backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Peeling Skin Syndrome, Kondisi Kulit yang Mudah Mengelupas

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 27/07/2022

Peeling Skin Syndrome, Kondisi Kulit yang Mudah Mengelupas

Saat kulit mengelupas, mungkin Anda akan menganggapnya hal wajar. Namun, tahukah Anda bahwa ada masalah kulit mengelupas langka yang disebut peeling skin syndrome?

Sindrom kulit mengelupas ini mungkin sekilas terlihat tidak berbahaya. Akan tetapi,  beberapa gejala dapat menimbulkan komplikasi bila tidak mendapatkan penanganan tepat.

Apa penyebab peeling skin syndrome dan bagaimana pengobatannya? Simak terus penjelasannya, yuk!

Apa itu peeling skin syndrome?

Peeling skin syndrome adalah penyakit kulit yang ditandai dengan kulit mudah terkelupas, tidak sakit, tapi dapat berlangsung secara terus-menerus.

Pada dasarnya saat kulit Anda mengelupas, itu menandakan bahwa kulit sedang meluruhkan sel-sel kulit mati dan menggantinya dengan sel-sel kulit baru.

Akan tetapi, pada kasus peeling skin syndrome (PSS), pengelupasan kulit dapat terjadi di bagian mana pun pada tubuh, berkelanjutan, dan tidak dapat Anda ketahui penyebabnya.

Selain itu, PSS dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan gejalanya, yaitu:  generalized peeling skin syndrome (inflamasi dan non-inflamasi), serta acral peeling skin syndrome (APSS).

Seberapa umum kondisi ini?

peeling skin syndrome

Melansir dari laman Genetic and Rare Disease Information Center, peeling skin syndrome termasuk penyakit kulit langka yang dapat terjadi sejak bayi menjelang dewasa.

Namun, PSS lebih sering terjadi anak-anak. Gejala sindrom kulit mengelupas ini dapat muncul sesaat setelah bayi lahir atau saat memasuki usia balita.

Satu hal yang membedakan PSS dengan kulit mengelupas biasa adalah faktor genetik  dan Anda bisa mengalami pengelupasan kulit ini seumur hidup.

Gejala sindrom kulit mengelupas

Gejala peeling skin syndrome pada umumnya dimulai dengan pengelupasan kulit yang tidak disertai rasa gatal atau sakit.

Pengelupasan ini terjadi di lapisan permukaan kulit luar dan tidak sampai pada permukaan mukosa atau kulit dalam.

Pada umumnya, gejala PSS bisa muncul di seluruh bagian tubuh. Namun, gejala juga bisa hanya timbul di bagian tangan dan kaki.

Menurut situs Dermatology Advisor, gejala PSS dapat dibagi berdasarkan area tubuh yang mengalami pengelupasan kulit berikut.

1. Acral peeling skin syndrome (APSS)

Sekilas mungkin terlihat mirip dengan gejala PSS umum. Namun, gejala APSS muncul secara spontan dan terus menerus, biasanya di bagian ujung tangan dan kaki.

2. Sindrom kulit mengelupas tipe A (non-inflamasi)

Pada jenis PSS tipe A ini, kulit mengalami pengelupasan seperti skuama berwarna putih, yaitu kulit bersisik karena pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kulit.

Namun, kulit tidak mengalami inflamasi atau peradangan.

Biasanya pengelupasan ini lebih menonjol pada bagian anggota gerak tubuh atas dan bawah, misalnya lengan dan tungkai kaki.

Namun, kulit yang mengelupas ini dapat mudah dihilangkan dengan air atau angin.

3. Sindrom kulit mengelupas tipe B (inflamasi)

Jika mengalami jenis PSS tipe B, Anda mungkin akan mengalami pengelupasan kulit yang biasanya disertai dengan eritema dan pruritus.

Sindrom kulit mengelupas umum dengan inflamasi (peradangan), sehingga dapat berisiko memicu gejala inflamasi sistemik lainnya.

Selain gejala di atas, berikut beberapa gejala lain yang dapat timbul saat Anda mengalami sindrom kulit mengelupas:

  • gatal pada area mengelupas,
  • terasa sensasi terbakar,
  • iritasi,
  • eritema,
  • pruritus,
  • urtikaria, dan
  • pada kasus tertentu menyebabkan gangguan tumbuh kembang.

Penyebab peeling skin syndrome

Penelitian terhadap penyebab pasti salah satu penyakit kulit yang jarang terjadi ini masih terus dikembangkan.

Namun, penyebab utama yang diduga mempunyai andil besar pada sindrom kulit mengelupas adalah faktor genetik, seperti mutasi genetik.

Pada jenis APSS, diduga adanya mutasi pada transglutaminase 5 (TGM5) atau mutasi resesif pada gen CSTA. TGM5 ini berfungsi membentuk jaringan tanduk pada lapisan kulit terluar.

Sementara pada PSS tipe A (non-inflamasi), mutasi genetik diyakini terjadi pada gen CHST8 yang terlibat dalam fungsi epidermis kulit, sehingga tidak melibatkan sel-sel radang.

Untuk PSS tipe B (inflamasi) disebabkan oleh mutasi gen korneodesmosin (CDSN) yang bekerja sebagai glikoprotein perekat di selubung akar bagian dalam di folikel rambut.

Diagnosis

peeling skin syndrome

Tidak perlu khawatir bila Anda mengalami kulit yang mengelupas karena tidak semua kulit mengelupas termasuk sindrom ini.

Sebelum memberi diagnosis pada kasus ini, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan berikut untuk mengetahui kategori PSS yang Anda alami.

  • Anamnesis.
  • Pemeriksaan fisik.
  • Pemeriksaan penunjang (tes laboratorium, histologi, dll).

Kondisi seperti asma, alergi makanan, angioedema, pruritus parah, dan urtikaria (biduran) diduga dapat berkaitan dengan PSS tipe B (inflamasi).

Untuk itu, Anda perlu menyampaikan secara jujur riwayat penyakit yang Anda alami.

Hal ini akan berpengaruh pada diagnosis dokter serta penanganan dan pengobatan yang akan Anda terima. 

Pengobatan sindrom kulit mengelupas

Peeling skin syndrome termasuk penyakit langka yang tak bisa disembuhkan dan mungkin akan Anda alami seumur hidup.

Namun setelah dokter mendiagnosis jenis PSS yang Anda alami, biasanya dokter akan merekomendasikan perawatan kulit tertentu.

Perawatan berguna mencegah risiko komplikasi seperti pelembap khusus. 

Selain itu, pada gejala PSS tipe inflamasi atau disertai gejala asma, alergi, atau biduran, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan tambahan.

Dokter bisa memberikan obat oral yang dapat menurunkan masalah lanjutan berkaitan dengan keluhan lain yang Anda alami.

Tidak semua masalah kulit mengelupas berarti mengalami peeling skin syndrome. Anda mungkin saja hanya mengalami pengelupasan kulit biasa.

Jika Anda mengalami masalah kulit mengelupas yang sangat mengganggu, jangan ragu untuk segera menemui dokter spesialis kulit.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 27/07/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan