Apa itu kutil di leher?
Kutil di leher adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada kulit yang diawali dengan benjolan kecil dan terjadi di kulit leher. Seperti kutil pada umumnya, kutil di leher memiliki tekstur yang kasar dan kering saat disentuh.
Kutil biasanya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, kemunculannya di area leher mungkin mengganggu penampilan. Sehingga, banyak yang melakukan segala cara untuk segera melenyapkannya.
Kutil juga termasuk penyakit kulit menular dan bisa menginfeksi orang lain melalui kontak fisik dengan orang yang memilikinya.
Seberapa umum kondisi ini?
Gejala kutil di leher
Kutil yang muncul di leher serupa dengan kutil pada umumnya. Seperti yang telah disebutkan, kutil ditandai dengan munculnya benjolan kecil yang bertekstur kasar.
Warnanya bisa bervariasi, dari putih, merah muda, atau abu-abu kecoklatan. Ada juga kutil yang muncul dengan titik-titik hitam. Titik-titik ini merupakan bentuk penggumpalan pembuluh darah kecil.
Namun, terdapat pula jenis kutil lainnya yang berbeda dari kutil yang umum, misalnya kutil datar.
Kutil yang datar tidak membentuk benjolan yang menonjol seperti kutil biasa. Teksturnya halus dan berwarna merah muda. Ukurannya pun lebih kecil dari kutil lainnya.
Kutil di leher ini memang jarang ditemui, tetapi ketika muncul seringnya dalam ukuran yang besar.
Penyebab kutil di leher
Kutil disebabkan oleh infeksi virus Human papillomavirus (HPV). Virus ini memiliki 150 jenis, tetapi hanya sedikit yang dapat menyebabkan kutil di kulit.
Virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman, kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, atau menggunakan barang-barang yang sama dengan penderita seperti handuk atau pakaian.
Nah, kutil yang muncul di leher dapat terjadi bila Anda langsung menggaruk atau menyentuh area tersebut setelah menyentuh kutil.
Infeksi virusnya dimulai pada lapisan basal epidermis kulit. Kemudian, virus ini menyebabkan pembelahan sel pada keratinosit serta menimbulkan penebalan kulit, lalu memproduksi partikel virus yang menular.
Faktor risiko
Seseorang akan lebih berisiko terhadap kondisi ini bila:
- masih berusia belia, sebab tubuh belum membangun kekebalan terhadap virus,
- memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah,
- pernah menjalani transplantasi organ,
- melakukan kontak fisik dengan orang yang memiliki kutil,
- minum obat-obatan yang bersifat menekan sistem imun, serta
- memiliki penyakit dermatitis yang dapat merusak lapisan pelindung kulit.
Mengingat kemunculan kutil merupakan kondisi yang cukup umum, Anda yang tidak termasuk atau memiliki faktor-faktor di atas belum tentu sepenuhnya terbebas dari risiko.