Satu dari 3 orang di dunia ini adalah orang-orang introvert. Jika Anda termasuk orang introvert, Anda mungkin sudah biasa menyendiri demi mendapatkan ketenangan batin. Biasanya, sih, suasana yang serba tenang dan kalem bisa bantu kita lebih cepat tertidur. Apalagi ditambah dengan pikiran yang “enteng’. Tidur makin tambah nyenyak karena tidak ada beban. Namun jangan salah. Orang-orang introvert ternyata paling rentan mengalami insomnia karena susah tidur nyenyak di malam hari. Lho, kenapa?
Orang introvert lebih susah tidur nyenyak di malam hari
Dikutip dari laman Huffington Post, sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan orang berkepribadian introvert cenderung lebih sulit untuk tertidur, lebih mudah atau sering terbangun di malam hari, dan sering bermimpi buruk daripada orang ekstrovert.
Karena sulit tidur nyenyak, penelitian tersebut juga menemukan bahwa orang yang introvert lebih sering merasa suntuk atau justru sangat kecapekan ketika bangun pagi. Orang-orang ini juga mengeluhkan tidak puas dengan waktu tidur yang mereka dapatkan semalam. Akibatnya, mereka jadi lebih sering mengantuk dan merasa lemas selagi beraktivitas, hingga bahkan mungkin ketiduran di siang bolong.
Temuan ini didapat setelah memberikan tes kepribadian kepada kurang lebih seribu orang, yang juga diwawancarai seputar kebiasaan dan pola tidurnya sehari-hari. Peneliti tidak dapat menemukan atau menjelaskan apa yang khususnya menjadi penyebab dari masalah susah tidur pada orang introvert. Maka itu, dibutuhkan penelitian lanjutan untuk menyempurnakannya.
Namun jika ingin ditelisik lebih dalam lagi, akar penyebab masalah sulit tidur dari orang-orang introvert sebagian besar mungkin berasal dari kelelahan mental yang mereka alami setelah berinteraksi sosial seharian dengan banyak orang.
Stres berinteraksi bisa membuat sulit tidur nyenyak
Mungkin hampir bisa dibilang mustahil bagi kita untuk sama sekali menghindari situasi sosial di dunia nyata sepenuhnya. Namun, orang-orang berkepribadian introvert lebih mudah merasa stres atau tertekan di lingkungan yang ramai.
Pasalnya, mereka “dirancang’ memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap rangsangan kortikal di otak. Ini yang membuat mereka cenderung lebih peka dan awas terhadap lingkungan dan suara di sekitarnya. Interaksi sosial tanpa henti ini dapat menguras tenaga otak sampai merasa kelelahan.
Itu juga yang membuat kenapa orang-orang introvert lebih mudah merasakan cemas dibandingkan para ekstrovert. Orang introvert biasanya memang lebih banyak berpikir mendalam soal dirinya sendiri dan kehidupannya. Bila seseorang semakin tenggelam dalam pikirannya, ini mungkin memicu otak untuk makin sibuk bekerja keras padahal sudah sangat kelelahan. Kebiasaan ini semakin bisa menguras mental dan membuat stres para introvert.
Stres, kecemasan, hingga kekhawatiran yang dibiarkan terus menumpuk sudah sejak lama dikaitkan sebagai salah satu faktor risiko utama dari insomnia dan mimpi buruk berulang. Kecapekan, baik secara fisik dan juga mental, juga tak ayal bisa membuat kita untuk bisa tidur.
Kombinasi dari fisik yang kecapekan dan stres emosional setelah beraktivitas seharian membuat Anda tidak bisa tidur. Stres karena merasa tidak juga bisa tidur kemudian menambah pikiran makin mumet dan mata makin melek, sehingga Anda jadi memikirkan hal-hal yang lain. Ini membuat waktu tidur Anda makin berkurang dan akibatnya, Anda makin sulit tidur.
Tips tidur nyenyak buat orang introvert
Meski rentan mengalami insomnia, bukan artinya mustahil bagi Anda yang introvert untuk bisa tidur nyenyak dan cukup. Rahasianya, ikut cara-cara di bawah ini:
1. Terapkan jadwal tidur teratur
Buat jadwal tidur cukup selama tujuh sampai delapan jam setiap malam. Biasakan juga untuk selalu pergi tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari. Lalu, usahakan untuk senantiasa mematuhi aturan tersebut. Misalnya dengan pasang alarm, bahkan di akhir pekan dan hari libur.
Menjaga jadwal tidur tetap konsisten lama-lama akan membuat Anda terbiasa tidur teratur.
2. Ciptakan lingkungan tidur yang tenang
Buat ruang kamar tidur yang ideal untuk tidur. Pastikan kamar tidur minim cahaya, tidak berisik, jauh dari perangkat elektronik dan gawai, serta atur suhu kamar yang adem (sekitar 20-23º Celsius). Kondisi kamar tidur yang nyaman biasanya akan mempermudah Anda terlelap.
3. Kelola pikiran negatif
Jika stres dan kecemasan berlebih sering menyulitkan Anda untuk tidur, coba untuk menyingkirkan sejenak pikiran negatif yang mengganngu tersebut.
Kendalikan diri, atur pikiran, terapkan prioritas yang harus Anda jalani saat itu. Anda bisa menyelipkan latihan yoga dan meditasi guna mempermudah mengendalikan pikiran negatif.
[embed-health-tool-heart-rate]