backup og meta

Kutil di Mata, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya

Kutil di Mata, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya

Kutil merupakan masalah yang membuat kulit tampak memiliki daging tumbuh. Kondisi ini ternyata juga bisa dijumpai pada mata. Lantas, apa itu kutil di mata dan bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab kutil di mata

Kutil di mata atau filiform wart terjadi akibat kelopak mata terinfeksi virus bernama human papillomavirus (HPV) dari strain 1, 2, 4, 27, and 29. 

Virus ini menular dengan beberapa cara, seperti:

  • luka pada kulit kelopak,
  • imun yang lemah,
  • kulit lembap dan hangat, dan
  • tersentuh benda yang terkontaminasi HPV.

Perlu diketahui, kutil sebenarnya muncul di bagian kelopak mata, bukan di bola mata. 

Ciri-ciri kutil ini yaitu bentuknya yang relatif kecil, memanjang, dan tampak seperti jari.

Kapan harus ke dokter?

Segera ke dokter bila Anda mengalami ini saat terkena kutil di kelopak mata.
  • Kutil terluka.
  • Gatal.
  • Kutil kemerahan dan bernanah.

Cara menghilangkan kutil di mata

memakai salep mata

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) mengimbau bahwa kutil bisa sembuh sendiri.

Hal ini disebabkan kekebalan tubuh mampu melawan infeksi virusnya.

Namun, kutil tetap bisa menular dan menyebabkan rasa nyeri sehingga diperlukan penanganan.

Perlu diketahui pula, cara mengatasi kutil di kelopak mata hanya untuk menghilangkan benjolannya, bukan untuk menghilangkan virusnya. 

Berikut beberapa cara menghilangkan kutil di mata.

1. Salicylic acid

Selain menjadi bahan pada produk perawatan kulit, salicylic acid atau asam salisilat mampu menghilangkan kulit di mata.

Asam salisilat untuk kutil membantu mengelupas sel-sel kulit. Nantinya, kutil pun bisa menipis sehingga mempercepat hancur dan lepasnya kutil dari kulit.

Obat ini bisa dijual bebas dan tidak perlu menggunakan resep dokter

2. Krim resep obat

Krim yang digunakan untuk mengatasi kutil bekerja dengan cara mengelupas kutil dari kulit.

Beberapa jenis obat kutil yang digunakan, seperti: 

  • 5-fluorouracil
  • imiquimod, atau 
  • benzoyl peroxide

3. Chemical peeling

Tidak hanya pada wajah, chemical peeling juga bisa dilakukan pada area sensitif, termasuk kelopak mata. 

Dokter biasanya memberikan cairan asam bernama bichloroacetic acid atau trichloroacetic acid untuk mengelupas kutil. 

Prosedur ini biasanya tidak sesakit krioterapi, tetapi rentan menimbulkan iritasi pada kulit di sekitarnya.

4. Krioterapi

Krioterapi adalah prosedur yang dilakukan dengan cara membekukan kutil menggunakan nitrogen cair. 

Setelah beku, kutil pun akan melepuh. Lama-kelamaan, lepuh dan kutil pun terkelupas.

Cara menghilangkan kutil di mata yang satu ini perlu dilakukan beberapa kali.

5. Teknik pembakaran

Cara menghilangkan kutil ini menggunakan paparan laser atau aliran listrik tertentu. Laser ini berguna untuk membakar kutil. 

Nantinya, kulit kutil ini akan hancur dan dokter akan mengikis atau menggunting sisa-sisanya.

6. Electrosurgery

Electrosurgery adalah laser khusus yang menghancurkan pembuluh darah di dalam kutil.

Proses ini membuat kutil tak lagi ternutrisi. Efeknya, kutil pun mati dan lepas dengan mudah.

7. Cantharidin

Cantharidin adalah obat oles yang membuat kutil melepuh.

Proses lepuhan ini juga membantu memotong pembuluh darah pada kutil. Lama-kelamaan, kutil pun akan mati.

Anda harus kembali ke dokter lagi seminggu kemudian untuk menghilangkan kutil yang sudah mati.

8. Imunoterapi

Pengobatan ini diberikan bila kutil masih ada meskipun sudah menggunakan pengobatan atau tindakan tertentu.

Imunoterapi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar bisa melawan kutil.

Salah satu jenis obat imunoterapi yang diberikan adalah diphencyprone

Obat ini akan dioles ke kutil dan menimbulkan reaksi tertentu sehingga kutil bisa hilang.

Selain itu, dokter mungkin memberikan suntik interferon. Kandungan obat ini membantu memperkuat imun sehingga mampu melawan virus.

Selain obat dan tindakan di atas, dokter mungkin melakukan eksisi atau pemotongan kutil menggunakan pisau bedah.

Pencegahan kutil di mata

vaksin hepatitis b rekombinan

Berikut beberapa upaya yang bisa Anda coba untuk mencegah kutil di bagian ini.

  • Hindari menggunakan barang-barang pribadi dengan orang lain, seperti pinset, penjepit bulu mata, alat-alat dan produk makeup.
  • Jangan sentuh kutil seseorang.
  • Dapatkan vaksin HPV.
  • Pastikan kelopak mata tetap kering dan tidak lembap.
  • Jangan garuk atau memotong kutil sendiri.

Kutil di mata sebaiknya diobati oleh dokter. Hindari menarik dan memotongnya di rumah. Hal ini bisa memicu virus semakin menyebar dan membuat kulit yang terinfeksi akibat luka.

Perlu diingat, kutil bisa kambuh meskipun Anda sudah menjalani perawatan menghilangkannya.

Ringkasan

  • Kutil di mata adalah benjolan kecil yang disebabkan oleh infeksi virus HPV yang menginfeksi kelopak mata.
  • Penyebab kutil di mata termasuk kulit yang lembap, imun tubuh lemah, atau kontak dengan benda terkontaminasi HPV.
  • Beberapa cara menghilangkan kutil di mata antara lain menggunakan salicylic acid, krim resep, krioterapi, atau teknik pembakaran.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Warts symptoms and treatments. (2024). Retrieved 23 January 2025, from https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/skin-hair-and-nails/warts-and-verrucas

Warts: HPV, Causes, Types, Treatments, Removal, Prevention. (2024). Retrieved 23 January 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15045-warts

Warts: Diagnosis and treatment. (2022). Retrieved 23 January 2025, from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/warts-treatment

Wart treatment. Nationwide Children’s Hospital. (n.d.). Retrieved 23 January 2025, from https://www.nationwidechildrens.org/specialties/dermatology/dermatology-resources/wart-treatment

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia (2022). Retrieved 23 January 2025, from https://perdoski.id/uploads/original/2017/10/PPKPERDOSKI2017.pdf

Sun, Michelle T., Sonia Huang, Shyamala C. Huilgol, and Dinesh Selva. “Eyelid lesions in general practice.” Australian Journal of General Practice 48, no. 8 (2019): 509-514.

Versi Terbaru

31/01/2025

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

3 Pilihan Obat Alami untuk Mengatasi Kutil Kelamin

Jangan Disepelekan, Ini Penyebab Tumbuhnya Kutil di Kelamin


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan