjukkan bahwa beberapa orang membutuhkan lebih banyak tidur dibandingkan dengan orang lainnya. Kebutuhan ini salah satunya tergantung pada susunan genetik seseorang.

Beberapa orang mungkin hanya membutuhkan waktu 3 sampai 4 jam saja untuk mengembalikan staminanya. Sedangkan sebagian lainnya membutuhkan waktu lebih dari 10 jam agar tubuh bisa beraktivitas normal.

Para ilmuwan yakin bahwa hal ini berkaitan dengan ritme sirkadian seseorang, yakni siklus yang terlibat dalam pola tidur dan bangun setiap harinya. Siklus ini dipengaruhi oleh faktor genetik.

2. Masalah kesehatan mental

Tidur lebih lama juga menandakan adanya gangguan mental tertentu yang sedang dialami seseorang. Depresi menjadi salah satu gangguan yang membuat tubuh terus merasa lelah dan mengantuk.

Oleh karena itu, orang yang terkena depresi biasanya butuh tidur lebih lama karena biasanya merasa mengantuk sepanjang hari. Jadi orang yang sedang depresi membutuhkan waktu istirahat yang lebih lama dari biasanya yakni sekitar 10 hingga 11 jam sehari.

Penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara depresi dan gangguan tidur. Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati kondisi ini juga dapat menimbulkan rasa lelah dan kantuk yang lebih besar.

3. Mengalami gangguan tidur

Salah satu hal yang menjadi penyebab waktu tidur yang lebih lama lainnya yakni ketika seseorang menderita gangguan tidur. Gangguan tidur ini salah satunya ialah hipersomnia atau mabuk tidur.

Orang yang menderita hipersomnia biasanya memiliki kesulitan untuk bangun dari kasur jika memiliki waktu tidur yang kurang dari 10 jam. Bahkan, setelah tidur selama 10 jam pun terkadang pengidap hipersomnia masih merasa kekurangan waktu tidur.

Emmanuel H., seorang ahli saraf dan pskiater di Stanford University menyatakan orang dengan hipersomnia yang telah tidur malam lebih dari 10 jam dan tidur siang selama 2 hingga 3 jam masih merasa membutuhkan waktu lebih lama untuk memejamkan matanya (masih mengantuk di siang hari).

Selain itu hipersomnia, gangguan neurologis langka dengan sindrom Kleine-Levin  juga dapat menyebabkan kebutuhan tidur yang cukup ekstrem, yakni hingga hitungan minggu bahkan bulan dan hanya bangun untuk pergi ke kamar mandi atau makan.

4. Orang yang sangat sensitif

Sensitivitas yang sangat tinggi dapat didefinisikan sebagai respons fisik, mental, dan emosional akut terhadap rangsangan eksternal (sosial, lingkungan) atau internal (dalam diri). Orang yang sangat sensitif mungkin seorang introvert, ekstrovert, atau ambivert.

Orang yang memiliki sensitivitas yang terlalu tinggi biasanya sering mengalami kelelahan fisik dan mental akibat respon terhadap sesuatu yang terlalu berlebihan sehingga otak selalu merasa waspada.

Oleh karena itu, orang dengan sensitivitas yang sangat tinggi perlu tidur lebih banyak dibandingkan dengan orang lain. Jadi ini cara ia untuk mengurangi tekanan dan mengembalikan sistem sarafnya kembali normal. 

5. Kondisi medis tertentu

Dikutip dari Huffington Post, sebuah penelitian menemukan fakta bahwa orang yang mengalami cedera otak traumatis menghabiskan waktu tidur yang lebih banyak dibandingkan dengan orang sehat lainnya.

Namun, tidur yang lebih lama pada orang yang pernah mengalami trauma tidak selalu buruk. Bahkan tidur lebih lama bisa menjadi sarana pemulihan yang cukup efektif untuk meningkatkan fungsi otak.

Jika Anda rutin mengalami periode tidur yang lebih panjang dari biasanya dan melebihi batas normal Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya waktu tidur yang lebih panjang tidak selalu berefek baik pada kesehatan, kecuali pada orang dengan kondisi medis tertentu.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Why Do Some People Need More Sleep Than Others?

https://www.huffingtonpost.com/entry/why-do-some-people-need-more-sleep-than-others_us_5aafb7fce4b0337adf85b072 accessed on March 28th 2018

Need More Sleep Than Most People? Blame Your Genes

https://www.medicalnewstoday.com/articles/320349.php accessed on March 28th 2018

Why Some People Sleep More Than Others?

https://well.blogs.nytimes.com/2011/12/12/why-some-people-sleep-more-than-others/ accessed on March 28th 2018

Could Highly Sensitive People Need More Sleep than Others?

https://psychcentral.com/blog/could-highly-sensitive-people-need-more-sleep-than-others/ accessed on March 28th 2018

Versi Terbaru

22/02/2021

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Apakah Obat Tidur Bikin Ketergantungan? Ini Fakta-faktanya!

Benarkah Pola Tidur Berpengaruh Pada Kesuburan Wanita?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 22/02/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan