backup og meta

Ingin Terlihat Awet Muda? Ini 4 Jenis Botox yang Bisa Cegah Kerutan Wajah

Ingin Terlihat Awet Muda? Ini 4 Jenis Botox yang Bisa Cegah Kerutan Wajah

Sebagai tren perawatan wajah yang masih populer hingga saat ini, suntik botox ternyata mempunyai banyak ragam sesuai fungsinya. Apa saja ya jenis suntik botox yang bisa dilakukan?

Jenis suntik botox berdasarkan fungsinya

cairan suntik filler

Seperti yang dilansir dari laman American Board of Cosmetic Surgery, botulinum tipe A atau biasa disebut botox merupakan jenis perawatan melawan keriput yang cukup efektif. 

Perawatan jenis neurotoksin ini bertujuan untuk menghaluskan kerutan di kulit dengan menghambat impuls saraf ke otot. Akibatnya, otot menjadi lebih rileks dan melembutkan kerutan di wajah Anda. 

Oleh karena itu, suntik botox cukup populer karena dapat meremajakan kulit dan membuatnya tampak lebih muda. 

Bahkan, ada beberapa jenis suntik botox yang bisa Anda ketahui berdasarkan fungsinya. Apa saja jenis tren perawatan meremajakan kulit ini?

1. Baby botox

Sesuai dengan namanya, baby botox merupakan jenis suntik botox yang digunakan untuk mencegah tanda-tanda penuaan kulit. 

Menurut Patrick J. Byrne, MD, dari John Hopkins University School kepada EverydayHealth, baby botox umumnya digunakan oleh pasien yang masih berusia muda. Maksudnya usia muda di sini adalah mereka yang menginjak usia akhir dua puluhan. 

Hal ini dikarenakan penggunaan botox di umur tersebut bisa membantu menghambat munculnya garis kerutan, terutama di alis, mata, dan dahi. 

Bahkan, baby botox juga bisa disuntikkan pada otot rahang yang menempel pada tengkorak Anda yang berfungsi untuk mencegah gigi menggertak. Jika botox yang satu ini disuntikkan pada daerah tersebut, ternyata bisa membentuk wajah yang lebih ramping. 

Normalnya, baby botox hanya bertahan hingga tiga bulan. Memang lebih sebentar dibandingkan jenis botox biasa, tetapi biasanya durasi tersebut bisa tergantung pada kondisi masing-masing orang. 

2. Blow Tox

suntik botox saat hamil

Selain baby botox, jenis suntik botox yang juga bisa Anda coba adalah blow tox. Biasanya, blow tox digunakan oleh orang yang mengalami masalah kulit kepala yang memproduksi keringat terlalu banyak. 

Kondisi ini bisa saja terkait dengan gangguan kesehatan tertentu, seperti hiperhidrosis. Jika kulit kepala Anda berkeringat, ternyata bisa menyebabkan kerontokan rambut dan menjadi kurang sehat. 

Maka itu, blow tox hadir untuk mengatasi masalah tersebut. Umumnya, metode ini digunakan dengan menyuntikkan botox ke kulit kepala agar produksi keringat bisa dikurangi. 

Hal tersebut dikarenakan botox menghambat senyawa kimia yang dapat memproduksi kelenjar keringat. Jika kelenjar keringat berkurang, kemungkinan besar rambut Anda tidak akan terlalu basah karena keringat dan kerontokan pun berkurang. 

Jenis botox yang satu ini lebih bertahan lama dibandingkan baby botox, yaitu 3-5 bulan, tetapi mungkin Anda membutuhkan beberapa kali perawatan ini dalam satu tahun. 

3. Botox untuk pria

Suntik botox tidak hanya populer di kalangan wanita, melainkan juga bisa dilakukan oleh para pria. Jenis suntik botox untuk pria sebenarnya sama dengan botox pada umumnya.

Akan tetapi, area wajah tempat botox disuntikkan yang membuatnya berbeda. Biasanya, para pria cenderung meminta botox disuntikkan di pipi, rahang, dan pelipis mereka. 

Tentu saja fungsinya pun sama, yaitu untuk mengurangi kerutan di wajah mereka agar terlihat lebih muda

Bagi beberapa orang mungkin merasa botox hanya untuk pria, tetapi sudah banyak pria yang melakukan hal ini untuk menjaga penampilan mereka. Oleh karena itu, bagi para pria yang ingin melakukan suntik botox bisa langsung berkonsultasi dengan dermatolog yang menyediakan layanan botox. 

4. Suntik botox yang dilakukan sendiri

manfaat suntik botox selain kecantikan

Ternyata, selain botox yang dilakukan di klinik kecantikan, ada beberapa orang yang mencoba untuk melakukan suntik botox di rumah. Jenis suntik botox yang satu ini memang terdengar lebih terjangkau. 

Akan tetapi, ternyata harga yang Anda bayarkan dapat memberikan efek buruk jangka panjang terhadap kesehatan Anda. 

Menurut sebuah penelitian dari jurnal Plastic Surgery, tutorial menyuntikkan botox dan membeli alatnya secara daring dapat dilakukan dengan bebas. Para peneliti khawatir bahwa metode mandiri ini tidak aman. 

Hal tersebut dikarenakan menusukkan jarum ke dalam kulit Anda mungkin terlihat mudah, tetapi dibutuhkan pengetahuan medis tentang bagaimana cara tubuh bekerja. 

Oleh karena itu, jenis botox yang satu ini tidak direkomendasikan karena tingkat keamanannya tidak dapat diukur. 

Jenis suntik botox memang tidak begitu banyak karena fungsinya hampir sama, yaitu menyamarkan kerutan di wajah. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan suntik botox.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

American Board of Cosmetic Surgery. Botox-Type Injectables Guide. Retrieved 27 November 2019, from https://www.americanboardcosmeticsurgery.org/procedure-learning-center/non-surgical/guide-botox-type-injectables/

Lawrenson, A. (2019). The new botox everyone is having, but would you? Retrieved 27 November 2019, from https://www.byrdie.com/baby-botox-review

Migala, J. (2019). The New Guide to Botox: Which Type Is Best for You? Retrieved 27 November 2019, from https://www.everydayhealth.com/skin-beauty/botox-types-baby-botox-newtox-bloxtox-more/

Thomas, S. (2018). Guys are getting botox and fillers to look better on Instagram. Retrieved 27 November 2019, from https://www.menshealth.com/grooming/a20084725/botox-for-men-injectables-fillers/

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Ajeng Quamila


Artikel Terkait

7 Cara Membuat Lulur Alami di Rumah yang Mudah Dicoba

8 Jenis Lulur Tradisional Indonesia dan Manfaat Sehatnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan