backup og meta

Bagaimana Cara Penularan Pneumonia dari Satu Orang ke Orang Lainnya?

Bagaimana Cara Penularan Pneumonia dari Satu Orang ke Orang Lainnya?

Pneumonia dan penularan penyakit ini menjadi topik pembicaraan yang marak di tengah masyarakat sejak adanya wabah COVID-19. Seperti penularan flu, penularan pneumonia dapat terjadi dengan sangat mudah dan cepat. Oleh karena itu, Anda perlu waspada dan melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin. Simak lebih lanjut ulasan mengenai cara penularan pneumonia dan pencegahannya, yuk!

Apakah pneumonia menular?

Gejala pneumonia mirip dengan flu biasa, sehingga Anda perlu memerhatikan dengan seksama.

Ya, pneumonia termasuk penyakit yang bisa menular. Namun, tidak semua jenis pneumonia menular.

Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru, tepatnya di alveoli (kantung udara).

Ketika seseorang mengalami pneumonia, alveoli dipenuhi oleh nanah dan cairan sehingga menyebabkan nyeri saat bernapas dan membatasi asupan oksigen.

Penyakit ini berawal dari kuman penyebab pneumonia yang terhirup terlebih dahulu sehingga akhirnya seseorang bisa tertular penyakit ini.

Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri atau virus dapat menular jika kuman penyebab penyakit terhirup hingga masuk ke paru-paru Anda.

Jika Anda mengalami pneumonia bakteri, Anda masih bisa menularkan ke orang lain sampai kira-kira hari kedua setelah mulai minum antibiotik dan tidak mengalami demam.

Sementara jika Anda mengidap pneumonia virus, Anda masih bisa menularkan kepada orang lain sampai merasa lebih baik dan bebas dari demam selama beberapa hari.

Di sisi lain, tak seperti pneumonia bakteri dan virus, jenis pneumonia yang disebabkan oleh jamur tidak menular dari satu orang ke orang lain.

Akan tetapi, Anda bisa terkena pneumonia jamur ketika menghirup jamur yang tersebar di udara.

Berikut ini adalah cara penularan pneumonia yang biasanya terjadi.

1. Batuk dan bersin

Penularan pneumonia yang paling umum terjadi adalah melalui cairan saat Anda batuk dan bersin.

Ketika Anda batuk dan/atau bersin, cairan kecil atau droplet yang keluar dari mulut dapat menetap di udara selama beberapa saat.

Cairan yang sangat kecil tersebut kemudian terhirup oleh orang lain, sehingga menyebabkan dirinya tertular pneumonia.

2. Menyentuh benda yang terkontaminasi

Selain melalui droplet batuk dan bersin, kuman penyebab pneumonia juga bisa menular melalui benda yang terkontaminasi.

Anda juga bisa tertular pneumonia karena menyentuh benda yang sebelumnya disentuh oleh pengidap pneumonia.

Ini terjadi karena kuman yang berada di benda tersebut berpindah ke tangan, kemudian tangan Anda menyentuh hidung atau mulut.

3. Melalui darah

Badan kesehatan dunia atau World Health Organization menyebutkan bahwa pneumonia dapat menyebar melalui darah, terutama selama dan sesaat sebelum proses persalinan.

Ketika hal itu terjadi, artinya Anda sedang mengalami komplikasi pneumonia berbahaya yang dapat mengancam nyawa.

Faktor risiko penularan pneumonia

Beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko Anda tertular pneumonia dari orang lain.

  • Berusia di atas 65 tahun atau di bawah 2 tahun, karena sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah karena kondisi kesehatan, seperti HIV/AIDS dan melalui kemoterapi.
  • Mengalami kondisi kesehatan yang memengaruhi paru-paru atau jantung, seperti asma, emfisema, hingga penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  • Memiliki kebiasaan merokok yang dapat merusak kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.

Selain itu, Anda memiliki risiko lebih tinggi dalam penularan pneumonia jika sedang dirawat di rumah sakit, khususnya bila Anda menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator).

Cleveland Clinic menyatakan bahwa wanita hamil juga memiliki risiko lebih tinggi tertular pneumonia.

Ini karena sistem kekebalan tubuh ibu hamil tidak dapat bekerja secara optimal selama menopang pertumbuhan dan perkembangan janin.

Bagaimana cara mencegah tertular pneumonia?

cuci tangan setelah dari toilet

Anda dapat mencegah penularan pneumonia dengan melakukan kebiasaan higienis, seperti yang dijelaskan berikut ini.

  • Cuci tangan secara rutin dan tepat, terlebih setelah Anda menyentuh hidung dan mulut, dan mengolah makanan.
  • Terapkan etika batuk yang benar, seperti menutup mulut Anda dengan tisu ketika batuk dan bersin, kemudian segera buang tisu bekas pakai tersebut ke tempat sampah.
  • Hindari berbagai tempat makan dan minum dengan orang lain.

Selain itu, Anda juga mencegah penularan pneumonia dengan menerapkan pola hidup sehat agar sistem kekebalan tubuh Anda tetap kuat.

Anda juga perlu berhenti merokok jika ingin menurunkan risiko terkena pneumonia. Jika Anda belum pernah merokok, jangan pernah mencobanya.

Tak kalah penting, penularan pneumonia juga bisa Anda lakukan dengan menjalani vaksinasi pencegah pneumonia dan flu.

Pastikan juga anak-anak Anda mendapatkan imunisasi Hib, pneumokokus, campak dan batuk rejan (pertusis) sebagai cara paling efektif untuk mencegah pneumonia.

Dengan menerapkan pola hidup sehat dan memastikan lingkungan bersih, Anda dapat terhindar dari pneumonia.

Silakan hubungi dokter jika mengalami gejala pneumonia, seperti batuk terus-menerus, demam, hingga dada sakit.

Dokter akan menentukan pengobatan pneumonia yang tepat untuk Anda.

Kesimpulan

  • Pneumonia termasuk penyakit yang bisa menular, tetapi tidak semua jenisnya. Pneumonia virus dan bakteri merupakan jenis yang menular, sementara pneumonia jamur tidak.
  • Penularan pneumonia bisa terjadi saat batuk dan bersin, menyentuh benda yang terkontaminasi, serta melalui aliran darah dari ibu ke janin saat bersalin.
  • Ada juga beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penularan pneumonia, di antaranya berusia di atas 65 tahun atau di bawah 2 tahun, memiliki kekebalan tubuh lemah, mengalami gangguan paru-paru atau jantung, dan memiliki kebiasaan merokok.
  • Untuk mencegah penularan, cuci tangan secara rutin, tutup mulut saat batuk, dan hindari berbagi tempat makan dan minum dengan orang lain.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pneumonia: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment. (2024). Retrieved 9 October 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4471-pneumonia

Pneumonia in children. (n.d.). Retrieved 9 October 2024, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia#

Pneumonia. (N.d.). Retrieved 9 October 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/pneumonia/

About Mycoplasma pneumoniae Infection. (n.d.). Retrieved 9 October 2024, from https://www.cdc.gov/mycoplasma/about/index.html#:~:text=and%20mucositis%20(MIRM)-,Causes%20and%20spread,to%20get%20infected%20than%20others.

Mycoplasma pneumoniae Infection: Causes and How It Spreads. (n.d.). Retrieved 9 October 2024, from https://www.cdc.gov/mycoplasma/causes/index.html

Pneumonia. (2020). Retrieved 9 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204

Association, A. L. (n.d.). Learn About Pneumonia. Retrieved 9 October 2024, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/pneumonia/learn-about-pneumonia

Versi Terbaru

09/10/2024

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

4 Masalah Paru-paru yang Paling Rentan Mengintai Perokok Aktif

12 Makanan Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Paru-Paru


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan